SUUZHON AKHLAK NYA KAUM MUNAFIQ

SUUZHON AKHLAK NYA KAUM MUNAFIQ

Bismillah

Allah ta’ala mengatan tentang sifat suuzon,

وَيُعَذِّبَ الْمُنَافِقِينَ وَالْمُنَافِقَاتِ وَالْمُشْرِكِينَ وَالْمُشْرِكَاتِ الظَّانِّينَ بِاللَّهِ ظَنَّ السَّوْءِ ۚ

Dia mengazab orang-orang munafik laki-laki dan perempuan dan orang-orang musyrik laki-laki dan perempuan yang mereka itu berprasangka buruk terhadap Allah.” (QS. Al-Fath: 6)

Coba kita perhatikan konteks ayat ini, sedang berbicara sebuah sifat melekat kepada dua jenis kaum, yaitu orang-orang munafik dan musyrikin. Mereka melakukan suuzon kepada Allah. Jika kepada Allah saja yang maha sempurna mereka bersikap seperti itu, apalagi kepada manusia yang penuh aib dan kekurangan. Ini menunjukkan bahwa sikap suuzon adalah sifatnya kaum munafik dan kaum musyrikin.

Imam Ibnul Qoyyim -rahimahullah- menerangkan makna ayat yang mulia ini:

هذا المعنى حينما كان يذكر الحكم والغايات المحمودة التي كانت في غزوة أحد، فيقول: وأنهم -أي: بعض المنافقين- يظنون بالله غير الحق ظن الجاهلية، ولم يهمهم أمر دين الله، ولا نبيه، ولا أصحابه، فهؤلاء أهمتهم أنفسهم لا أمر الدين، ولا أمر النبي عليه السلام، ولا أمر الصحابة رضي الله تعالى عنهم، كان من شأنهم أنهم يظنون بالله غير الحق ظن الجاهلية، وقد فسر هذا الظن الذي لا يليق بالله بأنه سبحانه لا ينصر رسوله، وأن أمره سيضمحل، وأنه يصيبهم القتل، ].

“Ayat ini mengingatkan tentang sebuah tujuan yang terpuji yang terjadi di saat perang Uhud. Allah mengatakan “mereka berprasangka..” yakni orang-orang munafik yang berprasangka buruk kepada Allah layaknya prasangka kaum Jahiliyah. dalam Perang Uhud. Mereka tidak peduli dengan agama Allah, Nabinya, dan para sahabatnya. Mereka hanya mementingkan diri sendiri daripada agamanya dan para sahabatnya.

Diantara karakteristik khas mereka adalah prasangka buruk terhadap Allah ta’ala,  bahwa Allah tidak akan menolong RasulNya, agama Islam akan runtuh, dan dia akan terbunuh. (Sumber: Kitab  Zaadul Ma’ad)”

Wallahul muwaffiq.

Tidak ada komentar