Ayat dan Hadits Spesial Tentang Wanita Muslimah (1)
Ayat dan Hadits Spesial
Tentang Wanita Muslimah
Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam, shalawat dan salam semoga
tercurahkan kepada Nabi dan Rasul termulia , Nabi kita Muhammad, kepada
keluarganya dan para sahabatnya, amma ba'du :
Kepada setiap wanita yang beriman
kepada Allah dan hari akhir...
Kepada setiap wanita yang mendambakan
kesuksesan, keberuntungan dan kemenangan...
Kepada setiap wanita yang
hidup dengan cara inshaf ( lurus dan pertengahan ) , dan tidak terpedaya rayuan
yang jauh dari hakikat yang benar…
Kepada setiap wanita yang ingin
mengetahui hak dan kewajibannya...
Kepada setiap wanita yang ingin
dimuliakan, dibimbing, dihormati, serta dilindungi...
Inilah surat dari Allah Yang Maha Suci dan Maha
Tinggi yang memfirmankan kebenaran…
Dan sabda Nabi kita Muhammad shallallahu’alaihi
wasallam yang berhiaskan hikmah dan meluruskan...
Maka dengarkanlah firman Tuhan mu dan sabda Nabi
mu berikut ini, hanya tentang dirimu…
1. Wanita Paling
Mulia, Paling Bertakwa.
Allah ta'ala berfirman :
“ Hai
manusia, Sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang
perempuan dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan bersuku-suku supaya kamu
saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah
ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui
lagi Maha Mengenal". (Qs.
Al-Hujurat:13).
Rasulullah saw. bersabda :
«إنما النساء شقائق الرجال»
“Sesungguhnya wanita adalah
saudara bagi laki-laki “.
(HR. Ahmad, Tirmidzi dan Abu Dawud ).
2. Pria dan Wanita Sama
Dalam Pahala Dan Dosa.
Allah ta'ala berfirman :
"
Maka
Tuhan mereka memperkenankan permohonannya (dengan berfirman): Sesungguhnya Aku
tidak menyia-nyiakan amal orang-orang yang beramal di antara kamu, baik
laki-laki atau perempuan, (karena) sebagian kamu adalah turunan dari sebagian
yang lain. ". (Qs. Ali-Imran :195).
3. Tentang Hak Milik Dan Usaha.
Allah ta'ala berfirman :
" Bagi orang laki-laki ada
bagian dari apa yang mereka usahakan, dan bagi para wanita pun
ada bagian dari apa yang mereka usahakan, dan mohonlah kepada Allah sebagian
dari karunia-Nya. ". (Qs. An-Nisa :32)
4. Wanita Berhak
Mendapat Warisan.
Allah
ta'ala berfirman :
"
Bagi orang laki-laki ada hak bagian dari harta peninggalan ibu-bapa dan
kerabatnya, dan bagi orang wanita ada hak bagian (pula) dari harta
peninggalan ibu-bapa dan kerabatnya, baik sedikit atau banyak menurut bahagian
yang telah ditetapkan". (QS. An-Nisa : 7).
5. Tidak Boleh
Sembarang Menuduh Wanita.
Allah ta'ala berfirman
:
" Sesungguhnya orang-orang
yang menuduh wanita yang baik-baik, yang lengah (tidak terbersit di benaknya berbuat zina)
lagi beriman, mereka dilaknat di
dunia dan akhirat, dan bagi mereka azab yang besar." (QS.
An-Nuur : 23)
6.
Sebagai Pasangan Hidup
Yang Menentramkan.
Allah ta'ala
berfirman :
"
Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu
isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram
kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar
terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir ".(QS. Ar-Ruum : 21)
Rasulullah e bersabda :
« الدّنْيَا مَتَاعٌ وَخَيْرُ مَتَاعِها المَرْأَةُ الصّالِحَةُ »
"
Dunia adalah perhiasan dan perhiasan terbaiknya
adalah wanita shalihah".
(HR. Muslim )
Beliau juga bersabda :
« أعظم النساء بركة أيسرهن
مؤنة »
"
Wanita yang paling agung berkahnya adalah yang paling mudah maharnya".
(HR.Ahmad dan Hakim ).
7. Harus Mendapat Persetujuan Wanita.
Rasulullah e bersabda :
«لا تُنْكَحُ الأَيِّم حتى تُستأمَر ، ولا البكر حتى تستأذن». قالوا : يا رسول الله، كيف إذنها ؟ قال: « أن
تسكت ».
“
Jangan dinikahkan wanita janda hingga ia diajak bermusyawarah, dan
jangan nikahkah perawan sebelum diminta persetujuannya “. Para sahabat bertanya :" Ya Rasulullah
bagaimana persetujuannya (perawan) ?.Beliau berkata : " ia diam "
.( Muttafaq Alaihi )
8. Jangan Halangi Wanita
Untuk Menikah.
Allah ta'ala berfirman :
"
Maka janganlah kamu (para wali) menghalangi mereka untuk menikah dengan bakal
suaminya (atau mantannya) apabila telah terdapat kerelaan di antara mereka
dengan cara yang ma'ruf". (QS. Al-Baqarah : 232 )
Rasulullah e
bersabda :
«إذا أتاكم مَنْ تَرضون دينَه وخلقَه فزَوِّجوه، إلَّا تفعلوا
تَكُن فتنة في الأرض وفساد كبير»
“ Jika telah datang kepada kalian siapapun yang
kalian terima agamanya dan akhlaknya maka nikahkanlah ia (dengan anak
perempuanmu), jika tidak maka akan terjadi fitnah di bumi dan kerusakan yang
besar “. ( HR. Tirmidzi dan
dihasankan oleh Al-Albani ).
9. Berlaku Adil lah Terhadap Wanita.
“ Maka nikahilah wanita-wanita (lain) yang kamu
senangi : dua, tiga atau empat. kemudian jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil, Maka (nikahiilah) seorang saja”.
(QS. An-Nisa : 3 )
Dan
Allah ta'ala berfirman :
“
dan kamu sekali-kali tidak akan dapat berlaku adil di antara wanita (isteri-isteri),
walaupun kamu sangat ingin berbuat demikian, karena itu janganlah kamu terlalu
cenderung (kepada yang kamu cintai), sehingga kamu biarkan yang lain
terkatung-katung”. (QS. An-Nisa : 129)
Dan Rasulallah e bersabda :
«من كانت له امرأتان فمال إلى إحداهما، جاء يوم القيامة وشقُّه
مائل»
“
Barangsiapa yang beristri dua dan ia lebih cenderung kepada salah satunya, maka
pada hari kiamat ia akan datang dengan pundak miring sebelah “. ( HR. Ahmad, Abu Dawud, An-Nasai, dan
dishahihkan oleh Al-Albani ).
10. Istri Harus Mendapat Bimbingan.
Allah ta'ala befirman
:
“ Dan wanita-wanita (istri) yang kamu khawatirkan
nusyuznya (meninggalkan
kewajiban bersuami isteri) , maka nasehatilah mereka dan pisah ranjang dengan mereka, dan pukullah mereka ( dengan tidak melukai ).Kemudian
jika mereka mentaatimu, maka
janganlah kamu mencari-cari jalan untuk menyusahkannya”. (QS.
An-Nisa : 34 ).
Aisyah radhiyallahu
‘anha berkata :
“
Tidak pernah sekalipun Rasulullah memukul pembantu wanita ataupun
istrinya “. (HR.
Muslim ).
Rasulullah
e bersabda : “ Bagaimana salah seorang
diantara kalian memukul istrinya ? yakni seperti memukul budaknya, lalu bisa
jadi pada sore harinya ia menggaulinya “. (Muttafaqun ‘alaih).
11. Perlakukanlah Istri
Dengan Baik.
Allah
ta'ala berfirman :
“..dan pergaulilah mereka (istri) dengan baik. Jika kamu tidak menyukai
mereka, (maka bersabarlah) karena mungkin kamu tidak menyukai sesuat hal, padahal
Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak”. (QS. An-Nisa : 19).
Rasulullah e bersabda
:
«... فاتقوا الله في النساء فإنكم أخذتموهن بأمان الله، واستحللتم
فروجهنَّ بكلمة الله»
“ Bertakwalah kalian kepada Allah dalam perkara
wanita (istri) , karena kalian telah mengambilnya dengan janji amanah kepada
Allah dan kalian halalkan farjinya ( kemaluannya ) dengan kalimat Allah” . (HR. Muslim).
12. Wanita dan Rumah.
Allah ta'ala berfirman
:
“ dan hendaklah kamu tetap di rumahmu”. (QS. Al-Ahzab : 33)
Rasulullah e bersabda :
«.. فاتقوا الدنيا واتقوا النساء ، فإن أول فتنة بني إسرائيل كانت
في النساء»
“Takutlah kalian terhadap ( fitnah ) dunia dan
(fitnah) wanita, sungguh fitnah pertama yang menimpa Bani Israil
adalah wanita “. ( HR. Muslim ).
13. ‘Iffah
( Menjaga Kehormatan diri ).
Allah ta'ala
berfirman :
“ Katakanlah kepada wanita yang
beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan
janganlah mereka Menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari
padanya. dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya, dan janganlah
Menampakkan perhiasannya ...........dan janganlah mereka memukulkan kakinya
agar diketahui
perhiasan yang mereka sembunyikan” (QS. An-Nuur : 31).
وعن عطاء بن أبي رباح
قال: قال لي ابن عباس- رضي الله عنهما: ألا أريك امرأةً من أهل الجنة؟ فقلت: بلى!
قال: هذه المرأة السَّوداء، أتت النَّبيَّ r
فقالت: إني أُصرَع، وإني أتكشَّف، فادعُ اللهَ لي. قال: «إن شئت صبرت ولك الجنة ،
وإن شئت دعوت الله أن يعافيك». قالت : أصبر. فادعُ اللهَ أن لا أتكشَّف، فدعا
لها».
Dari Atha bin Abi Rabah, ia berkata, Ibnu Abbas radhiyallahu'anhuma
berkata padaku:“Maukah aku tunjukkan seorang wanita penghuni
surga?”
Aku menjawab, “Ya”
Ia berkata, “Wanita hitam itulah yang
datang kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam lalu berkata, ‘Aku menderita
penyakit ayan (epilepsi) dan auratku tersingkap (saat penyakitku kambuh).
Doakanlah untukku agar Allah Menyembuhkannya.’
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata,
‘Jika engkau mau, engkau bersabar dan bagimu surga, dan jika engkau mau, aku
akan mendoakanmu agar Allah Menyembuhkanmu.’
Wanita itu menjawab, ‘Aku pilih
bersabar.’ Lalu ia melanjutkan perkataannya, ‘Tatkala penyakit ayan
menimpaku, auratku terbuka, doakanlah agar auratku tidak tersingkap.’
Maka Nabi pun mendoakannya.” (HR. Bukhari
dan Muslim).
Post a Comment