Perbuatan yang Berperan Memberikan Mahkota Kepada Setan

Perbuatan yang Berperan Memberikan Mahkota Kepada Setan

Perbuatan yang Berperan Memberikan Mahkota Kepada Setan

Mahkota adalah simbol tradisional dalam bentuk tutup kepala yang dikenakan oleh raja dan ratu. Bagi yang memakainya secara tradisional mahkota merupakan lambang bagi kekuasaan, legitimasi, kejayaan, kemakmuran. Mahkota tidak hanya ada pada kehidupan manusia. Iblis juga memberikan mahkota kepada setan. Ternyata setiap pekerjaan yang dilakukan setan untuk menggoda manusia selalu mendapat penghargaan dari iblis. Penghargaan yang paling besar akan diberikan kepada setan yang menyebarkan fitnah besar terhadap manusia. Apabila fitnah yang disebarkan berhasil, maka setan tersebut akan diberikan penghargaan seperti mahkota.

Alkisah, pada suatu ketika iblis berkehendak akan mengerahkan semua bala tentara yang dimilikinya ke seluruh pelosok dunia. Kemudian di depan segenap balatentaranya itu iblis berkata : “ Wahai para balatentaraku, barangsiapa yang lebih besar fitnahnya maka itulah yang terdekat denganku serta yang paling tinggi derajatnya dihadapanku. Oleh sebab itu, pergilah kalian kepada semua manusia, sebarkanlah fitnah sebesar-besarnya atas diri mereka. Dan, barangsiapa diantara kalian ada yang bisa menyebarkan fitnah yang sedemikian besar sehingga fitnahnya itu mampu menyesatkan seorang Muslim, maka aku akan berikan ‘mahkota’ di atas kepalanya .“

Segera saja berbondong-bondong balatentara iblis itu pergi menjalankan perintah tuannya, iblis si raja kejahatan dan kemaksiatan. Sejurus kemudian, salah satu dari bala tentaranya itu datang kepadanya dan berkata : “Saya telah berhasil mengganggu hubungan antara seorang Muslim dengan Muslim yang lainnya, sehingga hubungan diantara mereka berdua menjadi terputus .

“Iblis segera menjawabnya : “Itu masih bukan apa-apa, karena mungkin mereka berdua masih bisa berdamai lagi.“ Selanjutnya, salah satu yang lainnya dari bala tentaranya datang menyusul dan melaporkan hasil kerjanya : “Saya telah berhasil menggoda seorang Muslim sehingga dia menceraikan istrinya.“Iblis segera menjawabnya : “Itu belum seberapa, karena mungkin dia akan segera rujuk kembali atau menikah lagi.“ Tak lama kemudian, salah satu dari sekian banyak balatentaranya itu datang menghadap kepada iblis dan selanjutnya dengan penuh kebanggaan melaporkan hasil kerjanya kepada iblis : “Saya telah menyebarkan sesuatu fitnah ditengah-tengah manusia, sehingga dengan fitnah itu menjadikan mereka dan termasuk pula orang Muslim menjadi tergoda untuk melakukan perbuatan zina.“

Mendengar hal itu, maka iblis pun tertawa dengan sangat gembira. Selanjutnya ia berkata dengan penuh kegembiraan : “Sungguh hebat usahamu, dan itulah yang aku harapkan. Terimalah mahkota ini untukmu.” Kemudian iblis pun memahkotai kepala dari salah satu balatentaranya itu dengan mahkota yang menunjukkan ketinggian derajat dirinya dihadapan iblis laknatullah. Sahabat bacaan madani.

Salah satu hikmah yang terkandung dari kisah tersebut adalah perbuatan zina merupakan salah satu perbuatan yang sangat diinginkan iblis agar dilakukan oleh manusia. Kemudian, menyebarnya suatu fitnah diantara manusia, dimana fitnah itu dapat mengakibatkan manusia mendekat kepada perbuatan zina dan dapat menggoda manusia untuk melakukan perbuatan zina- merupakan suatu fitnah keji yang sangat diinginkan oleh iblis agar tersebar ditengah kehidupan manusia.

Dan, menyebarkan fitnah keji seperti itu merupakan perbuatan yang sangat tinggi derajat kejahatannya, sehingga iblis dengan suka cita akan menghadiahkan mahkotanya. Berkenaan dengan perbuatan zina ini, kitab suci Al-Qur’an telah dengan jelas memberikan peringatan yang keras kepada umat manusia. Allah SWT berfirman : “Dan, janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk “ (QS. Al-Isra’ : 32).

Tidak ada komentar