Hadist Tentang Haji Dan Umroh
Hadist Tentang Haji Dan Umroh
Assalamu’alaikum ...
Bismillah ...
Labbaik allahumma labbaik…Labbaika la syarika laka labbaik…Inna al hamda wa an ni’mata laka wa al mulka la syarika laka.Demikianlah kalimat-kalimat talbiyah berulang kali dikumandangkan oleh para calon jemaah haji yang akan dan sedang menjalankan ibadah haji, sebagai rukun islam ke-5. Sungguh sebuah seruan yang mampu membangkitkan semangat dan kerinduan untuk menjemput panggilan-MU ya Rab, menjadi tamu di rumah Agung-Mu. Rindu untuk menjejakan kaki di halaman Masjidil Haram Makkah Al-Mukarramah, tempat terindah yang menjadi kiblat bagi mereka yang mengaku sebagai hamba-Mu ya Rab. Rindu bersungkur dan bersujud serta bertaubat kepada-Mu dihadapan kesaksian Ka’bah. Rindu untuk menyampaikan salam kepada kekasih-Mu, Muhammad SAW di Raudhah. Ya Rab, betapa ingin kami mendapatkan panggilan-Mu itu, sebelum kami kembali kepada-Mu.Sahabat Quran yang senantiasa mengharap kasih sayang Allah SWT, ibadah ke baitullah yang merupakan rukun islam terakhir adalah cita-cita setiap muslim di dunia. Kerinduan akan menginjakkan kaki di tanah haram, Makkah Al-Mukarramah, melihat Kabah, berdoa di tempat-tempat yang sangat mustajab dan istimewa serta melaksanakan berbagai ritual ibadah dalam pelaksanaan haji ataupun umroh merupakan harapan yang ada dalam setiap relung hati umat Nabi Muhammad SAW. Bahkan bagi yang sudah mampu memenuhinya pun, rasa rindu untuk dapat kembali ke sana tidak akan pernah hilang, bahkan menjadi semakin berlipat-lipat.Tak mengherankan bila jemaah haji maupun umroh yang datang ke tanah haram selalu mengalami kenaikan dari tahun ketahun. Bahkan Indonesia sebagai negara dengan pemeluk Islam terbesar di dunia, sampai harus diberikan pembatasan atau kuota terhadap calon jemaah haji yang akan berangkat pada setiap tahunnya. Semua itu tidak lain karena keutamaan dari ibadah haji maupun umroh yang merupakan satu ibadah penting dan mulia bagi setiap umat muslim di seluruh penjuru dunia, khususnya bagi mereka yang memiliki kemampuan secara rezeki, serta lahir dan batin.Ayat Al Quran dan Hadist Tentang Haji dan UmrohPerintah ibadah haji yang Allah perintahkan melalui ayat tentang haji dan umroh disampaikan dalam firman-Nya dalam surat Ali Imran ayat 96-97, yang artinya :“Sesungguhnya rumah yang pertama kali dibangun untuk (tempat beribadah) manusia ialah Baitullah yang berada di Bakkah (Makkah) yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi seluruh manusia. Padanya terdapat tanda-tanda yang nyata, (di antaranya) maqam Ibrahim; barangsiapa memasukinya (Baitullah itu) menjadi amanlah dia; mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah. Barangsiapa mengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah Mahakaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam.” (QS. Ali ‘Imran: 96-97)Rasulullah SAW pun menegaskan tentang kewajiban berhaji dalam hadist dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkhutbah di tengah-tengah kami, beliau bersabda yang artinya :“Telah diwajibkan atas kalian ibadah haji, maka tunaikanlah (ibadah haji tersebut).” Lalu ada seorang berkata, “Apakah setiap tahun, wahai Rasulullah?” Lalu beliau diam sampai orang tersebut mengatakannya tiga kali, kemudian Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Andaikata aku menjawab ya, niscaya akan menjadi suatu kewajiban dan niscaya kalian tidak akan mampu (melaksanakannya).” Kemudian beliau bersabda, “Biarkanlah aku sebagaimana aku membiarkan kalian. Sesungguhnya yang membinasakan orang-orang sebelum kalian ialah banyak bertanya dan banyak berselisih dengan Nabi mereka. Apabila aku memerintahkan sesuatu kepada kalian, maka laksanakanlah semampu kalian. Dan apabila aku melarang sesuatu, maka tinggalkanlah.” (Shahih Muslim (no. 639)], Shahiih Muslim (II/970, no. 1337), Sunan an-Nasa-i (5/110) )Diantara keutamaan ibadah haji dan umroh tercantum dalam Al Quran dan disampaikan pula oleh Rasulullah SAW pada beberapa hadist tentang haji dan umroh yang penulis sarikan dari berbagai sumber, diantaranya sebagai berikut :Penghapus Dosa dan Mendapatkan Imbalan SurgaDari Abu Hurairah radhiallahu’anhu, Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda,“Ibadah umrah ke ibadah umrah berikutnya adalah penghapus (dosa) di antara keduanya, dan haji yang mabrur tiada balasan (baginya) selain surga” (HR al-Bukhari dan Muslim)“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ditanya, “Amalan apa yang paling afdhol?” Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Beriman kepada Allah dan Rasul-Nya.” Ada yang bertanya lagi, “Kemudian apa lagi?” Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Jihad di jalan Allah.” Ada yang bertanya kembali, “Kemudian apa lagi?” “Haji mabrur”, jawab Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.” (HR. Bukhari no. 1519)“Dan haji mabrur tidak ada balasan yang pantas baginya selain surga.” (HR. Bukhari no. 1773 dan Muslim no. 1349)“Siapa yang berhaji ke Ka’bah lalu tidak berkata-kata seronok dan tidak berbuat kefasikan maka dia pulang ke negerinya sebagaimana ketika dilahirkan oleh ibunya.” (HR. Bukhari no. 1521)Menjadi Tamu Kehormatan Allah“Orang yang berperang di jalan Allah, orang yang berhaji serta berumroh adalah tamu-tamu Allah. Allah memanggil mereka, mereka pun memenuhi panggilan. Oleh karena itu, jika mereka meminta kepada Allah pasti akan Allah beri” (HR. Ibnu Majah no 2893. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan)Meneguhkan KeimananPelaksanaan ibadah Haji sesungguhnya menyebabkan terhimpunnya jutaan manusia di tempat dan waktu yang sama dan dengan penuh keyakinan menjalankan perintah Allah SWT. Manusia dari seluruh penjuru dunia berkumpul untuk melaksanakan ritual ibadah haji secara serempak. Mereka terdiri dari berbagai suku bangsa, bahasa, warna kulit dan budaya yang berbeda-beda. Akan tetapi semuanya bersatu untuk melakukan hal yang sama, yaitu menunaikan rukun islam yang ke-5, ibadah Haji dan Umroh.Semuanya ini membukakan mata dan pikiran kita akan arti ajaran Allah SWT dalam Al Quran, yang menerangkan tentang manfaat dan fungsi positif dari berkumpulnya sesama manusia dalam satu ikatan lillaahi ta’ala, sebagaimana yang disebutkan dalam firman Allah SWT, yang artinya :“Wahai manusia! Sungguh, Kami telah menciptakan kamu dari seorang lelaki dan seorang perempuan, kemudian Kami menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling kenal mengenal -ta’aruf (selanjutnya menjadi tafahum – saling memahami; ta’awun – saling bekerja sama); itsar – saling membela dan tidak bertengkar.” (QS Al-Hujurāt : 13)“Dan di antara tanda-tanda (kebesaran)-Nya ialah penciptaan langit dan bumi, perbedaan bahasamu dan warna kulitmu (bukan untuk saling bertengkar atau berperang melainkan saling ta’aruf – kenal mengenal; selanjutnya menjaditafahum – saling memahami; ta’awun – saling bekerja sama); itsar – saling membela dan tidak bertengkar.)” (QS Ar-Rūm : 22)Demikianlah sahabat Quran yang dimuliakan Allah, ayat atau dalil tentang haji dalam Al Quran beserta hadist tentang ibadah haji dan umroh beserta keutamaannya yang begitu luar biasa pahalanya . Dengan mengetahui berbagai keutamaan ini, tentunya kita berharap menjadi lebih termotivasi untuk berikhtiar sekuat tenaga, mempersiapkan rezeki yang halal dan kesiapan lahir batin untuk dapat menjadi bagian dari orang-orang yang mendapatkan undangan Allah SWT, yaitu sebagai tamu-Nya di rumah-Nya.Semoga Allah SWT senantiasa meridhoi dan memberikan karunia-Nya kepada kita, agar dapat segera menunaikan ibadah haji/umroh dan menjadi haji yang mabrur, yang tiada lain balasannya selain surga. Aamiin.Wallahu’alam bishawab.
Assalamu’alaikum ...
Bismillah ...
Labbaik allahumma labbaik…Labbaika la syarika laka labbaik…Inna al hamda wa an ni’mata laka wa al mulka la syarika laka.Demikianlah kalimat-kalimat talbiyah berulang kali dikumandangkan oleh para calon jemaah haji yang akan dan sedang menjalankan ibadah haji, sebagai rukun islam ke-5. Sungguh sebuah seruan yang mampu membangkitkan semangat dan kerinduan untuk menjemput panggilan-MU ya Rab, menjadi tamu di rumah Agung-Mu. Rindu untuk menjejakan kaki di halaman Masjidil Haram Makkah Al-Mukarramah, tempat terindah yang menjadi kiblat bagi mereka yang mengaku sebagai hamba-Mu ya Rab. Rindu bersungkur dan bersujud serta bertaubat kepada-Mu dihadapan kesaksian Ka’bah. Rindu untuk menyampaikan salam kepada kekasih-Mu, Muhammad SAW di Raudhah. Ya Rab, betapa ingin kami mendapatkan panggilan-Mu itu, sebelum kami kembali kepada-Mu.Sahabat Quran yang senantiasa mengharap kasih sayang Allah SWT, ibadah ke baitullah yang merupakan rukun islam terakhir adalah cita-cita setiap muslim di dunia. Kerinduan akan menginjakkan kaki di tanah haram, Makkah Al-Mukarramah, melihat Kabah, berdoa di tempat-tempat yang sangat mustajab dan istimewa serta melaksanakan berbagai ritual ibadah dalam pelaksanaan haji ataupun umroh merupakan harapan yang ada dalam setiap relung hati umat Nabi Muhammad SAW. Bahkan bagi yang sudah mampu memenuhinya pun, rasa rindu untuk dapat kembali ke sana tidak akan pernah hilang, bahkan menjadi semakin berlipat-lipat.Tak mengherankan bila jemaah haji maupun umroh yang datang ke tanah haram selalu mengalami kenaikan dari tahun ketahun. Bahkan Indonesia sebagai negara dengan pemeluk Islam terbesar di dunia, sampai harus diberikan pembatasan atau kuota terhadap calon jemaah haji yang akan berangkat pada setiap tahunnya. Semua itu tidak lain karena keutamaan dari ibadah haji maupun umroh yang merupakan satu ibadah penting dan mulia bagi setiap umat muslim di seluruh penjuru dunia, khususnya bagi mereka yang memiliki kemampuan secara rezeki, serta lahir dan batin.Ayat Al Quran dan Hadist Tentang Haji dan UmrohPerintah ibadah haji yang Allah perintahkan melalui ayat tentang haji dan umroh disampaikan dalam firman-Nya dalam surat Ali Imran ayat 96-97, yang artinya :“Sesungguhnya rumah yang pertama kali dibangun untuk (tempat beribadah) manusia ialah Baitullah yang berada di Bakkah (Makkah) yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi seluruh manusia. Padanya terdapat tanda-tanda yang nyata, (di antaranya) maqam Ibrahim; barangsiapa memasukinya (Baitullah itu) menjadi amanlah dia; mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, yaitu (bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah. Barangsiapa mengingkari (kewajiban haji), maka sesungguhnya Allah Mahakaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam.” (QS. Ali ‘Imran: 96-97)Rasulullah SAW pun menegaskan tentang kewajiban berhaji dalam hadist dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkhutbah di tengah-tengah kami, beliau bersabda yang artinya :“Telah diwajibkan atas kalian ibadah haji, maka tunaikanlah (ibadah haji tersebut).” Lalu ada seorang berkata, “Apakah setiap tahun, wahai Rasulullah?” Lalu beliau diam sampai orang tersebut mengatakannya tiga kali, kemudian Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Andaikata aku menjawab ya, niscaya akan menjadi suatu kewajiban dan niscaya kalian tidak akan mampu (melaksanakannya).” Kemudian beliau bersabda, “Biarkanlah aku sebagaimana aku membiarkan kalian. Sesungguhnya yang membinasakan orang-orang sebelum kalian ialah banyak bertanya dan banyak berselisih dengan Nabi mereka. Apabila aku memerintahkan sesuatu kepada kalian, maka laksanakanlah semampu kalian. Dan apabila aku melarang sesuatu, maka tinggalkanlah.” (Shahih Muslim (no. 639)], Shahiih Muslim (II/970, no. 1337), Sunan an-Nasa-i (5/110) )Diantara keutamaan ibadah haji dan umroh tercantum dalam Al Quran dan disampaikan pula oleh Rasulullah SAW pada beberapa hadist tentang haji dan umroh yang penulis sarikan dari berbagai sumber, diantaranya sebagai berikut :Penghapus Dosa dan Mendapatkan Imbalan SurgaDari Abu Hurairah radhiallahu’anhu, Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda,“Ibadah umrah ke ibadah umrah berikutnya adalah penghapus (dosa) di antara keduanya, dan haji yang mabrur tiada balasan (baginya) selain surga” (HR al-Bukhari dan Muslim)“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ditanya, “Amalan apa yang paling afdhol?” Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Beriman kepada Allah dan Rasul-Nya.” Ada yang bertanya lagi, “Kemudian apa lagi?” Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Jihad di jalan Allah.” Ada yang bertanya kembali, “Kemudian apa lagi?” “Haji mabrur”, jawab Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.” (HR. Bukhari no. 1519)“Dan haji mabrur tidak ada balasan yang pantas baginya selain surga.” (HR. Bukhari no. 1773 dan Muslim no. 1349)“Siapa yang berhaji ke Ka’bah lalu tidak berkata-kata seronok dan tidak berbuat kefasikan maka dia pulang ke negerinya sebagaimana ketika dilahirkan oleh ibunya.” (HR. Bukhari no. 1521)Menjadi Tamu Kehormatan Allah“Orang yang berperang di jalan Allah, orang yang berhaji serta berumroh adalah tamu-tamu Allah. Allah memanggil mereka, mereka pun memenuhi panggilan. Oleh karena itu, jika mereka meminta kepada Allah pasti akan Allah beri” (HR. Ibnu Majah no 2893. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan)Meneguhkan KeimananPelaksanaan ibadah Haji sesungguhnya menyebabkan terhimpunnya jutaan manusia di tempat dan waktu yang sama dan dengan penuh keyakinan menjalankan perintah Allah SWT. Manusia dari seluruh penjuru dunia berkumpul untuk melaksanakan ritual ibadah haji secara serempak. Mereka terdiri dari berbagai suku bangsa, bahasa, warna kulit dan budaya yang berbeda-beda. Akan tetapi semuanya bersatu untuk melakukan hal yang sama, yaitu menunaikan rukun islam yang ke-5, ibadah Haji dan Umroh.Semuanya ini membukakan mata dan pikiran kita akan arti ajaran Allah SWT dalam Al Quran, yang menerangkan tentang manfaat dan fungsi positif dari berkumpulnya sesama manusia dalam satu ikatan lillaahi ta’ala, sebagaimana yang disebutkan dalam firman Allah SWT, yang artinya :“Wahai manusia! Sungguh, Kami telah menciptakan kamu dari seorang lelaki dan seorang perempuan, kemudian Kami menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling kenal mengenal -ta’aruf (selanjutnya menjadi tafahum – saling memahami; ta’awun – saling bekerja sama); itsar – saling membela dan tidak bertengkar.” (QS Al-Hujurāt : 13)“Dan di antara tanda-tanda (kebesaran)-Nya ialah penciptaan langit dan bumi, perbedaan bahasamu dan warna kulitmu (bukan untuk saling bertengkar atau berperang melainkan saling ta’aruf – kenal mengenal; selanjutnya menjaditafahum – saling memahami; ta’awun – saling bekerja sama); itsar – saling membela dan tidak bertengkar.)” (QS Ar-Rūm : 22)Demikianlah sahabat Quran yang dimuliakan Allah, ayat atau dalil tentang haji dalam Al Quran beserta hadist tentang ibadah haji dan umroh beserta keutamaannya yang begitu luar biasa pahalanya . Dengan mengetahui berbagai keutamaan ini, tentunya kita berharap menjadi lebih termotivasi untuk berikhtiar sekuat tenaga, mempersiapkan rezeki yang halal dan kesiapan lahir batin untuk dapat menjadi bagian dari orang-orang yang mendapatkan undangan Allah SWT, yaitu sebagai tamu-Nya di rumah-Nya.Semoga Allah SWT senantiasa meridhoi dan memberikan karunia-Nya kepada kita, agar dapat segera menunaikan ibadah haji/umroh dan menjadi haji yang mabrur, yang tiada lain balasannya selain surga. Aamiin.Wallahu’alam bishawab.
Post a Comment