Berinfaq dan Shadaqah




Berinfaq dan Shadaqah


Allah berfirman, “Katakanlah: ‘Sesungguhnya Robb ku melapangkan rezeki bagi siapa yang dikehendaki Nya di antara hamba-hamba Nya dan menyempitkan bagi (siapa yang dikehendaki Nya)’, dan apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya dan Dia lah pemberi rezeki yang sebaik-baiknya.” (Qs. Saba`: 39).
Sangat bahagia sekali tentunya bagi kita selaku manusia jika mendapatkan rezeki yang melimpah ruah, dan dari jalan yang tidak disangka-sangka. Namun pada kenyataannya hal demikian jika kita fikir secara logika sangatlah jarang terjadi bahkan malah sangat tidak mungkin. Bagaimana tidak? Bagi kaum materialistis, mereka yang beranggapan bahwa dunia tidak akan datang dengan sendirinya kecuali kita menjemputnya.
Sungguh mereka tidak menyadari bahwa semuanya telah Allah subhanahuwata’ala berikan dan telah diatur sedemikian rupa. Allah lah yang memberikan rezeki kepada seluruh makhluk-makhlukNYa, baik manusia, tumbuh-tumbuhan bahkan hewan terkecilpun telah Allah tetapkan rezeki bagi masing-masing tanpa ada setitik kesalahanpun. Lalu kenapa kita harus saling berebut jika kita percaya dan beriman kepada NYA bahwa rezeki kita sekali-kali tidak akan pernah diambil ataupun tertukar oleh orang lain?
Disisi lain, yang mungkin sangat jarang sekali kita sadari, ternyata kita sebenarnya bisa menggandakan rezeki kita (uang) tanpa harus bersusah payah, (silahkan buka juga cara membuka rezeki) dan ini sangatlah benar dan ampuh sekaligus mujarab. Sadarkah kita dengan ayat Al Quran surat Al Baqarah 261 berikut:
مثل الذين ينفقون أموالهم في سبيل الله كمثل حبة أنبتت سبع سنابل في كل سنبلة مائة حبة والله يضاعف لمن يشاء والله واسع عليم
“Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah* adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang dia kehendaki. dan Allah Maha luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui”.
*Pengertian menafkahkan harta di jalan Allah meliputi belanja untuk kepentingan jihad, pembangunan perguruan, rumah sakit, usaha penyelidikan ilmiah dan lain-lain.
Allah akan melipat gandakan harta kita seperti yang telah Allah misalkan dalam ayat tersebut, bahwa dari sebutir benih akan menjadi tujuh bulir, dengan kata lain, (seandainya kita bersodaqoh dengan Rp 1000 maka akan menumbuhkan Rp 7000 bulir). Dan lebih dahsyatnya lagi dari setiap bulir akan dibuahkan atau dihasilkan sebanyak seratus biji. (jadi dari tujuh ribu tadi akan tumbuh tiap seribuannya dikali dengan seratuh biji= 7000x100= Rp 700.000,.) Subhanallah…
Dan dalam sebuah hadist Rasulullah SAW bersabda:
حدثنا عمرو بن مجمع أبو المنذر الكندي ، أخبرنا إبراهيم الهجري ، عن أبي الأحوص ، عن عبد الله بن مسعود قال : قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : " إن الله عز وجل ، جعل حسنة ابن آدم بعشر أمثالها ، إلى سبعمائة ضعف ، إلا الصوم ، والصوم لي وأنا أجزي به ، وللصائم فرحتان : فرحة عند إفطاره وفرحة يوم القيامة ، ولخلوف فم الصائم أطيب عند الله من ريح المسك

“Sesungguhnya Allah ‘Azza wa Jalla menjadikan/melipatkan satu kebaikan dari ibn adam menjadi sepuluh kali sampai tujuh ratuh kali lipatan. Kecuali puasa, dan puasa itu hanya untuk Allah, dan Allah sendirilah yang akan membalasnya. Dan bagi orang yang berpuasa akan mendapat dua kebahagiaan: yaitu kebahagiaan disaat berbuka dan kebahagiaan kelak dihari akhir. Dan bau mulutnya orang yang berpuasa itu lebih wangi disisi Allah disbanding dengan bau harumnya misk”
Uang yang kita sedekahkan dijalan Allah dengan (ikhlas dan tidak riya) yang hanya kecil dimata manusia, namun itu sangat besar di sisi Allah SWT, namun kebanyakan dari kita kurang menyadari akan kedahsyatan sodaqoh tersebut. Sangat jarang sekali kita melihat orang yang mendermakan hartanya untuk kebaikan umat ini, dan meskipun kita melihatnya tidak jarang pula mereka menginfaqkan dan menyedekahkan harta tersebut lantaran hanya untuk dilihat oleh sesame manusia..
Allah berfirman dalam Al Quran disurat Al Baqarah 264:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ لاَ تُبْطِلُواْ صَدَقَاتِكُم بِالْمَنِّ وَالأذَى كَالَّذِي يُنفِقُ مَالَهُ رِئَاء النَّاسِ وَلاَ يُؤْمِنُ بِاللّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ فَمَثَلُهُ كَمَثَلِ صَفْوَانٍ عَلَيْهِ تُرَابٌ فَأَصَابَهُ وَابِلٌ فَتَرَكَهُ صَلْداً لاَّ يَقْدِرُونَ عَلَى شَيْءٍ مِّمَّا كَسَبُواْ وَاللّهُ لاَ يَهْدِي الْقَوْمَ الْكَافِرِينَ
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan si penerima), seperti orang yang menafkahkan hartanya Karena riya kepada manusia dan dia tidak beriman kepada Allah dan hari kemudian. Maka perumpamaan orang itu seperti batu licin yang di atasnya ada tanah, Kemudian batu itu ditimpa hujan lebat, lalu menjadilah dia bersih (Tidak bertanah). mereka tidak menguasai sesuatupun dari apa yang mereka usahakan; dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir*”
*Mereka Ini tidak mendapat manfaat di dunia dari usaha-usaha mereka dan tidak pula mendapat pahala di akhirat.
Jadi bagaimana menurut antum semua? Jika kita sadar dengan apa yang telah Allah tetapkan, niscaya kita akan senang untuk mengerjakan apa yang telah Allah perintahkan dan senantiasa menjauhi segala hal yang telah Allah benci. Jadi cukuplah kita meminta rezeki hanya kepada Allah, dan kita membelanjakannya juga hanya dijalan Allah, niscaya rezeki atau harta kita akan lebih bermanfaat dan senantiasa akan terus bertambah. Yakinlah wahai ikhwah sekalian…
Lalu tunggu apa lagi? Antum ingin melipat gandakan harta kekayaan? Segeralah BERSODAQOH….

Tidak ada komentar