Bergaul di Dunia itu Seperlunya saja

Bergaul di Dunia itu Seperlunya saja 

Bukan berarti kita tidak boleh bergaul. Namun, bergaul yang tepat adalah sesuai hajat atau kebutuhan, tidak melampaui batas sampai sibuk dengan dunia yang fana, lalai negeri Akhirat.

Imam Ibnul Qayyim rahimahullah berkata,

فُضُوْلُ المخَالَطَةِ فِيْهِ خَسَرَاةُ الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ وَإِنَّمَا لِلْعَبْدِ أَنْ يَأْخُذَ مِنَ المخَالَطَةِ بِمِقْدَارِ الحَاجَةِ

“Banyak bergaul itu dapat mendatangkan kerugian di dunia dan akhirat. Selaku hamba seharusnya bergaul sesuai kadar hajat saja.”

(Lihat Badaai’ Al-Fawaid, 2/821)

Al ‘Allamah Al-Ghazali rahimahullah juga pernah memberikan petuah,

وَكُلُّ مَنْ خَالَطَ النَّاسَ كَثُرَتْ مَعَاصِيْهِ وَإِنْ كَانَ تَقِيًّا

“Siapa saja yang (banyak) bergaul dengan manusia, maka akan banyak maksiatnya, walaupun ia termasuk orang bertakwa.”

Tidak ada komentar