Memperbaiki Hati

Memperbaiki Hati

Tanggal 7 April Hari Kesehatan Sedunia


الحمد لله الذي صرف الأمور بتدبيره وعدل تركيب الخلق فأحسن في تصويره، وزيّن صورة الإنسان بحسن تقويمه وتقديره، وحرسه من الزيادة والنقصان في شكله ومقاديره، وفوّض تحسين الأخلاق إلى اجتهاد العبد وتشميره واستحثه على تهذيبها بتخويفه وتحذيره، وسهّل على خواص عباده تهذيب الأخلاق بتوفيقه وتيسيره، وامتنّ عليهم بتسهيل صعبه وعسيره، أشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له وأشهد أن محمدا عبده ورسوله والصلاة والسلام على محمد عبد الله ونبيه وحبيبه وصفيه وبشيره ونذيره، الذي كان يلوح أنوار النبوة من بين أساريره، ويستشرف حقيقة الحق من مخايله وتباشيره، وعلى آله وأصحابه الذين طهروا وجه الإسلام من ظلمة الكفر ودياجيره، وحسَمُوا مادة الباطل فلم يتدنسوا بقليله ولا بكثيره. أمّا بعد، فيا عباد الله اتقوا الله، اتقوا الله ما استطعتم فقد فاز من اتقى.

Saudara-saudara rahimakumullah

Dalam kesempatan Jumat yang mulia ini, kami mengajak kepada seluruh hadirin dan diri kami sendiri untuk selalu meningkatkan ketaqwaan kita kepada Allah Swt, yaitu dengan melaksanakan seluruh perintah Allah zahir dan batin dan meninggalkan seluruh larangan Allah zahir dan batin.

Saudara-saudara rahimakummullah

Allah telah mentaqdirkan bahwa setiap anggota jasmani kita mungkin akan mengalami berbagai macam penyakit, mata mungkin akan rabun atau buta, telinga mungkin akan tuli, lidah mungkin akan kelu, lambung mungkin akan terasa perih, ginjal mungkin akan gagal berfungsi, jantung mungkin akan mengalami gangguan, tekanan dan gula darah serta kolesterol mungkin akan menjadi terlalu tinggi atau terlalu rendah. Demikianlah tidak ada satu anggota tubuh kitapun yang dapat terjamin tidak akan diserang berbagai macam penyakit. Sebagian kita rajin memeriksakan kesehatan agar dapat terhindar sedapat mungkin dari berbagai macam penyakit tersebut. Namun dari itu, pernahkah kita memeriksakan kesehatan hati kita. Apakah tidak mungkin hati kita juga diserang oleh berbagai macam penyakit yang jauh lebih berbahaya dari penyakit-penyakit zahir. Sebab penyakit-penyakit zahir hanya membahayakan pada waktu hidup di dunia saja, tetapi penyakit hati akan membahayakan sampai ke negeri akhirat dan akan menghalangi seorang hamba untuk dapat masuk ke dalam surga. Allah Swt berfirman:

88. (yaitu) di hari harta dan anak-anak laki-laki tidak berguna,

89. kecuali orang-orang yang menghadap Allah dengan hati yang bersih,

Penyakit yang kami maksud adalah penyakit-penyakit batin seperti, sombong, bangga diri, riya, sum’ah, cinta pangkat, cinta dunia, dengki, memelihara permusuhan (dendam), selalu gelisah, duka cita dan lain-lain. Apakah hati kita aman dari terjangkit penyakit-penyakit tersebut?

Lalu, bagaimanakah caranya memeriksa kesehatan hati atau mendeteksi penyakit-penyakit hati yang mungkin sudah bersarang sekian lama?

Saudara-saudara rahimakumullah

Ketahuilah, bahwa jika Allah Swt. Menginginkan seorang hamba menjadi baik, niscaya Ia akan memperlihatkannya aib-aib dirinya sendiri. Karena jika seseorang mengetahui aibnya sendiri, ia mungkin akan berusaha untuk memperbaiki aib tersebut. Tetapi sayangnya, banyak orang masa bodoh dengan aibnya sendiri, tetapi sangat teliti dalam melihat kesalahan kecil orang lain. Seperti peribahasa nyamuk di seberang lautan kelihatan, gajah di pelupuk mata tidak kelihatan.

Al-Imam Hujjatul islam Muhammad bin Muhammd bin Muhammad al-Ghazali menerangkan bahwa ada empat cara, jika kita ingin mengetahui kekurangan-kekurangan diri. Pertama, kita pergi menghadap kepada seorang syaikh yang bijak yang dapat melihat aib-aib diri kita yang selanjutnya akan memberikan cara untuk menghilangkannya. Para ahli tashawwuf menyebut syaikh macam ini sebagai syaikh Murabbi Mursyid. Imam Ghazali mengatakan sulit mencari syaikh seperti ini pada zaman sekarang yaitu pada abad VI Hijriyyah. Bagaimanatah lagi pada abad ke XV Hijriyyah ini. Kedua, hendaklah kita mencari shahabat sejati yang taat beragama, apabila ada sesuatu yang tidak ia sukai pada diri kita, ia akan mengoreksi dan membetulkan. Sangat mungkin koreksi yang ia lakukan menyebabkan menetesnya airmata penyesalan dan taubat. Inilah maksud dari pepatah Arab

صديقك من أبكاك لا من أضحكك

“Sahabat sejatimu adalah yang membuat engkau menangis karena memperlihatkan kepadamu kekurangan-kekurangan dirimu, bukan yang membuatmu tertawa dengan selalu memuji dan menyanjungmu tetapi tutup mata akan kekuranganmu”.

Ketiga, mengambil faedah untuk mengetahui kekurangan-kekurangan diri dari lidah musuh atau orang yang tidak menyukai kita, karena orang yang membenci sangat akurat dalam melihat kekurangan orang yang dibencinya. Sebagaimana diungkapkan oleh syiir shufi,

وعين الرضا عن كل عيب كليلة وعين السخط تبدي مساويا

Mata keridhaan itu akan segala aib, tetapi mata kebencian akan dapat mencari kesalahan-kesalahan.

Betapa banyak orang, yang lebih banyak dapat mengambil manfaat dari mulut musuhnya dibanding dari mulut sahabatnya. Karena seorang sahabat seringkali sungkan untuk mengoreksi sahabatnya.

Keempat, Hendaklah kita bergaul dengan orang-orang, maka setiap kali kita melihat sesuatu yang tercela pada mereka, kita mengganggap bahwa cela itu sebenarnya adalah pada diri kita. Sebab المؤمن مرآة المؤمن seorang mukmin itu adalah cermin bagi mukmin yang lain, sehingga ia melihat aib orang lain sebagai aibnya sendiri. Seandainya setiap orang menganggap aib orang lain adalah aibnya sendiri, niscaya mereka tidak memerlukan seorang yang mengajarkan etika. Cara kedua sampai keempat di atas adalah bagi orang yang tidak menemukan seorang syaikh yang bijak, arif, cerdik dan mengetahui dengan kekurangan-kekurangan diri. Adapun jika sudah menemukan syaikh seperti ini, maka hendaklah kita selalu mengikuti segala petuahnya.

Saudara-saudara rahimakumullah

Sebenarnya ada satu lagi cara untuk memperbaiki diri, yaitu dengan memperbanyak membaca sholawat kepada Nabi Muhammad Saw, Tertulis dalam kitab كفاية الأتقياء. Bahwa, memperbanyak membaca sholawat dapat menggantikan peranan seorang syaikh murabbi mursyid. Hal ini telah dibuktikan oleh banyak orang. Betapa banyak syaikh yang mendapat keistimewaan berupa futuh dari Allah tanpa pimpinan seorang syaikh murabbi mursyid, tetapi hanya dengan memperbanyak sholawat dalam setiap keadaan. Perhatikan sebuah hadits yang dianggap hasan shahih oleh imam turmuzi berikut ini:

عَنْ الطُّفَيْلِ بْنِ أُبَيِّ بْنِ كَعْبٍ عَنْ أَبِيهِ قَالَ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا ذَهَبَ ثُلُثَا اللَّيْلِ قَامَ فَقَالَ يَا أَيُّهَا النَّاسُ اذْكُرُوا اللَّهَ اذْكُرُوا اللَّهَ جَاءَتْ الرَّاجِفَةُ تَتْبَعُهَا الرَّادِفَةُ جَاءَ الْمَوْتُ بِمَا فِيهِ جَاءَ الْمَوْتُ بِمَا فِيهِ قَالَ أُبَيٌّ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنِّي أُكْثِرُ الصَّلَاةَ عَلَيْكَ فَكَمْ أَجْعَلُ لَكَ مِنْ صَلَاتِي فَقَالَ مَا شِئْتَ قَالَ قُلْتُ الرُّبُعَ قَالَ مَا شِئْتَ فَإِنْ زِدْتَ فَهُوَ خَيْرٌ لَكَ قُلْتُ النِّصْفَ قَالَ مَا شِئْتَ فَإِنْ زِدْتَ فَهُوَ خَيْرٌ لَكَ قَالَ قُلْتُ فَالثُّلُثَيْنِ قَالَ مَا شِئْتَ فَإِنْ زِدْتَ فَهُوَ خَيْرٌ لَكَ قُلْتُ أَجْعَلُ لَكَ صَلَاتِي كُلَّهَا قَالَ إِذًا تُكْفَى هَمَّكَ وَيُغْفَرُ لَكَ ذَنْبُكَ قَالَ أَبُو عِيسَى هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ صَحِيحٌ

Dari Thufail bin Ubay bin Ka’ab dari ayahnya Ubay bin Ka’ab, bahwa Ka’ab berkata, Rasulullah Saw biasa apabila sudah sampai sepertiga malam akhir, beliau bangun dan berkata,”wahai manusia, ingatlah Allah, ingatlah Allah, sungguh akan datang tiupan sangkakala pertama yang mengguncangkan alam, yang diikuti oleh tiupan kedua, akan datang kematian dengan segala konsekuensinya, akan datang kematian dengan segala konsekuensinya, Ubay berkata: aku bertanya, “wahai Rasulullah! Aku ini memperbanyak sholawat kepadamu, berapa lamakah semestinya aku bersholawat kepada-Mu, Rasulullah Saw menjawab, terserah kamu, aku berkata: seperempat malam? Rasulullah Saw menjawab, Terserah kamu, jika engkau tambah itu lebih baik untuk mu. Aku berkata lagi, setengah malam, beliau menjawab terserah kamu, jika engkau tambah itu lebih baik untukmu, aku berkata, kalau begitu dua pertiga malam, beliau menjawab terserah kamu, jika engkau tambah itu lebih baik untukmu, kalau begitu, aku akan jadikan seluruh malam untuk bersholawat kepada-mu, Rasulullah saw, bersabda, dengan begitu, kegelisahanmu akan hilang dan dosa-dosamu akan diampuni oleh Allah Swt.

Saudara-saudara rahimakumullah

Dapat dipahami isyarat dari sabda Nabi Saw, kegelisahanmu akan hilang bahwa penyakit-penyakit hati akan hilang, sebab adakah yang menggelisahkan hati selain dari penyakit-penyakit hati.

Karena itu wahai saudara-saudaraku, perbanyaklah membaca sholawat kepada Nabi Saw, karena anda sudah tahu keistimewaan-keistimewaan sholawat. Disamping itu luangkanlah waktu kita untuk membaca kitab-kitab ilmu hati seperti ihya ulumuddin, kifayatulatqiya, risalatul muawanah, nashaih diniyyah, nashaihul ibad dan lain-lain, karena kitab-kitab seperti ini akan mengobati dan mencerahkan hati. Akhirnya, semoga Allah Swt menjadikan kita semua termasuk orang yang senantiasa memperbaiki diri dan menjaga kesehatan hati, agar kelak di surga kita dapat berjumpa Allah Zat yang laisa kamitslihi syai’. Demikianlah khutbah ini, semoga ada manfaatnya bagi kita semua. Amin.

فإذا قرئ القرآن فاستمعوا له وأنصتوا لعلكم ترحمون. أعوذ بالله من الشيطان الرجيم. قد أفلح من زكّاها وقد خاب من دسّاها

(sungguh beruntung orang yang mensucikan jiwa dan sungguh rugi orang yang mengotorinya)

بَارَكَ الله لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْكَرِيْمِ وَجَعَلَنَا اللهُ مِنَ الَّذِيْنَ يَسْتَمِعُوْنَ الْقَوْلَ فَيَتَّبِعُوْنَ أَحْسَنَهُ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هذا وَأَسْتَغْفِـرُ الله لِيْ وَلَكُمْ

Khutbah Ke 2

اَلْحَمْدُلِلّهِ حَمْدًاكَثِيْرًاكَمَااَمَرَ. وَاَشْهَدُاَنْ لاَاِلهَ اِلاَّللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ. اِرْغَامًالِمَنْ جَحَدَبِهِ وَكَفَرَ. وَاَشْهَدُاَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ سَيِّدُاْلاِنْسِ وَالْبَشَرِ. اَللّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلىَ اَلِهِ وَصَحْبِهِ مَااتَّصَلَتْ عَيْنٌ بِنَظَرٍ وَاُذُنٌ بِخَبَرٍ اَمَّا بَعْدُ : فَيَااَ يُّهَاالنَّاسُ !! اِتَّقُوااللهَ تَعَالىَ. وَذَرُوالْفَوَاحِشَ مَاظَهَرَوَمَابَطَنْ. وَحَافِظُوْاعَلىَ الطَّاعَةِ وَحُضُوْرِ الْجُمْعَةِ وَالْجَمَاعَةِ. وَاعْلَمُوْااَنَّ اللهَ اَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَفِيْهِ بِنَفْسِهِ. وَثَنَّى بِمَلاَئِكَةِ قُدْسِهِ. فَقَالَ تَعَالىَ وَلَمْ يَزَلْ قَائِلاًعَلِيْمًا: اِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِىْ يَاَ يُّهَاالَّذِيْنَ آمَنُوْاصَلُّوْاعَلَيْهِ وَسَلِّمُوْاتَسْلِيْمًا. اَللّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلىَ اَلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ. كَمَاصَلَّيْتَ عَلىَ سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ وَعَلىَ اَلِ سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ. فىَ الْعَالَمِيْنَ اِنَّكَ حَمِيْدٌمَجِيْدٌ اَللّهُمَّ اغْفِرْلِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلاَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ بِرَحْمَتِكَ يَاوَاهِبَ الْعَطِيَّاتِ. اَللّهُمَّ ادْفَعْ عَنَّاالْغَلاَءَ وَالْوَبَاءَ وَالرِّبَا وَالزِّنَا وَالزَّلاَزِلَ وَالْمِحَنَ. وَسُوْءَالْفِتَنِ مَاظَهَرَمِنْهَا وَمَابَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا هَذَاخَاصَّةً وَعَنْ سَائِرِبَلاَدِالْمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً يَارَبَّ الْعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا لا تُزِغْ قُلُوْبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا، وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً، إِنَّكَ أَنْتَ الوَهَّابُ. رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا وَإِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ الخَاسِرِيْنَ رَبَّنَااَتِنَافِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلاَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

Tidak ada komentar