KETIKA MALAIKAT IKUT BERPERANG

KETIKA MALAIKAT IKUT BERPERANG 

Kaum muslimin terjun ke kancah peperangan dengan kekuatan iman yang sangat besar. Mereka terus menyerang musuh-musuhnya dan memenggal kepala-kepala orang-orang musyrik Quraisy. Dalam keadaan yang demikian, Allah Subhaanahu wa ta’aala memberikan bantuan kepada pasukan muslimin dengan mengutus para malaikat untuk memenangkan pertempuran tersebut. 

Allah Subhaanahu wa ta’aala berfirman yang maknanya : “Sungguh Allah telah menolong kalian dalam perang Badar, padahal kalian (ketika itu) orang-orang yang lemah.” (QS. Ali Imrân 3:123) juga dalam firman-Nya, yang artinya : “(Ingatlah), ketika kamu memohon pertolongan kepada Rabbmu, lalu diperkenankan-Nya bagimu, ‘Sesungguhnya Aku akan mendatangkan bala bantuan kepada kamu dengan seribu malaikat yang datang berturut-turut.’” (QS al-Anfâl 8:9), juga dalam surat al-Anfâl ayat 12, yang artinya : “(Ingatlah), ketika Rabbmu mewahyukan kepada para malaikat, ‘Sesungguhnya Aku bersama kalian, Maka teguhkanlah (pendirian) orang-orang yang telah beriman’. Aku akan berikan rasa takut ke dalam hati orang-orang kafir,” … (Qs al-Anfâl/8:12)

Ada juga beberapa hadits shahîh yang menjelaskan tentang bantuan Allah azza wa jalla kepada kaum Muslimin dengan mengirimkan malaikat. Imam Muslim meriwayatkan satu hadits dari Khalifah ar-rasyid Umar bin al-Khothab yang berbunyi:

بَيْنَمَا رَجُلٌ مِنْ الْمُسْلِمِينَ يَوْمَئِذٍ يَشْتَدُّ فِي أَثَرِ رَجُلٍ مِنْ الْمُشْرِكِينَ أَمَامَهُ إِذْ سَمِعَ ضَرْبَةً بِالسَّوْطِ فَوْقَهُ وَصَوْتَ الْفَارِسِ يَقُولُ أَقْدِمْ حَيْزُومُ فَنَظَرَ إِلَى الْمُشْرِكِ أَمَامَهُ فَخَرَّ مُسْتَلْقِيًا فَنَظَرَ إِلَيْهِ فَإِذَا هُوَ قَدْ خُطِمَ أَنْفُهُ وَشُقَّ وَجْهُهُ كَضَرْبَةِ السَّوْطِ فَجَاءَ الْأَنْصَارِيُّ فَحَدَّثَ بِذَلِكَ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ صَدَقْتَ ذَلِكَ مِنْ مَدَدِ السَّمَاءِ الثَّالِثَةِ

Ketika seorang muslim ketika itu (perang Badar) sedang mengejar seorang musyrik di depannya, tiba-tiba ia mendengar pukulan cambuk di atasnya dan suara penunggang kuda yang mengatakan: maju wahai Haizuum. Lalu muslim tersebut melihat kepada orang musyrik yang ada di depannya, lalu tersungkur jatuh dengan terlentang. Kemudian sang muslim ini melihatnya, ternyata ia (si musyrik tersebut) telah terpotong hidungnya dan robek-robek wajahnya seperti bekas cambukan. Lalu datang seorang Anshar dan menceritakan hal tersebut kepada Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam lalu beliau menjawab: itu termasuk bantuan dari langit ketiga. (HR. Muslim)

Sedangkan imam Ahmad dalam al-Musnad 2/194 membawakan satu riwayat yang panjang tentang kisah ini ada keterangan bahwa seorang Anshar yang agak pendek datang membawa al-Abbas bin Abdilmuthalib dalam keadaan tertawan. Al-Abbas berkata: Wahai Rasulullah sesungguhnya demi Allah orang ini tidak menawan saya, yang menawan saya adalah seorang yang sangat ganteng wajahnya menunggangi seekor kuda yang sangat elok tidak pernah ada pada kaummu. Lalu orang Anshar ini berkata: Sayalah yang telah menawannya wahai Rasulullah! Lalu beliau berkata kepadanya: Diam! Sungguh Allah telah menolongmu dengan seorang malaikat yang mulia. (Hadits ini dihasankan al-Albani dalam komentar beliau atas kitab Fikih Siroh hlm 243.)

Keikutsertaan para malaikat dalam perang Badar disampaikan juga dalam riwayat imam al-Bukhori seperti sabda Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam:

جَاءَ جِبْرِيلُ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ مَا تَعُدُّونَ أَهْلَ بَدْرٍ فِيكُمْ قَالَ مِنْ أَفْضَلِ الْمُسْلِمِينَ أَوْ كَلِمَةً نَحْوَهَا قَالَ وَكَذَلِكَ مَنْ شَهِدَ بَدْرًا مِنْ الْمَلَائِكَةِ

Jibril datang menemui Rasulullah lalu berkata: Bagaimana kalian menganggap ahli Badr (orang yang ikut perang Badar)? beliau shallallaahu ‘alaihi wa sallam menjawab: Termasuk kaum muslimin terbaik atau ucapan seperti itu. Jibril mengatakan kembali: Demikian pula malaikat yang menyaksikan perang Badar. (HR. al-Bukhori)

Demikianlah Allah berikan bantuan kepada kaum muslimin dalam perang Badar dengan mengirimkan para malaikat membantu kemenangan kaum muslimin.

Tidak ada komentar