Keistimewaan dan Keutamaan Puasa
Keistimewaan dan Keutamaan Puasa
Alhamdulillah. Segala puji hanya untukNya. Penguasa alam semesta. KaruniaNya tak terhingga. Sholawat dan salam teruntuk junjungan mulia, Muhammad saw. Semoga kita dapat mengikuti sunnahnya. Tak terasa, hari ini kita sudah berada di masa bulan kemuliaan. Bulan yang di dalamnya terdapat malam yang lebih utama dari 1000 bulan. Inilah saat salah satu ibadah teragung, yakni puasa, wajib dikerjakan. Kita meyakini dengan sepenuh hati bahwa bulan Ramadhan adalah bulan penuh keberkahan. Di bulan nan indah ini kita diperintahkan untuk melaksanakan ibadah puasa. Ibadah puasa spesial karena ia benar-benar jalur langsung antara seorang hamba dengan RabbNya. Ibadah ini langsung dinilai oleh Allah Sang Maha Kuasa. Rasulullah saw. meriwayatkan firman Allah swt. Dalam hadits Qudsi yang artinya, “Setiap amal manusia adalah untuknya kecuali puasa, sesungguhnya (puasa) itu untuk-Ku, dan Aku yang akan membalasnya.” (HR Ahmad dan Muslim). Pada kesempatan ini izinkan saya untuk memaparkan ulang keutamaan puasa yang dihimpun dari berbagai sumber. Pertama. Puasa sebagai penghapus dosa-dosa. Rasululah saw. bersabda, “Barangsiapa yang berpuasa pada bulan Ramadhan, karena penuh keimanan dan mengharap ridha Allah maka dosa-dosa yang telah lalu akan diampuni” (HR. Bukhori dan Muslim) Selain itu, dalam hadits lain disebutkan bahwa, “Shalat wajib lima waktu, (dari) satu jumat ke jumat selanjutnya, (dari) Ramadhan ke Ramadhan, akan dapat menghapuskan dosa-dosa, selama dia tidak melakukan dosa besar.” (HR. Muslim) Dua hadits di atas jelas menunjukan bahwa jika kita berpuasa dengan sebenar-benarnya penuh keimanan, ikhlas demiNya dan mengharap ganjaran dariNya, maka dosa-dosa kita akan diampuni. Kedua. Puasa adalah perisai (penghalang). Dalam hadits riwayat Imam Ahmad disebutkan, “Puasa itu perisai (penghalang), yang akan menghalangi seorang hamba dari api neraka.” Hadits itu dikuatkan oleh hadits riwayat Imam Nasa’i, “Puasa itu penghalang, selagi ia tidak dirusak.” Berdasarkan hadits itu kita meyakini bahwa puasa yang kita lakukan, selagi tidak dirusak, akan menjadi penghalang (perisai) dari api neraka kelak. Adapun hal-hal yang merusak puasa diantaranya adalah dusta, menggunjing, menfitnah, dan kemaksiatan lainnya. Karena itu sudah selazimnya kita menjaga puasa kita agar tetap bermakna. Rasulullah mengingatkan, “Betapa banyak orang yang berpuasa, tapi tidak mendapatkan dari puasanya kecuali hanya rasa lapar. Dan betapa banyak orang yang shalat malam, tapi tidak mendapatkan dari shalatnya kecuali hanya begadang.” (HR Ibnu Majah) Demikianlah, dua dari banyak keutamaan puasa ini semoga menjadi motivasi bagi kita agar bisa menjalankan puasa sebaik-baiknya. Allohumma ainna ‘ala dzkirika wasykrika wahusni ibadatika. Aamiin ya robbal alamin. Mohon maaf jika ada yang kurang berkenan.
Post a Comment