Kita Hanyalah Tamu Di Dunia
Kita Hanyalah Tamu Di Dunia
1. Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu anhu berkata: “Tiada seorang pun diantara kita melainkan ia hanyalah seorang tamu (di dunia). Demikian pula harta benda yang dimilikinya hanyalah sebuah pinjaman (dari Allah). Sedangkan yang namanya tamu itu sudah pasti akan pergi (yakni meninggal dunia), dan (harta) pinjaman itu pasti akan dikembalikan kepada sang Pemiliknya.” (Lihat Hilyatu Al-Uliyaa’, karya Abu Nu’aim Al-Ashbahani I/134).
2. Abdullah bin Rowahah radhiyallahu anhu pernah menangis tatkala hendak keluar berjihad menuju Mu’tah (melawan pasukan kaum musyrikin). Maka keluarganya pun ikut menangis ketika mereka melihatnya menangis.
Abdullah bin Rowahah radhiyallahu anhu berkata kepada keluarganya: “Demi Allah, aku tidaklah menangis karena takut mati, atau belas kasihan kepada kalian, akan tetapi aku menangis karena teringat firman Allah ta’ala:
(Wa in Minkum illaa Waariduhaa Kaana ‘Alaa Robbika Hatman Maqdhiyyan)
Artinya: “Dan tidak ada seorangpun dari kalian melainkan mendatangi neraka itu. Hal itu bagi Tuhanmu adalah suatu kemestian yang sudah ditetapkan.” (QS. Maryam: 71).
Maka, aku merasa yakin bahwa aku pasti mendatanginya, namun aku tidak tahu, apakah aku akan selamat dari (siksa)nya ataukah tidak?” (Lihat Hilyatu Al-Uliyaa’, karya Abu Nu’aim Al-Ashbahani I/118).
» Jika kita semua telah yakin bahwa setiap orang pasti menghadapi kematian yang akan memutuskan n menghancurkan segala kenikmatan n kelezatan di dunia yg fana ini, maka sudah seharusnya kita bersungguh-sungguh mempersiapkan sebaik-baik bekal untuk perjalanan kita menuju alam akhirat yg sangat jauh nan abadi. Dan bekal yg terbaik itu adalah bekal TAQWA.
» Allah ta’ala berfirman:
(Wa Tazawwaduu Fa inna Khoiro az-Zaadi At-Taqwaa)
Artinya: “Dan persiapkanlah bekal kalian, karena sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah ketakwaan.”
» Ali bin Abu Tholib radhiyallahu anhu berkata: “TAQWA ialah engkau merasa takut kepada Allah yg Maha Agung, mengamalkan syari’at yg Allah turunkan, dan mempersiapkan diri utk hari perjalanan (menuju alam akhirat).”
Post a Comment