Kenikmatan yang Menipu, Inilah Dunia

Kenikmatan yang Menipu, Inilah Dunia

Kenikmatan yang Menipu, Inilah Dunia

Kenikmatan itu bisa dikatakan relatif oleh setiap orang. Karena, setiap orang berbeda-beda mendefinisikan suatu kenikmatan tersebut. Dalam kenikmatan ada sebagian orang yang waspada adapula sebagian orang yang malah terjerumus dan hanyut.

Barangsiapa yang berpikir dalam-dalam dan seksama tentang akhir kehidupan dunia, ia akan senantiasa waspada. Barangsiapa yang yakin akan betapa panjangnya jalan yang akan ditempuh, maka ia akan menyiapkan bekal sebaik-baiknya. Alangkah anehnya manusia yang yakin akan sesuatu, namun ia melupakannya dan betapa anehnya mereka yang mengetahui bahaya sesuatu, namun ia juga menutup mata.

Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

”Kamu takut kepada manusia, sedang Allah-lah yang lebih berhak untuk kamu takuti,” (QS Al-Ahzab [33]:37).

Anda tahu bahwa anda dikalahkan oleh hawa nafsu anda, dan Anda tahu bahwa Anda tak sanggup menaklukkannya. Alangkah anehnya jika Anda merasa gembira dengan ketertipuan Anda dan larut dalam kealpaan terhadap hal yang tersembunyi di dalam diri Anda. Anda terperdaya oleh kesehatan Anda, namun Anda lupa betapa dekat penyakit dengan diri Anda. Telah Anda saksikan dengan mata kepala Anda sendiri tempat pembaringan akhir Anda dan telah ditampakkan kehadapan Anda ranjang-ranjang kematian oleh orang-orang yang ada di sekitar anda. Sungguh Anda telah tenggelam dan hanyut dalam kelezatan-kelezatan duniawi, hingga Anda melupakan kehancuran diri Anda sendiri.

Engkau laksana tiada mendengar kabar mereka yang telah lalu Tidak pula engkau melihat waktu memperlakukan teman-temanmu Jika engkau tak sadar bahwa itulah rumah-rumah mereka yang abadi Kubur-kubur mereka lenyap diterpa angin yang menderu

Ukhti, Tak Harus Cantik Fisik Bukan?

Betapa banyaknya, Anda melihat, para penghuni yang tak pernah memasuki rumahnya sendiri, sebelum mereka dipaksa memasukinya! Betapa banyak pemilik singgasana yang terusir oleh musuh-musuh yang kemudian menguasai istananya. Wahai siapa saja yang detik-detik kehidupannya terus melaju, betapa anehnya mereka, seperti manusia yang tak tahu dan tak mengerti apa-apa.

Bagaimana bisa matanya lelap terpejam Padahal ia tak tahu kemana akan kembali

Alangkah baiknya kita selalu bermuhasabah sebelum terjerumus ke dalam kenikmatan yang hanya sesaat.


Tidak ada komentar