Cinta Kekal Diatas Pondasi Taqwa

Cinta Kekal Diatas Pondasi Taqwa 

Allah Taala berfirman,

الْأَخِلَّاءُ يَوْمَئِذٍ بَعْضُهُمْ لِبَعْضٍ عَدُوٌّ إِلَّا الْمُتَّقِينَ

َ“Teman-teman akrab pada hari kiamat itu sebagiannya akan menjadi musuh bagi sebagian yang lain kecuali orang-orang yang bertakwa.” (QS, Az-Zukhruf: 67)

Allah Taala mengabarkan bahwa hubungan saling mencintai yang akan tetap kekal sampai hari kebangkitan hanyalah persaudaraan yang dibangun atas dasar ketakwaan. Sifat utama orang yang bertaqwa dan pondasi ketakwaan adalah tauhid.

Al-Imam Ibnul Jauzy rahimahullah berkata,

إلا المتقين يعني الموحدين

Kecuali orang-orang yang bertakwa, yaitu orang-orang yang mentauhidkan Allah.” (Zaadul Masir, 4/83)

Asy-Syaikh Abdur Razzaq bin Abdul Muhsin Al-Badr hafidzahumallaah menjelaskan,

“Diantara keistimewaan tauhid adalah tauhid merupakan ikatan yang hakiki dan abadi yang akan terus berlanjut di dunia dan di akhirat, dan tidak ada suatu ikatan di antara manusia secara mutlak yang semisal dengan ikatan tauhid, sebab ikatan antara orang-orang yang bertauhid dan beriman ini adalah ikatan yang abadi dan akan terus berlanjut selamanya di dunia dan di akhirat.

‘Teman-teman akrab pada hari itu sebagiannya menjadi musuh bagi sebagian yang lain kecuali orang-orang yang bertakwa. (QS. Az-Zukhruf: 67)

Dan Allat Taala berfirman dalam ayat yang lain,

وَتَقَطَّعَتْ بِهِمُ الْأَسْبَابُ

Dan (ketika) segala hubungan antara mereka (kaum musyrikin) terputus sama sekali.” (QS. Al-Baqarah: 166)

Maknanya, terputus semua keterkaitan dan hubungan, maka semua hubungan akan terputus, semua kecintaan akan pergi, semua ikatan akan berakhir, kecuali kecintaan, hubungan dan ikatan tauhid dan keimanan kepada Allah ‘azza wa jalla.” (Min Ma’aalimit Tauhid, hal. 15)

Tidak ada komentar