Hadits Rasulullah Tentang Utang
Hadits Rasulullah Tentang Utang
Assalamu’alaikum ...
Bismillah ...
Sahabat Ummi, sesungguhnya terdapat banyak cobaan dan ujian di dalam hidup terutama dalam hal rezeki untuk mencukupi kehidupan sehari-hari. Namun, jika bisa dihindari, akan lebih baik kita menghindari yang namanya hutang. Karena hutang tersebut bisa membawa kecemasan dalam hidup dan bahkan akan membawa pada perbuatan tercela lainnya. Hal inipun banyak diulas di dalam Kumpulan Hadits Rasulullah tentang Utang. Adapun beberapa hadits tersebut diantaranya adalah:1. Hadits riwayat Ahmad dan TirmidziSetiap umat memiliki ruh yang selalu bergantung dengan utangnya di dunia. Maka sebaiknya apabila anda berhutang agar segera dibayarkan. Adapun dalam riwayat Ahmad dan Tirmidzi, yaitu:نَفْسُ الْمُؤْمِنِ مُعَلَّقَةٌ بِدَيْنِهِ حَتَّى يُقْضَى عَنْهُ“Ruh seorang mukmin adalah tergantung pada utangnya hingga dapat dibayarkan utangnya tersebut.”2. Hadits riwayat Muslimيُغْفَرُ لِلشَّهِيدِ كُلُّ ذَنْبٍ إِلاَّ الدَّيْنَDiriwayatkan oleh Muslim:“orang yang mati syahid maka akan diampuni dosanya kecuali orang yang memiliki hutang.”3. Hadits riwayat Tirmidzi, Ibnu Majah, Ahmad dan Al-HakimDiriwayatkan oleh Tirmidzi, Ibnu Majah, Ahmad, dan Al-Hakimمَنْ فَارَقَ الرُّوحُ الْجَسَدَ وَهُوَ بَرِىءٌ مِنْ ثَلاَثٍ دَخَلَ الْجَنَّةَ مِنَ الْكِبْرِ وَالْغُلُولِ وَالدَّيْنِ“Apabila ruh telah terpisah dengan jasad dan dirinya telah terbebas dari tiga perkara, yaitu kesombongan, korupsi dan utang maka ia akan masuk surga.”4. Hadits riwayat Ibnu Majahمَنْ مَاتَ وَعَلَيْهِ دِينَارٌ أَوْ دِرْهَمٌ قُضِىَ مِنْ حَسَنَاتِهِ لَيْسَ ثَمَّ دِينَارٌ وَلاَ دِرْهَمٌ“Barangsiapa yang mati dalam keadaan masih memiliki hutang satu dinar atau satu dirham, maka hutang tersebut akan dilunasi dengan kebaikannya (di hari kiamat nanti) karena di sana (di akhirat) tidak ada lagi dinar dan dirham.” (HR. Ibnu Majah no. 2414)أَيُّمَا رَجُلٍ يَدَيَّنُ دَيْنًا وَهُوَ مُجْمِعٌ أَنْ لاَ يُوَفِّيَهُ إِيَّاهُ لَقِىَ اللَّهَ سَارِقًا“Siapa saja yang berhutang lalu berniat tidak mau melunasinya, maka dia akan bertemu Allah (pada hari kiamat) dalam status sebagai pencuri.” (HR. Ibnu Majah no. 2410)5. Hadits riwayat Bukhari dan Ibnu Majahمَنْ أَخَذَ أَمْوَالَ النَّاسِ يُرِيدُ إِتْلاَفَهَا أَتْلَفَهُ اللَّهُ“Barangsiapa yang mengambil harta manusia, dengan niat ingin menghancurkannya, maka Allah juga akan menghancurkan dirinya.” (HR. Bukhari no. 18 dan Ibnu Majah no. 2411)6. Hadits riwayat Bukhariإِنَّ خِيَارَكُمْ أَحْسَنُكُمْ قَضَاءً“Sesungguhnya yang paling di antara kalian adalah yang paling baik dalam membayar hutang.” (HR. Bukhari no. 2393)Ass. Wr. Wb .
Demikian semoga bermanfaat.
Wasalam...
Assalamu’alaikum ...
Bismillah ...
Sahabat Ummi, sesungguhnya terdapat banyak cobaan dan ujian di dalam hidup terutama dalam hal rezeki untuk mencukupi kehidupan sehari-hari. Namun, jika bisa dihindari, akan lebih baik kita menghindari yang namanya hutang. Karena hutang tersebut bisa membawa kecemasan dalam hidup dan bahkan akan membawa pada perbuatan tercela lainnya. Hal inipun banyak diulas di dalam Kumpulan Hadits Rasulullah tentang Utang. Adapun beberapa hadits tersebut diantaranya adalah:1. Hadits riwayat Ahmad dan TirmidziSetiap umat memiliki ruh yang selalu bergantung dengan utangnya di dunia. Maka sebaiknya apabila anda berhutang agar segera dibayarkan. Adapun dalam riwayat Ahmad dan Tirmidzi, yaitu:نَفْسُ الْمُؤْمِنِ مُعَلَّقَةٌ بِدَيْنِهِ حَتَّى يُقْضَى عَنْهُ“Ruh seorang mukmin adalah tergantung pada utangnya hingga dapat dibayarkan utangnya tersebut.”2. Hadits riwayat Muslimيُغْفَرُ لِلشَّهِيدِ كُلُّ ذَنْبٍ إِلاَّ الدَّيْنَDiriwayatkan oleh Muslim:“orang yang mati syahid maka akan diampuni dosanya kecuali orang yang memiliki hutang.”3. Hadits riwayat Tirmidzi, Ibnu Majah, Ahmad dan Al-HakimDiriwayatkan oleh Tirmidzi, Ibnu Majah, Ahmad, dan Al-Hakimمَنْ فَارَقَ الرُّوحُ الْجَسَدَ وَهُوَ بَرِىءٌ مِنْ ثَلاَثٍ دَخَلَ الْجَنَّةَ مِنَ الْكِبْرِ وَالْغُلُولِ وَالدَّيْنِ“Apabila ruh telah terpisah dengan jasad dan dirinya telah terbebas dari tiga perkara, yaitu kesombongan, korupsi dan utang maka ia akan masuk surga.”4. Hadits riwayat Ibnu Majahمَنْ مَاتَ وَعَلَيْهِ دِينَارٌ أَوْ دِرْهَمٌ قُضِىَ مِنْ حَسَنَاتِهِ لَيْسَ ثَمَّ دِينَارٌ وَلاَ دِرْهَمٌ“Barangsiapa yang mati dalam keadaan masih memiliki hutang satu dinar atau satu dirham, maka hutang tersebut akan dilunasi dengan kebaikannya (di hari kiamat nanti) karena di sana (di akhirat) tidak ada lagi dinar dan dirham.” (HR. Ibnu Majah no. 2414)أَيُّمَا رَجُلٍ يَدَيَّنُ دَيْنًا وَهُوَ مُجْمِعٌ أَنْ لاَ يُوَفِّيَهُ إِيَّاهُ لَقِىَ اللَّهَ سَارِقًا“Siapa saja yang berhutang lalu berniat tidak mau melunasinya, maka dia akan bertemu Allah (pada hari kiamat) dalam status sebagai pencuri.” (HR. Ibnu Majah no. 2410)5. Hadits riwayat Bukhari dan Ibnu Majahمَنْ أَخَذَ أَمْوَالَ النَّاسِ يُرِيدُ إِتْلاَفَهَا أَتْلَفَهُ اللَّهُ“Barangsiapa yang mengambil harta manusia, dengan niat ingin menghancurkannya, maka Allah juga akan menghancurkan dirinya.” (HR. Bukhari no. 18 dan Ibnu Majah no. 2411)6. Hadits riwayat Bukhariإِنَّ خِيَارَكُمْ أَحْسَنُكُمْ قَضَاءً“Sesungguhnya yang paling di antara kalian adalah yang paling baik dalam membayar hutang.” (HR. Bukhari no. 2393)Ass. Wr. Wb .
Demikian semoga bermanfaat.
Wasalam...
Post a Comment