Adu domba atau namimah merupakan sebuah perbuatan yang sangat tercela karena tujuan daripada adu domba itu ialah menyebarluaskan berita yang tidak benar (fitnah) agar antar individu atau masyarakat muslim tidak saling menyukai satu sama lain dan akhirnya terjadi pertikaian dan peperangan. Dengan kata lain, adu domba merupakan suatu perbuatan rekayasa yang sengaja dilakukan untuk merusak, memfitnah, atau menghancurkan orang lain serta merupakan pemicu terjadinya permusuhan. Hal ini sangat bertentangan dengan syari’at Islam, dimana tujuan bermasyarakt di dalam Islam ialah membangun individu dan masyarakat yang berlandaskan iman dan taqwa serta pribadi yang shahih yang tersambung dalam jalinan cinta dan kasih sayang serta keramahan antara sesama.
Di dalam Al-Qur’an, Allah SWT berfirman;
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا إِن جَآءَكُمْ فَاسِقُُ بِنَبَإٍ فَتَبَيَّنُوا أَن تُصِيبُوا قَوْمًا بِجَهَالَةٍ فَتُصْبِحُوا عَلَى مَافَعَلْتُمْ نَادِمِينَ
Artinya;
“Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti, agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu.” (Q. S. Al-Hujurat : 6).
Dalam Islam, hukum namimah atau adu domba ialah haram. Salah satu dalillnya ialah firman Allah SWT yang artinya;
”Dan janganlah kamu ikuti setiap orang yang banyak bersumpah lagi hina yang banyak mencela, yang kian kemari menghambur fitnah.” (QS. Al Qalam : 10-11).
Oleh karena itu, siapa saja yang melakukan adu domba, berarti ia telah melakukan apa yang telah dilarang oleh Allah SWT dan telah berbuat dosa, maka nerakalah baginya sebagai balasan. Sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW yang artinya; “Tidak akan masuk surga bagi Al Qattat (tukang adu domba).” (H. R. Al Bukhari). Oleh Ibnu Katsir kemudian dijelaskan bahwa mereka yang disebut sebagai Al-Qattat ialah orang-orang yang senang mencuri dengan pembicaraan orang lain tanpa sepengetahuan oleh mereka yang didengarkan olehnya akan perbincangannya, kemudian olehnya disebar luaskanlah pembicaraan tersebut kepada orang lain atau ke masyarakat akan tetapi dengan tujuan untuk mengadu domba orang tersebut. Dengan kata lain, apa yang kemudian disampaikan kepada masyarakat bisa saja sama seperti apa yang dibicarakan tetapi ditambah-tambahi dengan sesuatu yang menjelekkan atau berbeda sama sekali hingga benar-benar menjadi sebuah fitnah yang sangat merugikan. Oleh sebab itu, adu domba juga merupakan pemicu hilangnya rasa kepercayaan terutama pada korbannya.
Untuk lebih jelasnya, yang dimaksud dengan perilaku adu domba ialah sebagai berikut:
Orang yang sedang mengadu domba pasti memiliki niat atau maksud dan tujuan yang tidak baik terhadap korbannya (orang yang diadu), misalnya agar orang lain dibenci atau dipecat dari pekerjaannya.
Seorang pengadu domba ialah mereka yang senang sekali menyebabkan pertikaian atau menjadi provokatornya. Hal paling mendasar dan yang paling sering menjadi penyebabnya ialah perasaan iri terhadap seseorang sampai muncul keinginan untuk membuat buruk atau menghancurkan orang tersebut. Cara paling mudah ialah dengan menyebarkan berita palsu atau memfitnah sehingga orang lain juga turut membenci orang yang ia benci.
Orang yang suka mengadu domba biasanya juga merupakan orang yang munafik atau bermuka dua, sehingga dihadapan orang yang ia adu domba ia akan tetap terlihat baik padahal dibelakangnya tanpa sepengetahuan orang itu, ia bersikap jahat dengan menjelek-jelekkan orang yang ia adu domba.
Bahaya Namimah (Adu Domba)
Bahaya adu domba dalam islam sangat besar. Bukan tidak ada alasan mengapa Islam mengharamkan perbuatan namimah atau ado domba. Selain merupakan perbuatan tercela yang berujung dosa, adu domba juga memiliki berbagai bahaya jika perbuatan itu tidak dihentikan. Adapun bahaya adu domba dalam Islam ialah sebagai berikut:
Adu domba merupakan perbuatan dosa yang mana surga diharamkan baginya, dengan kata lain neraka adalah balasan daripadanya.
Bahaya utama daripada adu domba ialah dapat menyebabkan terjadinya kebencian dan permusuhan dan sesama muslim.
Adu domba merupakan pemicu terputusnya tali silaturrahmi dan tali persaudaraan.
Terjadi keresahan dan mengganggu ketentraman kehidupan bermasyarakat karena tidak jarang adu domba berujung pada terjadinya pertingkaian fisik seperti perkelahian yang memberikan kerugian baik fisik maupun materi. Akibat daripada perkahian itu bisa menghancurkan berbagai fasilitas atau sarana prasaran serta menyakiti fisik mereka sendiri. Bahkan bisa sampai menyebabkan seseorang kehilangan nyawa.
Kehilangan kepercayaan karena setelah perbuatan adu domba itu terbongkar orang lain justru akan berbalik menjadi tidak menyukai si pelaku penyebar adu domba tersebut sehingga sebenarnya adu domba itu sendiri tidak hanya menyebabkan kerugian bagi mereka yang menjadi korban adu domba tetapi juga paling buruk adalah kerugian bagi pelakunya sendiri.
Lantas, bagaimana kita sebagai muslim untuk menghindari perilaku adu domba tersebut? Berikut beberapa hal yang bisa kita lakukan untuk menghindari perbuatan tercela namimah, yakni;
Meningkatkan taqwa kepada Allah SWT
Mulai dari diri sendiri untuk menyadari bahwa adu domba merupakan perbuatan tercela yang berakibat dosa serta dampak yang disebabkannya tidaklah main-main sehingga harus dijauhi.
Menghindar daripada hal-hal yang bisa menyebabkan adu domba seperti begosip.
Menjalin silaturrahmi yang baik terhadapa sesama muslim.
Biasakan diri bersikap ramah dan jujur.
Selalu meminta perlindungan kepada Allah SWT agar terhindar daripada pebuatan keji dan munkar.
Kemudian, apabila suatu ketika kita mendapati seorang yang memberikan berita fitnah atau berniat menyebar luaskan adu domba kepada kita, maka seperti yang disampaikan oleh Imam An-Nawawi; “Dan setiap orang yang disampaikan kepadanya perkataan namimah (adu domba), dikatakan kepadanya: “Fulan telah berkata tentangmu begini begini. Atau melakukan ini dan ini terhadapmu,” maka lakukanlah perkara berikut ini;
Jangan pernah membenarkan perkataan daripada mereka yang berniat untuk mengadu domba.
Berikan nasihat agar ia tersadar bahwa perbuatan adu domba yang ia lakukan adalah salah.
Orang yang melakukan adu domba adalah orang yang dibenci Allah SWT jadi sebagai hamba Allah yang beriman dan bertaqwa kita juga membenci orang yang berbuat dosa tersebut (ialah membenci karena Allah SWT).
Jangan berprasangka buruk pada orang yang menjadi korban adu domba.
Jangan mencurigai, memata-matai, maupun mencari-cari aib daripada orang yang menjadi korban adu domba.
Jangan ikut-ikutan melakukan adu domba.
Post a Comment