Pengertian Iblis Dan Asal-Usulnya Menurut Tafsir Al-Qur'an Tafsir Istilah Kata
1. Arti Kata Iblis
Ada yang berpendapat bahwa kata iblis itu bukan terambil dari bahasa Arab. Konon asalnya dari bahasa Yunani, yakni "diabolos". Kata ini terdiri dari kata "dia" yang berarti "di tengah" atau "sewaktu" dan "ballein" yang berarti "melontar" atau "mencampakkan". Penggabungan kata ini melahirkan beberapa makna antara lain"menentang, menghalangi, dan yang berada antar dua pihak untuk memecah belah dan menciptakan kesalahpahaman antara keduanya". Banyak pakar berpendapat bahwa kata iblis terambil dari kata bahasa Arab (أبلس) ablasa yang berarti "putus asa" atau dari kata (بلس) balasa yang berarti "tiada kebaikannya".
قُلۡنَا لِلۡمَلَـٰٓٮِٕكَةِ ٱسۡجُدُواْ لِأَدَمَ فَسَجَدُوٓاْ إِلَّآ إِبۡلِيسَ
Dan [ingatlah] ketika Kami berfirman kepada para malaikat: "Sujudlah kamu kepada Adam," maka sujudlah mereka kecuali Iblis; (Q.S.Al-Baqarah: 34).
2. Apakah Iblis Berasal Dari Golongan Malaikat ?
Ketika Allah Ta'ala memerintahkan para Malaikat untuk sujud kepada Adam, maka iblis pun termasuk dalam perintah itu. Karena meskipun iblis bukan dari golongan Malaikat, namun iblis menyerupai dan meniru tingkah laku mereka. Oleh karena itu, iblis termasuk dalam perintah yang ditujukan kepada para Malaikat, dan dia tercela atas pelanggaran yang dia lakukan terhadap perintah-Nya.
Muhammad bin Ishaq meriwayatkan dari Ibnu 'Abbas r.a., ia berkata: "Sebelum iblis melakukan perbuatan maksiat, dia termasuk dalam golongan Malaikat, namanya adalah 'Azaaziil, dia termasuk penduduk bumi. Dan dia termasuk jenis Malaikat yang paling bersungguh-sungguh dalam beribadah dan paling banyak memiliki ilmu. Hal itulah yang mendorongnya untuk menyombongkan diri, dan ia berasal dari negeri yang disebut Jinn."[1].
Allah Ta'ala telah menegaskan asal-usul iblis dalam beberapa firman-Nya:
وَإِذۡ قُلۡنَا لِلۡمَلَـٰٓٮِٕكَةِ ٱسۡجُدُواْ لِأَدَمَ فَسَجَدُوٓاْ إِلَّآ إِبۡلِيسَ كَانَ مِنَ ٱلۡجِنِّ
Dan [ingatlah] ketika Kami berfirman kepada para malaikat: "Sujudlah kamu kepada Adam", maka sujudlah mereka kecuali iblis. Dia adalah dari golongan jin (Q.S. Al-Kahfi:50).
وَخَلَقَ ٱلۡجَآنَّ مِن مَّارِجٍ۬ مِّن نَّارٍ۬
dan Dia menciptakan jin dari nyala api. (Q.S. Ar-Rahman: 15).
وَٱلۡجَآنَّ خَلَقۡنَـٰهُ مِن قَبۡلُ مِن نَّارِ ٱلسَّمُومِ
Dan Kami telah menciptakan jin sebelum [Adam] dari api yang sangat panas. (Q.S. Al-Hijr: 27).
3. Kesalahan Menterjemahkan "إِلَّآ" Dengan Arti "Kecuali"
Di dalam Al-Qur'an terjemahan (termasuk versi Depag) kata "illaa iblis" diartikan "kecuali iblis", hal inilah yang membuat orang beranggapan bahwa iblis itu dari golongan Malaikat (yang membankang [?]). Bahwa illa artinya kecuali itu benar, tapi tidak selalu tepat. Dalam kaidah Tata bahasa Arab, kata (إلا) illaa mempunyai 2 kategori, yakni:
(إستثناء متصل) Istitsna' muttashil; bahwa yang dikecualikan adalah termasuk anggota kelompok yang disebut sebelumnya, illa diterjemahkan dengan kecuali. Contoh: "Semua mahasiswa hadir, kecuali Anton". maka si Anton yang dikecualikan itu termasuk golongan mahasiswa. (إستثناء منقطع)Istitsna' munqathi'; bahwa yang dikecualikan itu bukan termasuk anggota kelompok yang disebut sebelumnya, illa diterjemahkan dengan tetapi. Contoh: "Semua mahasiswa hadir, tetapi dosen tidak". Maka di sini dosen bukan termasuk kelompok mahasiswa.
Ustadz Muhammad Thalib dalam Tarjamah tafsiriyahnya mengartikan ayat ini selengkapnya, sbb.: "Wahai Muhammad, ingatlah ketika Kami berfirman kepada para malaikat dan jin;'Sujudlah kalian kepada Adam.' Para Malaikat pun bersujud, tetapi iblis dari golongan jin tidak mau bersujud. Iblis benci kepada Adam dan bersikap congkak kepada Allah, Iblis termasuk golongan kafir." Berdasarkan penjelasan kaidah ini, maka surah al-Baqarah ayat 34, diartikan dengan: "Dan [ingatlah] ketika Kami berfirman kepada para malaikat: "Sujudlah kamu kepada Adam," maka sujudlah mereka tetapi Iblis (tidak)". Dan berdasarkan itu pula, maka disimpulkan bahwa iblis bukan dari golongan Malaikat. Allaahu a'lam.
Post a Comment