Sabar Merupakan Setengah Iman
Sabar Merupakan Setengah Iman
Alhamdulillah wa sholatu wa salamu ‘alaa Rosulillah wa ‘alaa ashabihi wa maawalaah.
Kita hidup senantiasa berada dalam ujian dan cobaan dari Allah ‘Azza wa Jalla. Salah satu cobaan tersebut dapat berupa gangguan, celaan, hinaan cemoohan dari orang lain. Anehnya, dahulu ketika kita belum mendekat ke agama Allah ini, gangguan dari orang lain itu hampir tidak ada. Namun ketika kita semakin giat untuk mendakwahkan kebenaran di tengah masyarakat, gangguan itu pun semakin kencang. Berikut ada sebuah tips menarik dari Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah Rohimahullah untuk menguatkan kesabaran kita di jalan keta’atan kepada Allah ‘Azza wa Jalla.
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah Rohimahullah mengatakan[1].
“Kesebelas, Hendaklah dia menyaksikan, menyadari bahwa kesabaran merupakan setengah keimanan. Sehingga dia tidak akan mau mengorbankan sebagian dari imannya hanya untuk membela diri. Jika dia mampu sabar maka dia telah meraih (setengah) imannya sekaligus mempertahankannya dari kekurangan/cacat. Selanjutnya Allah lah yang akan memenuhi (janjinya) terhadap orang-orang yang beriman”.
Syaikh Prof. DR. ‘Abdur Rozzaq Hafizhahullah mengatakan,
“Ini juga merupakan perkara yang mampu membantu agar seseorang sabar. Sesungguhnya kesabaran merupakan setengah bagian dari iman. Karena iman itu ada dua bagian besar yaitu sabar dan syukur. Hal ini sebagaimana sabda Nabi Shollallahu ‘alaihi wa Sallam,
عَجَبًا لِأَمْرِ الْمُؤْمِنِ إِنَّ أَمْرَهُ كُلَّهُ خَيْرٌ وَلَيْسَ ذَاكَ لِأَحَدٍ إِلَّا لِلْمُؤْمِنِ إِنْ أَصَابَتْهُ سَرَّاءُ شَكَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ وَإِنْ أَصَابَتْهُ ضَرَّاءُ صَبَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ
“Sungguh menakjubkan perkara seorang mukmin. Seluruh perkaranya baik dan hal itu tidak ada pada diri seseorang kecuali pada orang yang beriman. Jika kesenangan menghinggapinya, diapun bersyukur maka itu baik baginya. Sedangkan bila musibah menimpanya, diapun bersabar maka itupun baik baginya”[2].
Maka iman adalah sabar dan syukur.
Kedua kedudukan ini pun disebutkan dalam banyak ayat. Diantaranya adalah firman Allah Ta’ala,
إِنَّ فِي ذَلِكَ لَآَيَاتٍ لِكُلِّ صَبَّارٍ شَكُورٍ
“Sesungguhnya hal itu merupakan tanda-tanda bagi setiap orang yang banyak bersabar dan banyak bersyukur”.
(QS. Ibrohim [14] : 5, Luqman [31] : 31, Saba’ [34] : 19 dan Asy Syuro [42] : 33)
Ayat ini disebutkan pada 4 kesempatan di Al Qur’an. Maka agama dan iman ada dua bagian besar setengahnya sabar dan setengal lainnya adalah syukur.
“Maka hendaklah orang yang diganggu mencamkan dalam dirinya, ‘Janganlah membalasnya namun sabarlah hingga aku mampu tetap terjaga pada kedudukan yang mulia di dalam agama ini dan tempat yang tinggi ini yaitu kesabaran. Janganlah mengorbankannya walaupun hanya sebagian kecil hingga itu membuat tidak hilang dari diriku sedikitpun bagian dari kedudukan yang mulia ini, yang senilai dengan setengah iman”.
(Diterjemahkan dari Kitab Al Umur Al Mu’inah ‘ala Ash Shobri ‘ala Adzaa Al Kholq dengan ta’liq Syaikh ‘Abdur Rozzaq hal. 30-31 Terbitan Dar Al Ilmu Ash Shohih)
Kesimpulannya :
Ketika anda membalas gangguan orang lain kepada anda berarti anda sedang mempertaruhkan setengah iman anda. Maka silakan pilih.
Sigambal, 24 Dzul Hijjah 1437 H, 25 September 2016 M
Aditya Budiman bin Usman bin Zubir
-Mudah-mudahan Allah ‘Azza wa Jalla mengampuni dosa kami, orang tua kami, atok kami dan para pendahulu generasi kami-
[1] Al Umur Al Mu’inah ‘ala Ash Shobri ‘ala Adzaa Al Kholq dengan ta’liq Syaikh ‘Abdur Rozzaq hal. 30 Terbitan Dar Al Ilmu Ash Shohih
[2] HR. Muslim no. 2999 melalui shahabat Shuhaib Ar Rumi Rodhiyallahu ‘anhu.
Post a Comment