Hadis-Hadis Yang Berkaitan Dengan Dakwah
Hadis-Hadis Yang Berkaitan Dengan Dakwah
Assalamu’alaikum ...
Bismillah ...
A. Dakwah adalah Muhimmatur Rusul (Tugas Utama Para Rasul alaihimussalam)
Para rasul alaihimussalam adalah orang yang diutus oleh Allah swt untuk melakukan tugas utama mereka, yakni berdakwah kepada Allah. Keutamaan dakwah terletak pada disandarkannya kerja dakwah ini kepada manusia yang paling utama dan mulia yakni Rasulullah saw dan saudara-saudara beliau para nabi & rasul alaihimussalam.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam. Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
وَإنَّ الْعُلَمَاءَ وَرَثَةُ الأنْبِيَاءِ، وَإنَّ الْأنْبِيَاءَ لَمْ يَوَرِّثُوا دِينَاراً وَلاَ دِرْهَماً، وَإنَّمَا وَرَّثُوا الْعِلْمَ، فَمَنْ أَخَذَهُ أَخَذَ بحَظٍّ وَافِرٍ
“Sesungguhnya para ulama adalah pewaris para nabi, dan para nabi tidaklah mewariskan dinar ataupun dirham, tetapi mewariskan ilmu. Barang siapa mengambilnya, sungguh dia telah mengambil bagian yang sangat mencukupi.” ( HR. Abu Dawud )
B. Dakwah adalah Ahsanul A’mal (Amal yang Terbaik)
Dakwah adalah amal yang terbaik, karena da’wah memelihara amal Islami di dalam pribadi dan masyarakat. Membangun potensi dan memelihara amal sholeh adalah amal da’wah, sehingga da’wah merupakan aktivitas dan amal yang mempunyai peranan penting di dalam menegakkan Islam. Tanpa da’wah ini maka amal sholeh tidak akan berlangsung.
Keagungan balasan bagi orang yang berdakwah terus menerusnya ganjaran itu mengalir kepadanya meskipun ia telah wafat. Rasulullah saw bersabda:
مَنْ سَنَّ فِي الْإِسْلَامِ سُنَّةً حَسَنَةً فَعُمِلَ بِهَا بَعْدَهُ كُتِبَ لَهُ مِثْلُ أَجْرِ مَنْ عَمِلَ بِهَا وَلَا يَنْقُصُ مِنْ أُجُورِهِمْشَيْءٌ وَمَنْ سَنَّ فِي الْإِسْلَامِ سُنَّةً سَيِّـئَةً فَعُمِلَ بِهَا بَعْدَهُ كُتِبَ عَلَيْهِ مِثْلُ وِزْرِ مَنْ عَمِلَ بِهَا وَلَا يَنْقُصُ مِنْأَوْزَارِهِمْ شَيْءٌ (رواه مسلم عَنْ جَرِيرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ رضي الله عنه)
“Siapa yang mencontohkan perbuatan baik dalam Islam, lalu perbuatan itu setelahnya dicontoh (orang lain), maka akan dicatat untuknya pahala seperti pahala orang yang mencontohnya tanpa dikurangi sedikitpun pahala mereka yang mencontohnya. Dan barangsiapa mencontohkan perbuatan buruk, lalu perbuatan itu dilakukan oleh orang lain, maka akan ditulis baginya dosa seperti dosa orang yang menirunya tanpa mengurangi mereka yang menirunya. (HR. Muslim dari Jarir bin Abdillah ra).
C. Pendakwah memperoleh pahala yang besar
Dalam riwayat Al-Hakim disebutkan:
يَا عَلِيُّ، لَأَنْ يَهْدِيَ اللهُ عَلَى يَدَيْكَ رَجُلاً خَيْرٌ لَكَ مِمَّا طَلَعَتْ عَلَيْهِ الشَّمْسُ . (رواه الحاكم في المستدرك)
“Wahai Ali, sesungguhnya Allah swt memberikan hidayah seseorang dengan usaha kedua tanganmu, maka itu lebih bagimu dari tempat manapun yang matahari terbit di atasnya (lebih baik dari dunia dan isinya). (HR. Al-Hakim dalam Al-Mustadrak).
قَالَ رَسُولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم لِعَلِيٍ: فَوَاللَّهِ لَأَنْ يَهْدِيَ اللَّهُ بِكَ رَجُلاً خَيْرٌ لَكَ مِنْ أَنْ يَكُونَ لَكَحُمْرُ النَّعَمِ. رواه البخاري ومسلم وأحمد
Sabda Rasulullah saw kepada Ali bin Abi Thalib: “Demi Allah, sesungguhnya Allah swt memberikan hidayah kepada seseorang dengan (da’wah)mu, maka itu lebih baik bagimu dari unta merah.” (HR. Bukhari, Muslim & Ahmad).
D. Da’wah dapat menjadi penyelamat dari azab Allah swt (An-Najatu minal ‘Azab)
Da’wah yang dilakukan oleh seorang da’i akan membawa manfaat bagi dirinya sebelum manfaat itu dirasakan oleh orang lain yang menjadi objek dawahnya (mad’u). Manfaat itu antara lain adalah terlepasnya tanggung jawabnya di hadapan Allah swt sehingga ia terhindar dari adzab Allah.
Da’wah dan amar ma’ruf nahi munkar adalah kontrol sosial yang harus dilakukan oleh kaum muslimin agar kehidupan ini selalu didominasi oleh kebaikan. Kebatilan yang mendominasi kehidupan akan menyebabkan turunnya teguran atau adzab dari Allah swt. Rasulullah saw bersabda:
مَثَلُ الْقَائِمِ عَلَى حُدُودِ اللَّهِ وَالْوَاقِعِ فِيهَا كَمَثَلِ قَوْمٍ اسْتَهَمُوا عَلَى سَفِينَةٍ فَأَصَابَ بَعْضُهُمْ أَعْلَاهَا وَبَعْضُهُمْأَسْفَلَهَا فَكَانَ الَّذِينَ فِي أَسْفَلِهَا إِذَا اسْتَقَوْا مِنْ الْمَاءِ مَرُّوا عَلَى مَنْ فَوْقَهُمْ فَقَالُوا لَوْ أَنَّا خَرَقْنَا فِي نَصِيبِنَاخَرْقًا وَلَمْ نُؤْذِ مَنْ فَوْقَنَا فَإِنْ يَتْرُكُوهُمْ وَمَا أَرَادُوا هَلَكُوا جَمِيعًا وَإِنْ أَخَذُوا عَلَى أَيْدِيهِمْ نَجَوْا وَنَجَوْا جَمِيعًا )رواهالبخاري)
Perumpamaan orang yang tegak di atas hukum-hukum Allah dengan orang yang melanggarnya seperti kaum yang menempati posisinya di atas bahtera, ada sebagian yang mendapatkan tempat di atas, dan ada sebagian yang mendapat tempat di bawah. Mereka yang berada di bawah jika akan mengambil air harus melewati orang yang berada di atas, lalu mereka berkata: “Jika kita membolongi bagian bawah milik kita dan tidak mengganggu mereka..” Kalau mereka membiarkan keinginan orang yang akan membolongi, mereka semua celaka, dan jika mereka menahan tangan mereka maka selamatlah semuanya. (HR. Bukhari).
عَنْ حُذَيْفَةَ بْنِ الْيَمَانِ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ لَتَأْمُرُنَّ بِالْمَعْرُوفِوَلَتَنْهَوُنَّ عَنْ الْمُنْكَرِ أَوْ لَيُوشِكَنَّ اللَّهُ أَنْ يَبْعَثَ عَلَيْكُمْ عِقَابًا مِنْهُ ثُمَّ تَدْعُونَهُ فَلَا يُسْتَجَابُ لَكُمْ. رواهالترمذي وقَالَ: هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ.
Dari Hudzaifah bin Yaman ra dari Nabi Muhammad Saw beliau bersabda: "Demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, kalian harus melakukan amar ma'ruf dan nahi munkar, atau Allah akan menurunkan hukuman dari-Nya kemudian kalian berdoa kepada-Nya dan Dia tidak mengabulkan doa kalian." (HR Tirmidzi, beliau berkata: hadits ini hasan).
E. Da’wah adalah Jalan Menuju Khairu Ummah
Rasulullah saw berhasil mengubah masyarakat jahiliyah menjadi umat terbaik sepanjang zaman dengan dakwah beliau. Dakwah secara umum dan pembinaan Da’i sebagai asset SDM dalam dakwah secara khusus adalah jalan satu-satunya menuju terbentuknya khairu ummah yang kita idam-idamkan. Rasulullah saw melakukan tarbiyah mencetak kader-kader dakwah di kalangan para sahabat beliau di rumah Arqam bin Abil Arqam ra, beliau juga mengutus Mush’ab bin Umair ra ke Madinah untuk membentuk basis dan cikal bakal masyarakat terbaik di Madinah (Anshar).
Jalan yang ditempuh oleh Rasulullah saw ini adalah juga jalan yang sepatutnya ditempuh untuk mengembalikan kembali kejayaan umat Islam. Imam Malik bin Anas ra berkata:
لاَ يَصْلُحُ آخِرُ هَذِهِ الأُمَّةِ إِلاَّ بِمَا صَلُحَ بِهِ أَوَّلُهَا
Akhir umat ini tidak menjadi baik kecuali menggunakan cara yang digunakan untuk memperbaiki generasi awalnya. (Nashiruddin Al-AlBani, Fiqhul Waqi’ hlm 22).
Demikian semoga bermanfaat.
Wasalam...
Assalamu’alaikum ...
Bismillah ...
A. Dakwah adalah Muhimmatur Rusul (Tugas Utama Para Rasul alaihimussalam)
Para rasul alaihimussalam adalah orang yang diutus oleh Allah swt untuk melakukan tugas utama mereka, yakni berdakwah kepada Allah. Keutamaan dakwah terletak pada disandarkannya kerja dakwah ini kepada manusia yang paling utama dan mulia yakni Rasulullah saw dan saudara-saudara beliau para nabi & rasul alaihimussalam.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam. Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
وَإنَّ الْعُلَمَاءَ وَرَثَةُ الأنْبِيَاءِ، وَإنَّ الْأنْبِيَاءَ لَمْ يَوَرِّثُوا دِينَاراً وَلاَ دِرْهَماً، وَإنَّمَا وَرَّثُوا الْعِلْمَ، فَمَنْ أَخَذَهُ أَخَذَ بحَظٍّ وَافِرٍ
“Sesungguhnya para ulama adalah pewaris para nabi, dan para nabi tidaklah mewariskan dinar ataupun dirham, tetapi mewariskan ilmu. Barang siapa mengambilnya, sungguh dia telah mengambil bagian yang sangat mencukupi.” ( HR. Abu Dawud )
B. Dakwah adalah Ahsanul A’mal (Amal yang Terbaik)
Dakwah adalah amal yang terbaik, karena da’wah memelihara amal Islami di dalam pribadi dan masyarakat. Membangun potensi dan memelihara amal sholeh adalah amal da’wah, sehingga da’wah merupakan aktivitas dan amal yang mempunyai peranan penting di dalam menegakkan Islam. Tanpa da’wah ini maka amal sholeh tidak akan berlangsung.
Keagungan balasan bagi orang yang berdakwah terus menerusnya ganjaran itu mengalir kepadanya meskipun ia telah wafat. Rasulullah saw bersabda:
مَنْ سَنَّ فِي الْإِسْلَامِ سُنَّةً حَسَنَةً فَعُمِلَ بِهَا بَعْدَهُ كُتِبَ لَهُ مِثْلُ أَجْرِ مَنْ عَمِلَ بِهَا وَلَا يَنْقُصُ مِنْ أُجُورِهِمْشَيْءٌ وَمَنْ سَنَّ فِي الْإِسْلَامِ سُنَّةً سَيِّـئَةً فَعُمِلَ بِهَا بَعْدَهُ كُتِبَ عَلَيْهِ مِثْلُ وِزْرِ مَنْ عَمِلَ بِهَا وَلَا يَنْقُصُ مِنْأَوْزَارِهِمْ شَيْءٌ (رواه مسلم عَنْ جَرِيرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ رضي الله عنه)
“Siapa yang mencontohkan perbuatan baik dalam Islam, lalu perbuatan itu setelahnya dicontoh (orang lain), maka akan dicatat untuknya pahala seperti pahala orang yang mencontohnya tanpa dikurangi sedikitpun pahala mereka yang mencontohnya. Dan barangsiapa mencontohkan perbuatan buruk, lalu perbuatan itu dilakukan oleh orang lain, maka akan ditulis baginya dosa seperti dosa orang yang menirunya tanpa mengurangi mereka yang menirunya. (HR. Muslim dari Jarir bin Abdillah ra).
C. Pendakwah memperoleh pahala yang besar
Dalam riwayat Al-Hakim disebutkan:
يَا عَلِيُّ، لَأَنْ يَهْدِيَ اللهُ عَلَى يَدَيْكَ رَجُلاً خَيْرٌ لَكَ مِمَّا طَلَعَتْ عَلَيْهِ الشَّمْسُ . (رواه الحاكم في المستدرك)
“Wahai Ali, sesungguhnya Allah swt memberikan hidayah seseorang dengan usaha kedua tanganmu, maka itu lebih bagimu dari tempat manapun yang matahari terbit di atasnya (lebih baik dari dunia dan isinya). (HR. Al-Hakim dalam Al-Mustadrak).
قَالَ رَسُولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم لِعَلِيٍ: فَوَاللَّهِ لَأَنْ يَهْدِيَ اللَّهُ بِكَ رَجُلاً خَيْرٌ لَكَ مِنْ أَنْ يَكُونَ لَكَحُمْرُ النَّعَمِ. رواه البخاري ومسلم وأحمد
Sabda Rasulullah saw kepada Ali bin Abi Thalib: “Demi Allah, sesungguhnya Allah swt memberikan hidayah kepada seseorang dengan (da’wah)mu, maka itu lebih baik bagimu dari unta merah.” (HR. Bukhari, Muslim & Ahmad).
D. Da’wah dapat menjadi penyelamat dari azab Allah swt (An-Najatu minal ‘Azab)
Da’wah yang dilakukan oleh seorang da’i akan membawa manfaat bagi dirinya sebelum manfaat itu dirasakan oleh orang lain yang menjadi objek dawahnya (mad’u). Manfaat itu antara lain adalah terlepasnya tanggung jawabnya di hadapan Allah swt sehingga ia terhindar dari adzab Allah.
Da’wah dan amar ma’ruf nahi munkar adalah kontrol sosial yang harus dilakukan oleh kaum muslimin agar kehidupan ini selalu didominasi oleh kebaikan. Kebatilan yang mendominasi kehidupan akan menyebabkan turunnya teguran atau adzab dari Allah swt. Rasulullah saw bersabda:
مَثَلُ الْقَائِمِ عَلَى حُدُودِ اللَّهِ وَالْوَاقِعِ فِيهَا كَمَثَلِ قَوْمٍ اسْتَهَمُوا عَلَى سَفِينَةٍ فَأَصَابَ بَعْضُهُمْ أَعْلَاهَا وَبَعْضُهُمْأَسْفَلَهَا فَكَانَ الَّذِينَ فِي أَسْفَلِهَا إِذَا اسْتَقَوْا مِنْ الْمَاءِ مَرُّوا عَلَى مَنْ فَوْقَهُمْ فَقَالُوا لَوْ أَنَّا خَرَقْنَا فِي نَصِيبِنَاخَرْقًا وَلَمْ نُؤْذِ مَنْ فَوْقَنَا فَإِنْ يَتْرُكُوهُمْ وَمَا أَرَادُوا هَلَكُوا جَمِيعًا وَإِنْ أَخَذُوا عَلَى أَيْدِيهِمْ نَجَوْا وَنَجَوْا جَمِيعًا )رواهالبخاري)
Perumpamaan orang yang tegak di atas hukum-hukum Allah dengan orang yang melanggarnya seperti kaum yang menempati posisinya di atas bahtera, ada sebagian yang mendapatkan tempat di atas, dan ada sebagian yang mendapat tempat di bawah. Mereka yang berada di bawah jika akan mengambil air harus melewati orang yang berada di atas, lalu mereka berkata: “Jika kita membolongi bagian bawah milik kita dan tidak mengganggu mereka..” Kalau mereka membiarkan keinginan orang yang akan membolongi, mereka semua celaka, dan jika mereka menahan tangan mereka maka selamatlah semuanya. (HR. Bukhari).
عَنْ حُذَيْفَةَ بْنِ الْيَمَانِ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: وَالَّذِي نَفْسِي بِيَدِهِ لَتَأْمُرُنَّ بِالْمَعْرُوفِوَلَتَنْهَوُنَّ عَنْ الْمُنْكَرِ أَوْ لَيُوشِكَنَّ اللَّهُ أَنْ يَبْعَثَ عَلَيْكُمْ عِقَابًا مِنْهُ ثُمَّ تَدْعُونَهُ فَلَا يُسْتَجَابُ لَكُمْ. رواهالترمذي وقَالَ: هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ.
Dari Hudzaifah bin Yaman ra dari Nabi Muhammad Saw beliau bersabda: "Demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, kalian harus melakukan amar ma'ruf dan nahi munkar, atau Allah akan menurunkan hukuman dari-Nya kemudian kalian berdoa kepada-Nya dan Dia tidak mengabulkan doa kalian." (HR Tirmidzi, beliau berkata: hadits ini hasan).
E. Da’wah adalah Jalan Menuju Khairu Ummah
Rasulullah saw berhasil mengubah masyarakat jahiliyah menjadi umat terbaik sepanjang zaman dengan dakwah beliau. Dakwah secara umum dan pembinaan Da’i sebagai asset SDM dalam dakwah secara khusus adalah jalan satu-satunya menuju terbentuknya khairu ummah yang kita idam-idamkan. Rasulullah saw melakukan tarbiyah mencetak kader-kader dakwah di kalangan para sahabat beliau di rumah Arqam bin Abil Arqam ra, beliau juga mengutus Mush’ab bin Umair ra ke Madinah untuk membentuk basis dan cikal bakal masyarakat terbaik di Madinah (Anshar).
Jalan yang ditempuh oleh Rasulullah saw ini adalah juga jalan yang sepatutnya ditempuh untuk mengembalikan kembali kejayaan umat Islam. Imam Malik bin Anas ra berkata:
لاَ يَصْلُحُ آخِرُ هَذِهِ الأُمَّةِ إِلاَّ بِمَا صَلُحَ بِهِ أَوَّلُهَا
Akhir umat ini tidak menjadi baik kecuali menggunakan cara yang digunakan untuk memperbaiki generasi awalnya. (Nashiruddin Al-AlBani, Fiqhul Waqi’ hlm 22).
Demikian semoga bermanfaat.
Wasalam...
Post a Comment