KHUTBAH IDUL FITRI PESAN DAN KESAN RAMADHAN YANG HARUS DIPEGANGTEGUH BERSAMA
KHUTBAH IDUL FITRI
PESAN DAN KESAN RAMADHAN YANG HARUS
DIPEGANGTEGUH BERSAMA
KHUTBAH PERTAMA
اللهُ اَكْبَرْ (3×) اللهُ اَكْبَرْ
(3×) اللهُ اَكبَرْ (3×) اللهُ اَكْبَرْ كُلَّمَا هَلَّ هِلاَلٌ وَاَبْدَرَ اللهُ
اَكْبَرْ كُلَّماَ صَامَ صَائِمٌ وَاَفْطَرْ اللهُ اَكْبَرْكُلَّماَ تَرَاكَمَ
سَحَابٌ وَاَمْطَرْ وَكُلَّماَ نَبَتَ نَبَاتٌ وَاَزْهَرْوَكُلَّمَا اَطْعَمَ
قَانِعُ اْلمُعْتَرْ. اللهُ اَكْبَرْ اللهُ اَكْبَرْ اللهُ اَكْبَرْ لاَ اِلَهَ
اِلاَّ اللهُ وَاللهُ اَكْبَرْ اللهُ اَكْبَرْ وَ للهِ اْلحَمْدُ. اَلْحَمْدُ
للهِ الَّذِى جَعَلَ لِلْمُسْلِمِيْنَ عِيْدَ اْلفِطْرِ بَعْدَ صِياَمِ رَمَضَانَ
وَعْيدَ اْلاَضْحَى بَعْدَ يَوْمِ عَرَفَةَ. اللهُ اَكْبَرْ (3×) اَشْهَدُ اَنْ
لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ لَهُ اْلمَلِكُ اْلعَظِيْمُ
اْلاَكْبَرْ وَاَشْهَدٌ اَنَّ سَيِّدَناَ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ
الشَّافِعُ فِى اْلمَحْشَرْ نَبِيَّ قَدْ غَفَرَ اللهُ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ
ذَنْبِهِ وَمَا تَأَخَّرَ. اللهُمَّ صَلِّ عَلىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى
اَلِهِ وَاَصْحَابِهِ الَّذِيْنَ اَذْهَبَ عَنْهُمُ الرِّجْسَ وَطَهَّرْ. اللهُ
اَكْبَرْ. اَمَّا بَعْدُ. فَيَا عِبَادَاللهِ اِتَّقُوااللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ
وَلاَ تَمُوْتُنَّ اِلاَّ وَاَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ
Jama'ah sholat Idul Fitri
rahimakumullah
Sejak tadi malam telah berkumandang
alunan suara takbir, tasbih, tahmid dan tahlil sebagai bentuk ungkapan rasa
syukur kepada Allah SWT atas kemenangan besar yang kita peroleh setelah
menjalankan ibadah puasa Ramadhan selama satu bulan penuh. Sebagaimana firman
Allah SWT:
وَلِتُكْمِلُوااْلعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُاللهَ عَلَى مَا هَدَاكُمْ ولَعَلَّكُمْ
تَشْكُرُوْنَ
“Dan hendaklah kamu mencukupkan
bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang
diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur.”
Rasulullah SAW bersabda:
زَيِّنُوْا
اَعْيَادَكُمْ بِالتَّكْبِيْر
“Hiasilah
hari rayamu dengan takbir.”
Takbir kita tanamkan ke dalam lubuk
hati sebagai pengakuan atas kebesaran dan keagungan Allah SWT sedangkan selain
Allah semuanya kecil semata. Kalimat tasbih dan tahmid, kita tujukan untuk
mensucikan Tuhan dan segenap yang berhubungan dengan-Nya.
Tidak lupa puji syukur juga kita
tujukan untuk Rahman dan Rahim-Nya yang tidak pernah pilih kasih kepada seluruh
hambanya. Sementara tahlil kita lantunkan untuk memperkokoh keimanan kita bahwa
Dia lah Dzat yang maha Esa dan maha kuasa. Seluruh alam semesta ini tunduk dan
patuh kepada perintah-Nya.
اللهُ اَكْبَرْ
(3×) وَ للهِ اْلحَمْدُ
Jamaah Idul Fitri
rahimakumullah
Setelah satu bulan penuh kita
menunaikan ibadah puasa dan atas karunia-Nya pada hari ini kita dapat berhari raya
bersama, maka sudah sepantasnya pada hari yang bahagia ini kita bergembira,
merayakan sebuah momentum kemenangan dan kebahagiaan berkat limpahan rahmat dan
maghfiroh-Nya sebagaimana yang tersurat dalam sebuah hadis Qudsi:
اِذَا صَامُوْا شَهْرَ رَمَضَانَ وَخَرَجُوْا اِلىَ عِيْدِكُمْ
يَقُوْلُ اللهُ تَعَالىَ: يَا مَلاَئِكَتِى كُلُّ عَامِلٍ يَطْلُبُ
اُجْرَهُ اَنِّى قَدْ غَفَرْتُ لَهُمْ فَيُنَادِى مُنَادٌ: يَا اُمَّةَ
مُحَمَّدٍ اِرْجِعُوْااِلَى مَنَازِلِكُمْ قَدْ بَدَلْتُ سَيِّئَاتِكُمْ حَسَنَاتٍ
فَيَقُوْلُ اللهُ تَعَالَى: يَا عِبَادِى صُمْتُمْ لِى وَاَفْطَرْتُمْ لِى
فَقُوْمُوْا مَغْفُوْرًا لَكُمْ
Artinya: “Apabila mereka berpuasa
di bulan Ramadhan kemudian keluar untuk merayakan hari raya kamu sekalian maka
Allah pun berkata: 'Wahai Malaikatku, setiap orang yang mengerjakan amal
kebajian dan meminta balasannya sesungguhnya Aku telah mengampuni mereka'. Sesorang kemudian
berseru: 'Wahai ummat Muhammad, pulanglah ke tempat tinggal kalian. Seluruh
keburukan kalian telah diganti dengan kebaikan'. Kemudian Allah pun berkata:
'Wahai hambaku, kalian telah berpuasa untukku dan berbuka untukku. Maka
bangunlah sebagai orang yang telah mendapatkan ampunan.”
اللهُ اَكْبَرْ
(3×) وَ للهِ اْلحَمْدُ
Jama`ah Idul Fithri yang berbahagia
Seiring dengan berlalunya Bulan suci
Ramadhan. Banyak pelajaran hukum dan hikmah, faidah dan fadhilah yang dapat
kita petik untuk menjadi bekal dalam mengarungi kehidupan yang akan datang.
Jika bisa diibaratkan, Ramadhan adalah sebuah madrasah. Sebab 12 jam x 30 hari
mulai terbitnya fajar hingga terbenamnya matahari, semula sesuatu yang halal
menjadi haram. Makan dan minum yang semula halal bagi manusia di sepanjang
hari, maka di bulan Ramadhan menjadi haram.
Tapi setelah semua cobaan yg kita
lewati pernahka kita memperhatikan aspek social Ramadhan, semua orang pernah
merasa kenyang tapi tidak semuanya pernah merasakan lapar.
Lihatlah diri kita,
bukankah seringkali kita merasa paling besar, gumedhe, jumawa seolah-olah semua
manusia kecil dan harus takluk dihadapan kita. Kita berlagak seolah kita adalah
Tuhan yang kuasa atas segala keadaan. Tidakkah kita sadar, bahwa kita
sesungguhnya tidak lain adalah makhluk yang sangat-sangat lemah, maka kepada
siapa lagi kita berharap selain kepada Allah swt yang telah menciptakan kita
dan dengan kasih saying Allahlah kita diberi kesempatan menikmati hidup di
dunia milik Allah ini.
Maka apa sesungguhnya yang menahan
kaki kita tidak mau melangkah ke masjid ?
Apakah yang menahan kepala kita
sehingga tidak mau menunduk ke tanah bersujud di hadapan Allah ?
Apakah yang menahan lidah kita
sehingga kaku dan kelu mengucapkan dzikir dan takbir ?
Apakah yang menahan hati kita
sehingga sulit merindukan Allah ?
Apakah yang menahan pikirankita
sehingga tidak mendambakan surga ?
Apakah yang mendorong jiwa kita
sehingga cenderung ke neraka ?
Apakah yang menahan diri kita
sehingga mengabaikan hak-hak Allah dan cenderung memperturutkan hawa nafsu
padahal hawa nafsu itu mendorong kepada kejelekan
Apakah kesombongan kita sudah
demikian memuncak, sehingga sedemikan lantang kita durhaka kepada Allah.
Na’udzu billah min dzalik…
Ma’syiral muslimin rahimakumullah…
Berbahagialah kita
karena hingga saat ini kita dimudahkan oleh Allah untuk bersujud, rukuk,
dihadapan Allah. Janganlah karena perilaku kita yang menetang Allah menjadikan
Allah semakin murka kepada kita. Janganlah karena kesombongan dan kebodohan
kita menjadi sebab terhalangnya kita dari jalan surga dan menghalangi kita
mendekati Allah swt. Maka bersyukur kepada Allah atas segala karunia ini.
Karunia iman dan islam. Apalah artinya kesenangan sesaat di dunia tapi membawa
penyesalan berkepanjangan di akherat kelak.
Apakah selepas
ramadhan semakin dekat dengan Islam ataukah justru semakin jauh ?? hanya diri
kita sendiri yang nanti akan membuktikan.
Oleh karena itu, ada tiga pesan dan
kesan Ramadhan yang sudah semestinya kita pegang teguh bersama susudah Ramadhan
yang mulia ini.
Pesan pertama Ramadhan adalah Pesan
moral atau Tahdzibun Nafsi
Artinya, kita harus selalu mawas diri pada musuh terbesar umat
manusia, yakni hawa nafsu sebagai musuh yang tidak pernah berdamai. Rasulullah
SAW bersabda: Jihad yang paling besar adalah jihad melawan diri sendiri. Di
dalam kitab Madzahib fît Tarbiyah diterangkan bahwa di dalam diri setiap
manusia terdapat nafsu/naluri sejak ia dilahirkan. Yakni naluri marah, naluri
pengetahuan dan naluri syahwat. Dari ketiga naluri ini, yang paling sulit untuk
dikendalikan dan dibersihkan adsalah naluri Syahwat.
Hujjatul Islam, Abû Hâmid al-Ghazâlî
berkata: bahwa pada diri manusia terdapat empat sifat, tiga sifat berpotensi
untuk mencelakakan manusia, satu sifat berpotensi mengantarkan manusia menuju
pintu kebahagiaan. Pertama, sifat kebinatangan (بَهِيْمَةْ); tanda-tandanya
menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuan tanpa rasa malu. Kedua, sifat
buas (سَبُعِيَّةْ) ; tanda-tandanya banyaknya
kezhaliman dan sedikit keadilan. Yang kuat selalu menang sedangkan yang lemah
selalu kalah meskipun benar. ketiga sifat syaithaniyah; tanda-tandanya
mempertahankan hawa nafsu yang menjatuhkan martabat manusia.
Jika ketiga tiga sifat ini lebih
dominan atau lebih mewarnai sebuah masyarakat atau bangsa niscaya akan terjadi
sebuah perubahan tatanan social (keadaan masyarakat) yang sangat
mengkhawatirkan. Dimana keadilan akan tergusur oleh kezhaliman, hukum bisa dibeli
dengan rupiah, undang-undang bisa dipesan dengan Dollar, sulit membedakan mana
yang hibah mana yang suap, penguasa lupa akan tanggungjawabnya, rakyat tidak
sadar akan kewajibannya, seluruh tempat akan dipenuhi oleh keburukan dan
kebaikan menjadi sesuatu yang terasing, ketaatan akhirnya dikalahkan oleh
kemaksiatan dan seterusnya dan seterusnya.
Sedangkan satu-satunya sifat yang
membahagiakan adalah sifat rububiyah (رُبُوْبِيَّةْ);
ditandai dengan keimanan, ketakwaan dan kesabaran yang telah kita bina bersama-sama
sepanjang bulan Ramadhan. Orang yang dapat mengoptimalkan dengan baik sifat
rububiyah di dalam jiwanya niscaya jalan hidupnya disinari oleh cahaya
Al-Qur'an, prilakunya dihiasi budi pekerti yang luhur (akhlaqul karimah).
Selanjutnya, ia akan menjadi insan muttaqin, insan pasca Ramadhan, yang menjadi
harapan setiap orang. Insan yang dalam hari raya ini menampakkan tiga hal
sebagai pakaiannya: menahan diri dari hawa nafsu, memberi ma`af dan berbuat
baik pada sesama manusia sebagaimana firman Allah:
وَاْلكَاظِمِيْنَ
اْلغَيْظَ وَاْلعَافِيْنَ عَنِ النَّاسِ وَاللهُ يُحِبُّ اْلمُحْسِنِيْنَ
"…dan
orang-orang yang menahan amarahnya dan mema'afkan (kesalahan) orang. Allah
menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan." (QS Ali Imran: 134)
Jama`ah Idul Fithri yang berbahagia
Pesan kedua adalah pesan social
Pesan sosial Ramadhan ini terlukiskan
dengan indah. Indah disini justru terlihat pada detik-detik akhir Ramadhan dan
gerbang menuju bulan Syawwal. Dimana, ketika umat muslim mengeluarkan zakat
fithrah kepada Ashnafuts Tsamaniyah (delapan kategori kelompok masyarakat yang
berhak menerima zakat), terutama kaum fakir miskin tampak bagaimana tali
silaturrahmi serta semangat untuk berbagi demikian nyata terjadi. Kebuntuan dan
kesenjangan komunikasi dan tali kasih sayang yang sebelumnya sempat terlupakan
tiba-tiba saja hadir, baik di hati maupun dalam tindakan. Semangat zakat fitrah
ini melahirkan kesadaran untuk tolong menolong (ta`awun) antara orang-orang
kaya dan orang-orang miskin, antara orang-orang yang hidupnya berkecukupan dan
orang-orang yang hidup kesehariannya serba kekurangan, sejalan hatinya
sebab كُلُّكُمْ
عِيَالُ اللهِ , kalian
semua adalah ummat Allah.
Dalam kesempatan ini orang yang
menerima zakat akan merasa terbantu beban hidupnya sedangkan yang memberi zakat
mendapatkan jaminan dari Allah SWT; sebagaimana yang terkandung dalam hadis
Qurthubi:
اِنّىِ رَأَيْتُ اْلبَارِحَةَ عَجَاً رَأَيْتُ مِنْ اُمَّتِى
يَتَّقِى وَهَجَ النَّارَ وَشِرَرَهَا بِيَدِهِ عَنْ وَجْهِهِ فَجَائَتْ
صَدَقَتُهُ فَصَارَتْ سِتْرًا مِنَ النَّارِ
Artinya: "Aku semalam
bermimpi melihat kejadian yang menakjubkan. Aku melihat sebagian dari ummatku
sedang melindungi wajahnya dari sengatan nyala api neraka. Kemudian datanglah
shadaqah-nya menjadi pelindung dirinya dari api neraka."
Jama'ah sholat Idul Fitri
rahimakumullah
Pesan ketiga adalah pesan jihad
Jihad yang dimaksud di sini, bukan
jihad dalam pengertiannya yang sempit; yakni berperang di jalan Allah akan
tetapi jihad dalam pengertiannya yang utuh, yaitu:
بَذْلُ
مَاعِنْدَهُ وَمَا فِى وُسْعِهِ لِنَيْلِ مَا عِنْدَ رَبِّهِ مِنْ جَزِيْلِ
ثَوَابِ وَالنَّجَاةِ مِنْ اَلِيْمِ عِقَابِهِ
"Mengecilkan arti segala sesuatu yang dimilikinya demi mendapatkan keridhaannya, mendapatkan pahala serta keselamatan dari Siksa-Nya."
Pengertian jihad ini lebih
komprehensif, karena yang dituju adalah mengorbankan segala yang kita miliki,
baik tenaga, harta benda, atapun jiwa kita untuk mencapai keridhaan dari Allah;
terutama jihad melawan diri kita sendiri yang disebut sebagai Jihadul Akbar,
jihad yang paling besar. Dengan demikian, jihad akan terus hidup di dalam jiwa
ummat Islam baik dalam kondisi peperangan maupun dalam kondisi damai. Jihad
tetap dijalankan.
Dalam konteks masyarakat Indonesia
saat ini, jihad yang kita butuhkan bukanlah jihad mengangkat senjata. Akan
tetapi jihad mengendalikan diri dan mendorong terciptanya sebuah sistem sosial
yang bermartabat, berkeadilan dan sejahtera serta bersendikan atas nilai-nilai
agama dan ketaatan kepada Allah.
Mengingat adanya aliran Islam yang
mengkampanyekan jihad dengan senjata di negara damai Indonesia ini, maka perlu
untuk ditekankan lebih dalam bahwa jihad seharusnya dilandasi niat yang baik
dan dipimpin oleh kepala pemerintahan, bukan oleh kelompok atau aliran
tertentu. Jangan sampai mengatasnamakan kesucian agama, akan tetapi tidak bisa
memberikan garansi bagi kemaslahatan umat Islam. Islam haruslah didesain dan
bergerak pada kemaslahatan masyarakat demi mencapai keridhaan Allah dan
kemajuan ummat. Pengalaman pahit salah mengartikan jihad menjadikan Islam
dipandang sebagai agama teroris. Padahal Islam sebenarnya adalah rahmat bagi
alam semesta (rahmatan lil alamin), agama yang menjunjung tinggi nilai-nilai
kemanusiaan, keadilan, kedamaian.
Dalam konteks masyarakat Indonesia
saat ini, jihad yang kita butuhkan adalah upaya mendukung terbangunnya sebuah
sistem sosial yang bermartabat, berkeadilan dan sehatera yang bersendikan pada
ketaatan kepada Allah. Jihad untuk mengendalikan hawa nafsu dari seluruh hal
yang dapat
merugikan diri kita sendiri, terlebih
lagi merugikan orang lain.
Jama`ah Sholat Idul Fitri
rahimakumullah
رُوِىَ اَنَّ
بَعْضَ الصَّحَابَةِ قَالُوْا يَا نَبِيَّ اللهِ لَوَدَدْنَا اَنْ نَعْلَمَ اَيَّ
التِّجَارَةِ اَحَبُّ اِلَى اللهِ فَنَتَجَرُّ فِيْهَا فَنُزِلَتْ (يآاَيُّهَا
الَّذِيْنَ آمَنُوْا هَلْ اَدُلُّكُمْ عَلىَ تِجَارَةٍ تُنْجِيْكُمْ مِنْ عَذَابٍ
اَلِيْمٍ. تُؤْمِنُوْنَ بِاللهِ وَرَسُوْلِهِ وَتُجَاهِدُوْنَ فِى سَبِيْلِ اللهِ
بِاَمْوَالِكُمْ وَاَنْفُسِكُمْ ذَالِكُمْ خَيْرٌ لَكُمْ اِنْ كُنْتُمْ
تَعْلَمُوْنَ. يَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ وَيُدْخِلْكُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِى
مِنْ تَحْتِهَا اْلاَنْهَارُ وَمَسَاكِنَ طَيِّبَةً فِى جَنَّاتِ عَدْنٍ ذَلِكَ
اْلفَوْزُ اْلعَظِيْمُ)
"Diriwayatkan
bahwa sebagian sahabat mendatangi Rasulullah. Ketika berjumpa, salah seorang
dari mereka berkata: "Wahai Nabi Allah, kami ingin sekali mengetahui
bisnis apa yang paling dicintai oleh Allah agar kami bisa menjadikannya sebagai
bisnis kami". Kemudian diturunkan ayat:
يآاَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا هَلْ اَدُلُّكُمْ عَلىَ تِجَارَةٍ
تُنْجِيْكُمْ مِنْ عَذَابٍ اَلِيْمٍ. تُؤْمِنُوْنَ بِاللهِ وَرَسُوْلِهِ
وَتُجَاهِدُوْنَ فِى سَبِيْلِ اللهِ بِاَمْوَالِكُمْ وَاَنْفُسِكُمْ ذَالِكُمْ
خَيْرٌ لَكُمْ اِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُوْنَ. يَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ
وَيُدْخِلْكُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِى مِنْ تَحْتِهَا اْلاَنْهَارُ وَمَسَاكِنَ
طَيِّبَةً فِى جَنَّاتِ عَدْنٍ ذَلِكَ اْلفَوْزُ اْلعَظِيْمُ
Artinya: "Hai orang-orang
yang beriman, sukakah kamu aku tunjukkan suatu perniagaan yang dapat
menyelamatkanmu dari azab yang pedih? yaitu) kamu beriman kepada Allah dan
RasulNya dan berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwamu. Itulah yang lebih
baik bagimu, jika kamu mengetahui. Niscaya Allah akan mengampuni dosa-dosamu
dan memasukkanmu ke dalam jannah yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; dan
(memasukkan kamu) ke tempat tinggal yang baik di dalam jannah 'Adn. Itulah
keberuntungan yang besar." (QS Ash-Shaff:10-12)
Dalam konteks sosial masyarakat kita
saat ini, dimana masih banyak sektor sosial yang perlu pembenahan lebih lanjut.
Maka makna jihad harus mengacu pada pengentasan masalah-masalah sosial. Oleh
sebab itu, sudah selayaknya pada momentum lebaran saat ini, bukan hanya pakaian
yang baru akan tetapi gagasan-gagasan baru juga harus dikedepankan untuk
mengentaskan masalah-masalah sosial yang selama ini membelenggu kemajuan umat
Islam Indonesia pada khususnya dan bangsa dan negara Indonesia pada umumnya.
اللهُ اَكْبَرْ
(3×) وَ للهِ اْلحَمْدُ
Jama'ah Sholat Idul Fithri
rahimakumullah
Demikianlah tiga pesan yang
disampaikan oleh Ramadhan. Oleh sebab itu, marilah kita bersama-sama memikul
tanggung jawab untuk merealisasikan ketiga pesan ini ke dalam bingkai kehidupan
nyata. Marilah kita bersama-sama mengendalikan hawa nafsu kita sendiri, untuk
tidak terpancing pada hal-hal yang terlarang dan merugikan orang lain; menjalin
hubungan silaturrahim serta kerjasama sesama muslim tanpa membeda-bedakan
status sosial, serta menyandang semangat jihad untuk membangun sebuah sistem
sosial yang bermartabat, berkeadilan dan sejahtera.
اَعُوْذُ بِاللهِ
مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ. وَاَمَّا مَنْ خَافَ مَقَامَ ربِّهِ ونَهَيَ
النَّفْسَ عَنِ اْلَهوَى فَاِنَّ الْجَنَّةَ هِيَ اْلمَأْوَى. جَعَلَنَا
اللهُ وَاِيَّاكُمْ مِنَ اْلعَائِدِيْنَ وَاْلفَائِزِيْنَ وَاْلمَقْبُوْلِيْنَ
وَاَدْخَلَنَا وَاِيَّاكُمْ فِى زُمْرَةِ عِبَادِهِ الصَّالِحِيْنَ وَاَقُوْلُ
قَوْلِى هَذَا وَاسْتَغْفِرُ لِى وَلَكُمْ وَلِوَالِدَيَّ وَلِسَائِرِ
اْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ فَاسْتَغْفِرْهُ اِنَّهُ هُوَاْلغَفُوْرُ
الرَّحِيْمُ
Akhirnya marilah kita berdoa,
menundukkan kepala, memohon kepada Allah Yang Maha Rahman dan Maha Rahim untuk
kebaikan kita dan umat Islam dimana saja berada:
Ya Alloh ...Pada pagi hari ini kami yang kecil
duduk bersimpuh dihadapanMu.. Tiada daya dan upaya hanya dariMu ya Alloh,
dariMu keselamatan, dariMu keberkahan, lunakkan hati kami ya Alloh, beri
kesempatan kami untuk menyesali dosa-dosa kami.
Ya Alloh ....Kami dengan pakaian yang dilumuri noda-noda kebodohan, bintik
bintik kemusyrikan, bintik-bintik kemunafikan .. memohon kepadaMu Ya Alloh ,
bersihkan diri kami , hilangkan bintik dan noda kotoran dari kami , pandanglah kami , beri jalan kami, luruskan jalan yang kami tapak , mudahkan dan jelaskan tempat yang kami tuju.
Ya Alloh....Rasanya kami malu untuk memohon ini, namun karena meninggalkan bulanMu yang suci kami lebih malu kalau keluar dalam keadaan kotor... kami minta karuniaMu, kemurahan dan ampunanMu agar kami keluar dari Bulan Romadhon dengan bersih aman, damai dan sentosa tiada suatu ganjalan yang membuat amalan kami tertahan untuk menghadapMu...
Ya Alloh ...Hilangkan dendam diantara kami, hasud dengki yang menghiasi hati kami, Ria’ sombong yang selalu kami jalani .. Hanya karena ampunanMulah ..dan hanya karena keperkasaanMulah , Engkau menghapuskan segala dosa yang telah kami perbuat ..
Ya Alloh ... Dipagi ini , kami yang kecil memohon padaMu .. janganlah kau siksa kami karena kehilapan kami, kesalahan kami dan janganlah kau bebankan kepada kamiapa yang tidak mampu untuk memikulnya, terangi kami sempurnakan cahaya kami, agar kami tidak termasuk orang-orang yang sesat.Dihari yang fitri ini, kami mengakui akan segala perbuatan kami : kami melawan orang tua kami..kami membentak ! menghardik ! Kamipun merasa berdosa terhadap tetangga kami.., terhadap sesama kami rekan guru dan pimpinan kami .. kami menggunjing, mengumpat bahkan memfitnah...! tapi kalbu ini seperti beku , tak merasakan dinginnya ayat-ayatMu, telinga kami tuli.. sehingga sering kami mengabaikan panggilanMu padahal kami mampuh untuk datang...
Hanya Engkaulah yang tahu ya ..Alloh, akan segala detak jantung kami , desah nafas kami Yang kami lakukan kadang bukan untukMu ya Alloh..
Ya Alloh .... Bersihkan hati kami dari unsur-unsur kemunafikan , segala amal kami dari unsur riya’, lisan kami dari unsur dusta, mata kami dari unsur khianat. Karena sesungguhnya hanya Engkaulah yang mengetahui khianat mata dan segala sesuatu yang tersimpan rapat dalam dada.
Ya Alloh .... Rahmatilah keterasingan kami didunia ini, rahmatilah kesendirian kami nanti dialam kubur dan rahmatilah kami ketika kami berdiri menghadapMu..
Ya Alloh... Hiburlah diri kami sewaktu kami sendirian dialam kubur, hilangkan ketakutan kami pada hari kebangkitan dan ketika dikumpulkan dipadang Mahsyar dan permudahlah segala urusan kami wahai Dzat Yang Maha Hidup pemilik segala keagungan dan kemuliaan.
Ya Alloh ... Jadikanlah kami orang yang berhasil menggapai maghfiroh dan ridhoMu. Jadikan kami termasuk golongan orang-orang yang diterima segala amalnya pada bulan Romadhon Tahun ini dan berikanlah kepada kami pahala dan anugerah yang melimpah.
Ya Alloh ... Perbaikilah agama kami yang merupakan penjaga urusan kami, perbaikilah dunia kami yang merupakan tempat hidup kami, perbaikilah akhirat kami yang merupakan tempat kembali kami dan jadikan kehidupan kami sebagai penambah kebaikan kami serta jadikanlah kematian kami sebagai istirahat kami dari segala keburukan.
Ya Alloh ....Kami dengan pakaian yang dilumuri noda-noda kebodohan, bintik
bintik kemusyrikan, bintik-bintik kemunafikan .. memohon kepadaMu Ya Alloh ,
bersihkan diri kami , hilangkan bintik dan noda kotoran dari kami , pandanglah kami , beri jalan kami, luruskan jalan yang kami tapak , mudahkan dan jelaskan tempat yang kami tuju.
Ya Alloh....Rasanya kami malu untuk memohon ini, namun karena meninggalkan bulanMu yang suci kami lebih malu kalau keluar dalam keadaan kotor... kami minta karuniaMu, kemurahan dan ampunanMu agar kami keluar dari Bulan Romadhon dengan bersih aman, damai dan sentosa tiada suatu ganjalan yang membuat amalan kami tertahan untuk menghadapMu...
Ya Alloh ...Hilangkan dendam diantara kami, hasud dengki yang menghiasi hati kami, Ria’ sombong yang selalu kami jalani .. Hanya karena ampunanMulah ..dan hanya karena keperkasaanMulah , Engkau menghapuskan segala dosa yang telah kami perbuat ..
Ya Alloh ... Dipagi ini , kami yang kecil memohon padaMu .. janganlah kau siksa kami karena kehilapan kami, kesalahan kami dan janganlah kau bebankan kepada kamiapa yang tidak mampu untuk memikulnya, terangi kami sempurnakan cahaya kami, agar kami tidak termasuk orang-orang yang sesat.Dihari yang fitri ini, kami mengakui akan segala perbuatan kami : kami melawan orang tua kami..kami membentak ! menghardik ! Kamipun merasa berdosa terhadap tetangga kami.., terhadap sesama kami rekan guru dan pimpinan kami .. kami menggunjing, mengumpat bahkan memfitnah...! tapi kalbu ini seperti beku , tak merasakan dinginnya ayat-ayatMu, telinga kami tuli.. sehingga sering kami mengabaikan panggilanMu padahal kami mampuh untuk datang...
Hanya Engkaulah yang tahu ya ..Alloh, akan segala detak jantung kami , desah nafas kami Yang kami lakukan kadang bukan untukMu ya Alloh..
Ya Alloh .... Bersihkan hati kami dari unsur-unsur kemunafikan , segala amal kami dari unsur riya’, lisan kami dari unsur dusta, mata kami dari unsur khianat. Karena sesungguhnya hanya Engkaulah yang mengetahui khianat mata dan segala sesuatu yang tersimpan rapat dalam dada.
Ya Alloh .... Rahmatilah keterasingan kami didunia ini, rahmatilah kesendirian kami nanti dialam kubur dan rahmatilah kami ketika kami berdiri menghadapMu..
Ya Alloh... Hiburlah diri kami sewaktu kami sendirian dialam kubur, hilangkan ketakutan kami pada hari kebangkitan dan ketika dikumpulkan dipadang Mahsyar dan permudahlah segala urusan kami wahai Dzat Yang Maha Hidup pemilik segala keagungan dan kemuliaan.
Ya Alloh ... Jadikanlah kami orang yang berhasil menggapai maghfiroh dan ridhoMu. Jadikan kami termasuk golongan orang-orang yang diterima segala amalnya pada bulan Romadhon Tahun ini dan berikanlah kepada kami pahala dan anugerah yang melimpah.
Ya Alloh ... Perbaikilah agama kami yang merupakan penjaga urusan kami, perbaikilah dunia kami yang merupakan tempat hidup kami, perbaikilah akhirat kami yang merupakan tempat kembali kami dan jadikan kehidupan kami sebagai penambah kebaikan kami serta jadikanlah kematian kami sebagai istirahat kami dari segala keburukan.
Ya
Allah Ya Rabb, kami berlindung pada-Mu dari hawa nafsu yang penuh ambisi, yang
selalu mau menang sendiri dan tidak mau peduli dengan penderitaan sesama.
Jadikanlah kami hamba-hamba yang tahu mensyukuri nikmat dan karunia-Mu.
Tanamkanlah dalam hati kami kepekaan rasa, yang membuat kami mampu meraba
penderitaan saudara-saudara kami dan mau membantunya.
“Ya Tuhan kami, beri ampunlah
kami dan saudara-saudara kami yang telah beriman lebih dahulu dari kami, dan
janganlah Engkau membiarkan kedengkian dalam hati kami terhadap orang-orang
yang beriman; Ya Tuhan kami, sesungguhnya Engkau Maha Penyantun lagi Maha
Penyayang“
Ya Allah, ampunilah dosa kaum
muslimin dan muslimat, mu’minin dan mu’minat, baik yang masih hidup maupun yang
telah meninggal dunia. Sesungguhnya Engkau Maha Mendengar, Dekat dan
Mengabulkan doa.
Ya
Allah yang Maha Kuat! berikanlah kami kekuatan agar kami mampu memikul beban
yang dititipkan di pundak kami, Ya Allah yang maha Maha Kaya lepaskanlah kami
dari lilitan utang dan kesulitan ekonomi kami, Ya Allah yang Maha
Penyayang buanglah rasa benci dan dendam yang bersemayam di dalam dada kami, Ya
Allah yang Maha Pengasih tanamkanlah dalam dada kami rasa kasih kepada orang
tua kami, anak-anak kami, dan saudara-saudara kami. Ya Allah yang Maha
Mendengar lagi Maha Penerima Taubat dengarlah permohonan kami dan terimalah
taubat kami. Innaka Antas Samiud Du’a wa Innaka Antat Tawwabur Rahim.
Ya Allah Ya Rabb, anugerahkan
rasa syukur kepada kami agar kami dapat mengerti arti jasa ibu bapak kami,
terkhusus ibu kami, yang bersedia dengan tulus menampung kami selama berbulan-bulan
di dalam rahimnya dalam keadaan lemah dan bertambah lemah, yang rela
bersakit-sakit bersimbah darah ketika melahirkan kami, yang bersedia
mempertaruhkan nyawanya demi agar kami dapat menghirup udara kehidupan, yang
bersedia terganggu tidurnya setiap malam demi agar kami dapat tertidur lelap,
yang bersedia menahan rasa lapar dan dahaganya demi agar kami dapat merasakan
kenyang.
Ya Allah Ya Rabb, kami tahu
keridhaan-Mu terdapat pada keridhaannya dan kemurkaan-Mu terdapat pada
kemurkaannya, maafkan kami jika selama ini khilaf telah melukai hatinya atau
membuatnya tidak ridha kepada sikap dan tingkah laku kami. Maafkan kami ya
Allah jika kami tidak mampu membalas kebaikannya. Kami tahu bahwa yang ia
butuhkan dari kami bukanlah materi dan harta tapi cinta dan kasih sayang kami
seperti ia menyayangi kami di waktu kecil. Maafkan kami jika ia sakit kami tak
menjenguknya. Jika ia butuh, kami tak di sampingnya. Jika ia merindukan kami,
kami tak datang menyapanya. Ya Allah ya Rabb Jadikanlah kami hamba-hamba yang
siap mengistimewakannya di dalam hati kami, lalu mau membalas jasa-jasanya,
meski kami sadar tidak akan mampu membalasnya.
Ya Allah Ya Rabb. Kabulkanlah
permohonan orang-orang kecil bangsa kami yang merindukan ketenangan, kestabilan
dan kemakmuran. Jangan Engkau timpakan azab kepada kami hanya karena
kedurhakaan segelintir orang di antara kami. Jadikanlah kami mulia dengan
kesederhanaan kami dan janganlah Engkau hinakan kami dengan curahan rezki yang
melimpah ruah.
Bimbinglah ya Allah derap
langkah kami dan pemimpin kami yang dengan tulus ikhlas hendak mengeluarkan
kami dari keterpurukan dan kesulitan hidup, dengan kemurahan dan kasih
sayang-Mu. Agar kami dapat mengantarkan bangsa kami ini menuju negeri yang
lebih baik yaitu Baldatun Thoyyibatun Wa Robbun Ghofur.
Ya Allah jika begitu
lama kami melalaikan perintah-Mu. Jika bertahun-tahun kami terpedaya oleh hawa
nafsu kami sehingga lalai dari jalan-Mu, jika dengan sengaja atau tidak
sengaja, dengan terang-terangan atau sembunyi-sembunyi kami telah berbuat
durhaka kepada-Mu dan telah menganiaya diri kami sendiri. Maka maafkanlah kami
dan ampunilah dosa-dosa kami. Innaka ‘Afuwwun Tuhibbul ‘Afwa Fa’fu ‘Anna.
Ya Allah, ampunilah dosa-dosa kami,
kedua orang tua, guru-guru kami, dan saudara-saudara kami, kaum Muslimin semua,
baik yang masih hidup maupun yang sudah wafat. Ya Allah, hanya kepada-Mu, kami
mengabdi. Hanya kepada-Mu, kami shalat dan sujud. Hanya kepada-Mu, kami menuju
dan tunduk. Kami mengharapkan rahmat dan kasih sayang-Mu. Kami takut adzab-Mu,
karena adzab-Mu sangat pedih.
Ya Allah, jagalah kami dengan Islam
dalam keadaan berdiri. Ya Allah, jagalah kami dengan Islam dalam keadaan duduk
dan jagalah kami dengan Islam dalam keadaan tidur. Jagalah kami dengan Islam
saat kami sehat maupun saat kami sakit. Jangan cabut nyawa kecuali kami dalam
kondisi beragama Islam dan husnul khatimah.
Ya Allah, Engkau yang menyelamatkan
nabi Nuh dari taufan badai dan banjir yang menenggelamkan dunia, Engkau yang
menyelamatkan nabi Ibrahim dari kobaran api menyala, Engkau yang menyelamatkan
Isa dari salib kaum durjana, Engkau yang menyelamatkan Yunus dari gelapnya
perut ikan, Engkau yang menyelamatkan Nabi Muhammad dari makar kafir Quraisy,
Yahudi pendusta, munafik pengkhianat, pasukan Ahzab angkara murka. Ya Allah, hancurkanlah
orang-orang yang tak suka dengan Agama-Mu, yang menghina Kitab-Mu, Yang
mempermainkan Syari’at-Mu.
Ya Allah, tolonglah saudara-saudara
kami yang sedang berjuang di Palestina. Selamatkan mereka, kaum wanita dan
anak-anak mereka. Ya, Allah hancurkan pasukan Yahudi Zionis yang telah berbuat
kerusakan di sana dan bangsa-bangsa lainya yang telah menyokong dan membantu
mereka. Ya, Allah amankan dan selamatkan Masjidil Aqsha.
Ya Allah persatukanlah kami kaum
Muslimin, untuk mengamalkan dan menegakkan Agama-Mu. Dan, karuniakanlah kepada
kami keberkahan dari langit dan bumi. Jangan biarkan kami bercerai-berai.
Laa ilaaha illa anta subhanaka innaa kunnaa minadhdhaalimiin…3X
Ya Allah, yang mendengar rintihan
hamba lemah dan banyak dosa. Ya Allah, lindungi kami, masyarakat kami, dan
anak-anak kami dari berbuat dosa dan godaan Syetan. Jangan segera Engkau
lenyapkan hari yang suci ini. Berikanlah waktu kepada kami. Kami masih ingin
bertemu dengan bulan Ramadhan lagi. Kami masih ingin shalat ‘Idul Fitrikembali.
Ya Allah, jangan biarkan orang-orang yang sengaja merusak kesucian ‘Idul Fitri
dengan pesta dosa dan kemaksiatan. Yang membuat masyarakat kami rusak dan
anak-anak kami hancur. Ya Allah, jauhkan mereka dari kami.
Ya Allah, tolonglah saudara-saudara
kami yang sedang dilanda kesedihan, dan musibah, para janda, anak-anak yatim,
kaum lemah, dan para fakir-miskin. Sembuhkan yang sakit. Tolong dan lindungi
mereka yang ditimpah musibah. Anugerahkan kebahagiaan kepada mereka. Siramilah
mereka dengan rizki yang melimpah dari sisi- Mu yang penuh berkah. Kami lemah
tak begitu berdaya membantu dan meyantuni mereka. Ampuni kami, ya Allah.
Ya Allah, kumpulkanlah hati-hati kami
di atas dasar kecintaan kepada-Mu, pertemukanlah di jalan ketaatan kepada-Mu,
satukanlah di jalan dakwah-Mu, dan ikatlah di atas janji setia demi membela
syari’at-Mu. Ya Allah, padukanlah jiwa-jiwa ini sebagai hamba-hamba-Mu yang
beriman dan bertaqwa.
Ya Allah, lepaskanlah dan jauhkanlah
dari kami penguasa-penguasa zhalim, fasik, dan kafir. Anugerahkan kepada kami
pemimpin-pemimpin yang beriman dan bertakwa, jujur dan amanah, yang menjadikan
Kitab-Mu sebagai landasan kepemimpinannya, menerapkan Syariat-Mu, dan membawa
kami ke jalan yang benar, jalan yang Engkau ridhai.
Ya Allah, selamatkanlah kami, anak-anak
kami, keluarga kami, daerah kami, negeri kami, dan umat kami dari badai krisis,
fitnah, bencana, dan dosa yang membinasakan.
Ya Allah, janganlah Engkau goyangkan
hati kami setelah Engkau beri petunjuk dan tetapkankan hati kami di atas
agama-Mu.
Ya Allah, jadikanlah hari terbaik
kami sebagai hari pertemuan kami dengan-Mu, jadikanlah amal terbaik kami
sebagai pamungkasnya, dan jadikan usia terbaik kami sebagai akhir ajal kami. Ya
Allah, limpahkanlah rahmat, ampunan, dan hidayah-Mu kepada kami semuanya.
Aamiin..aamiin ya Rabbal ‘alamin..
رَبَّنَا آَتِنَا فِي
الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ,
وصلى الله على نبينا
محمد وعلى اله وصحبه أجمعين,
سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ
الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُونَ وَسَلَامٌ عَلَى الْمُرْسَلِينَ
وَالْحَمْدُ لِلَّهِ
رَبِّ الْعَالَمِينَ
Post a Comment