Wirid Dengan Membaca Kitabullah
Wirid Dengan Membaca Kitabullah
RasuluLlah SAW telah bersabda, “Ibadah paling utama umatKu dadalah membaca Al-Qur’an”.
Dan telah berkata Sayyidina ‘Aly KarromaLlahu Wajhah, yang artinya “Barang siapa membaca Al-Qur’an sedang ia dalam keadaan mendirikan shalat, maka pada setiap hurufnya dihitung sebagai 100 kebajikan. Dan baranga siapa membacanya dengan duduk dalam shalat, maka pada tiap huruf baginya 50 kebajikan. Dan barang siapa membacanya di luar shalat sedang ia dalam keadaan suci dari dari hadast dan najis maka pada tiap huruf baginya mendapat 25 kebajikan. Dan barang siapa yang membacanya dalam keadaan tidak bersuci, maka baginya akan mendapatkan 10 kebajikan”.
Dan takutlah bahwa keinginanmu dalam membaca hanya sebatas memperbanyak bacaan saja, tanpa memperhatikan tadbiir dan tartiilnya.
Dan keharusan bagi kamu ketika membacanya, haruslah dengan tadbiir, dan engkau juga faham akan isinya dan yang demikian itu menolong untuk dapat memahami maknanya dan dapat menghadirkan hatimu akan keagungan Mutakallim/ Dzat yang berfirman yaitu Allah Ta’ala, dan sungguh engkau telah berada di hadapan-Nya dan sedang membaca kitab-Nya yang memerintahkan sesuatu kepadamu, dan Yang melarangmu akan sesuatu serta memberi nasihat kepadamu melalui firman-Nya.
Dan hendaknya ketika membaca ayat tentang tauhid dan tamjiid maka penuhilah hatimu dengan pengagungan kepada Allah dan Ta’dhiim kepada-Nya. Dan ketika membaca ayat yang berisi janji dan ancaman maka penuhilah hati dengan perasaan takut dan harap kepada-Nya. Dan ketika membaca ayat tentang perintah -Nya dan besarnya kekuasaan-Nya, maka penuhilah hati dengan perasaan banyaknya kekurangan yang telah diperbuat dan perlu meminta ampun kepada-Nya.
Dan ketahuilah bahwa sesungguhnya Al-Qur’an adalah laksana lautan yang sangat luas, dimana dari dalamnya akan keluar mutiara ilmu yang sangat berharga dan jalan kepadakefahaman. Maka barang siapa yang telah dibukakan jalan kefahaman maka akan abadilah keterbukaan hatinya dan akan sempurnalah nuurnya dan akan menjadi luasilmunya, maka baginya tidak akan berpaling darinya/ Al-Qur’an baik siang maupun malam karena sungguh ia telah sampailah ia akan tujuannya dan sungguh telah mendapatkan apa yang dicarinya. Dan yang demikian inilah sifat dari murid yang benar/ shidiq
Telah berkata Syaikh Abu Madyan RA. “Belumlah sempurna seorang murid dalam ke-muridannya sehingga ia mendapati ada dalam Al-Qur’an apa-apa yang ia inginkan.
Dan wajib bagi kamu untuk menghafal beberapa surah dan ayat memang telah diterangkan di dalam sunnah akan keutamaannya, diantaranya engkau membacanya pada tiap malam “Alif Laam Miim” –Sajjdah- dan “tabaarokal mulku”, dan surah “waqiah” dan “Amana Rrosuulu” hingga akhir surah, dan surrah “Ad-Dukhoon” pada malam senin dan Jum’at, dan surah “Kahfi” pada hari Jum’at beserta malamnya, dan jika memungkinkan maka bacalah beberapa surah “Munjiyat” yang tujuh pada tiap-tiap malam, maka yang demikian ini adalah keutamaan yang sangat besar. Dan juga diantaranya hendaklah engkau baca pada waktu pagi dan sore hari yaitu awalnya surah “Hadiid” dan akhir surat “Hasyr”, dan surah “Al-Ikhlash”, dan “Muawwidzatain” masing-masing tiga kali, dan demikian pula engkau baca surah “Al-Ikhlash” dan “Muawwidzatain” ketika hendak tidur beserta ayat “kursy” dan “Qul yaa ayyuhal kaafiruun”, dan jadikan ia kalimat yang terakhir yang engkau ucapkan. Dan Allah-lah yang berfirman dengan kebenaran, dan Ia lah yang menunjukkan kepada jalan kebenaran, Amin.
Post a Comment