Cari Dan Kejar Jodoh
Cari Dan Kejar Jodoh
Menikah merupakan salah satu amalan yang dimotivasi oleh Islam agar disegerakan. Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
يَا مَعْشَرَ الشَّبَابِ مَنِ اسْتَطَاعَ مِنْكُمُ الْبَاءَةَ فَلْيَتَزَوَّجْ فَإِنَّهُ أَغَضُّ لِلْبَصَرِ وَأَحْصَنُ لِلْفَرْجِ
“Wahai para pemuda, barangsiapa yang memiliki ba’ah maka menikahlah. Karena itu lebih akan menundukkan pandangan dan lebih menjaga kemaluan.” (HR. Bukhari no. 5065 dan Muslim no. 1400)
Para ulama menafsirkan kata ba’ah dengan kemampuan untuk berhubungan intim disertai dengan kemampuan menafkahi. Oleh karena itu, lelaki yang sudah mampu menafkahi mestinya bersegera untuk menikah.
Salah satu fenomena yang kami soroti adalah adanya sebagian laki-laki yang sudah mampu menikah, punya pekerjaan yang layak, bahkan punya penghasilan di atas rata-rata tetapi masih menunda nikah dengan alasan,
“Gak ada calonnya, Ustadz!”
“Susah nyari jodohnya!”
Dia beralasan seperti itu padahal belum berusaha maksimal mencarinya. Inginnya, jodohnyalah yang mendatanginya, atau sekali mencari langsung ketemu perempuan yang sesuai seleranya. Padahal yang namanya laki-laki sifatnya mencari dan bukan menunggu. Jika pencarian pertamanya belum ketemu maka mencari lagi hingga ketemu sembari memohon pertolongan kepada Allah.
Laki-laki harus bergerak mencari, sebagaimana firman Allah bagi orang yang telah menunaikan shalat Jumat untuk bertebaran di muka bumi,
فَاِذَا قُضِيَتِ الصَّلٰوةُ فَانْتَشِرُوْا فِى الْاَرْضِ وَابْتَغُوْا مِنْ فَضْلِ اللّٰهِ
“Apabila shalat (Jumat) telah dilaksanakan, bertebaranlah kamu di bumi dan carilah karunia Allah.” (QS Al-Jumu’ah: 10)
Hubungi kawan yang punya link, sampaikan niat ingin menikahi perempuan dengan kriteria ini dan itu. Tanyakan ke Ustadz yang dikenal, kalau perlu datangi pondok pesantren apakah ada perempuan yang siap menikah. Laki-laki harus inisiatif bergerak, sebagaimana kelak ketika sudah berkeluarga dia pula lah yang dituntut untuk inisiatif mencari rezeki untuk menafkahi keluarganya.
Post a Comment