10 KARAKTER PRIBADI MUSLIM SEJATI
10 KARAKTER PRIBADI MUSLIM SEJATI
Menurut Hasan Al_Banna
dalam Risalah Taklim, beliau merumuskan profil Muslim / Muslimah Sejati itu
memiliki Sepuluh Karakteristik, sebagai berikut :
1. SALIIMUL 'AQIIDAH (
BERSIH AQIDAHNYA ).
Maksudnya yaitu bersih
aqidahnya dari menyekutukan Allah SWT atau syirik. Seorang mukmin selalu
berusaha memiliki aqidah yang kuat yang tidak mencampur adukkannya dengan
kesyirikan. Barangsiapa yang memiliki aqidah yang benar menurut Al_Qur'an dan
As_Sunnah dan tidak mencampur adukkannya dengan kesyirikan, maka dia akan
mendapatkan keselamatan atau keamanan dari siksa Akhirat dan akan selalu
mendapat bimbingan Allah SWT ( petunjuk ) dalam kehidupan dunia ini. Firman
Allah SWT :
الذين أمنوا ولم يلبسوا
إيمانهم بظلم أولئك لهم الأمن وهم مهتدون.
" Orang_orang
yang beriman dan tidak mencampur adukkan iman mereka dengan ( syirik ), mereka
itulah orang_orang yang mendapat rasa aman dan mereka mendapat petunjuk."
( QS. Al_An'am : 82 ).
Penjelasan dan
Kandungan Ayat.
Allah SWT menegaskan
bahwa mereka yang mengikhlaskan ibadahnya hanya untuk Allah semata dan tidak
pernah menyekutukan_Nya dengan sesuatu pun, mereka itu mendapatkan rasa aman
pada Hari Kiamat, mendapat petunjuk di dunia dan di akhirat.
Beraqidah yang
bersih/lurus harus menjadi karakter kuat bagi setiap Muslim / Muslimah . Ini
merupakan karakter dasar karena akan menguatkan ikatan dirinya dengan Allah SWT
dan berusaha melepaskan ikatan-ikatan kepada selain-Nya. Ikatan ini akan
membuat seorang Muslim / Muslimah ikhlas dalam mematuhi segala perintah-Nya dan
menjauhi segala larangan-Nya. Karakter seorang Muslim/ Muslimah seperti ini
akan menjadikan Allah sebagai satu-satunya tujuan, sandaran, dan satu-satunya
pengabdian hidupnya. Ia akan menghindari cara-cara yg merusak aqidahnya dalam
upaya meraih sesuatu.
Percaya pada kekuatan
batu akik, jin, jimat, pelet dan sebagainya, ia akan hindari karena ia yakin
semua itu akan mengotori aqidahnya.
Aqidah atau keimanan kepada Allah merupakan pondasi bangunan keislaman. Apabila
pondasi keimanan itu kuat, insya Allah amaliah keseharian pun akan istiqamah
(konsisten).
2. SHAHIIHUL 'IBADAH (
BENAR IBADAHNYA )
Karakter ideal seorang
Muslim /Muslimah berikutnya yaitu shahihul 'ibadah, artinya benar ibadahnya
sesuai dengan cara yang telah Allah dan Rasul-Nya perintahkan .
Firman Allah SWT:
[يايها الذين امنوا اطيعوا
الله واطيعوا الرسول ولا تبطلوا اعمالكم.]
Artinya: "Hai
orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasulullah, dan janganlah
kamu membatalkan (merusak pahala) amal-amalmu." ( Q.S Muhammad: 33).
Dan Nabi saw bersabda:
[من عمل عملا ليس عليه أمرنا
فهو رد]. رواه مسلم
Artinya:
"Barangsiapa melakukan amalan yang tidak termasuk dalam urusan agama kami,
maka amalan tersebut tertolak. " (H.R. Muslim).
Seorang muslim belum
dikatakan sebagai seorang yang beriman hingga ia menjalankan perintah Allah SWT
dan menjauhi larangannya.
3. MATIINUL KHULUQ (
BERAKHLAK MULIA )
Akhlak yang mulia atau
akhlak yang kokoh merupakan sikap dan prilaku yang harus dimiliki oleh setiap
Muslim / Muslimah, baik dalam hubungannya kepada Allah SWT maupun dengan
makhluk Allah yg lain.
Mulia/kokoh akhlaknya sehingga dapat menunjukkan sebuah kepribadian yang
menawan dan dapat meyakinkan kepada semua orang bahwa Islam adalah rahmat bagi
seluruh alam. Seorang Muslim/Muslimah yang memiliki karakter seperti ini akan
berusaha menjaga hubungannya dengan Allah, selalu memuliakan orang tua,
menghormati orang lain, menghargai sesama, dan menjaga hubungan dg makhluk
Allah yg lain. Ia akan menghindari sikap sombong, riya, hasud, iri hati karena
semua itu akan merusak akhlaknya.
4. QAWIYYUL JISMI (
MEMILIKI FISIK YANG KUAT ).
Kekuatan jasmani/
fisik yang kuat merupakan salah satu sisi pribadi pemuda muslim yang harus ada.
Untuk itu ia selalu berusaha menjaga kesehatan fisiknya, karena apabila fisik
kuat, kita akan mampu melaksanakan ajaran Islam secara optimal.
Rasulullah saw sangat
mengapresiasi pemuda yang kuat fisiknya:
[المؤمن القوي خير واحب
الى الله من المؤمن الضعيف...]
رواه مسلم عن ابي هريرة
Artinya: "Seorang
mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai Allah daripada mukmin yang
lemah... "(H.R Muslim dari Abu Hurairah).
Hadits ini merupakan
motivasi bagi umat islam untuk menjadi umat yang kuat. Kuat yang dimaksud
adalah kuat dalam berbagai hal diantaranya ialah kuat fisiknya.
✒Fisik harus dipenuhi hak-haknya
karena ia adalah amanah dari Allah SWT.
5. MUTSAQQOFUL FIKRI (
LUAS WAWASAN BERFIKIRNYA )
Dengan luasnya wawasan
berfikir menjadikan dia mampu menangkap berbagai informasi serta perkembangan
yang terjadi disekitarnya. Dengan pemikiran dan pengetahuan yang luas kita
dapat mengatur strategi yang cerdas untuk kemajuan islam. Untuk menambah ilmu dan
wawasan berfikir tentunya seorang muslim/muslimah harus selalu berusaha
menyediakan waktu untuk belajar disela_sela kesibukannya.
6. MUJAHADATUN
LINAFSIHI ( BERJUANG MELAWAN HAWA NAFSU ).
Mujahadatun Linafsihi
adalah usaha atau perjuangan yang dilakukan dengan bersunguh-sungguh untuk
melawan hawa nafsu. Hawa nafsu hanya cenderung untuk melakukan kejahatan dan
menjauhi kebaikan.
Firman Allah SWT:
[ان النفس لامارة بالسوء...]
Artinya: "...
Karena sesungguhnya nafsu itu selalu menyuruh kepada kejahatan..." (Q.S
Yusuf: 53).
Oleh karena itu hawa
nafsu yang ada pada diri kita harus diupayakan tunduk pada ajaran Islam, jangan
sampai menguasai diri kita
Rasulullah saw. bersabda:
[لايؤمن احدكم حتى يكون
هواه لما جئت به]. رواه الحاكم
Artinya: "Tidak
beriman seseorang dari kamu sehingga ia menjadikan hawa nafsunya mengikuti apa
yang aku bawa ( ajaran Islam)." (H.R. Hakim).
Rasulullah saw
bersabda:
[الكيس من دان نفسه وعمل
لما بعد الموت والعاجز من أتبع نفسه هواها وتمنى على الله الأماني.] رواه الترمذي
Artinya: " Orang
kuat adalah orang yang dapat mengalahkan nafsunya dan beramal untuk bekal
sesudah mati, sedangkan orang lemah adalah orang yang selalu memperturutkan
hawa nafsunya serta mengharapkan berbagai (larunia) Allah secara beranganangan
belaka. " ( HR.At_Tirmidzi).
Berjuang melawan hawa
nafsu merupakan salah satu kepribadian yang harus ada pada diri seorang
muslim/muslimah, karena setiap manusia pada dasarnya memiliki kecenderungan
untuk berbuat baik ataupun buruk. Untuk itu diperlukan kesungguhan dlm diri
seseorang agar ia cenderung untuk berbuat baik dan melaksanakannya sesuai dg
ajaran Islam.
7. HARISHUN ALA
WAKTIHI ( PANDAI MENJAGA WAKTU ).
Haritsun 'ala wawtihi,
yaitu efisien dalam memanfaatkan waktunya, pantang menyia_nyiakan waktu.
Seorang muslim/muslimah selalu berusaha mengelola waktunya dengan baik,
sehingga waktunya selalu terisi dengan amalan yang produktif.
Ingat, sesungguhnya
kita sangat terikat waktu. Sifat waktu itu dinamis, berjalan terus dan tidak
dapat diulang kembali. Oleh karena itu setiap Muslim amat dituntut untuk pandai
mengelola waktunya dg baik sehingga waktu berlalu dengan penggunaan yg efektif,
tak ada yang sia-sia.
8. NAFI'UN LIGHAIRIHI
( BERMANFAAT BAGI ORANG LAIN ).
Keberadaannya menjadi
kebahagiaan bagi orang lain, ketiadaannya menjadikan kerinduan bagi orang lain.
Orang yang mampu
memberikan manfaat kepada orang lain mendapat julukan sebaik-baik manusia.
[خير الناس أنفعهم للناس]
Artinya:
"Sebaik-baik manusia adalah orang yang paling bermanfaat bagi orang lain.
" (H.R Muslim).
9. MUNAZHZHAMUN FII
SYU'NIHI ( TERATUR DALAM SEMUA MASALAHNYA ).
Yaitu tertata dalam
urusannya sehingga menjadikan kehidupannya teratur dalam segala hal yang
menjadi tanggungjawab dan amanahnya. Berusaha menyelesaikan masalahnya dengan
baik dan dengan cara yang baik.
Terarah dan teratur dapat membuat seseorang mampu mengorganisir seluruh
kegiatannya dg efektif dan efisien sehingga waktu yang digunakannya pun tidak
akan sia-sia.
10. QAADIRUN 'ALAL
KASBI ( MEMPUNYAI KEMAMPUAN UNTUK BERPENGHASILAN ) .
Seorang Muslim
diupayakan untuk bisa mandiri secara financial dan tidak tergantung kepada
orang lain.
Memiliki kemampuan berusaha sendiri atau yg juga disebut mandiri ( qodirun'
alal kasbi ) merupakan ciri lain yang harus ada pada seorang Muslim. Ini
merupakan sesuatu yg amat diperlukan.
Wallahu A'lam
bish_Showaab
Post a Comment