Marilah senantiasa berlindung kepada Allah Subhanahu wata’ala dari syaithan agar kita tidak mendengarkan khutbahnya Iblis kelak dihari kiamat dan semoga kita termasuk golongan orang – orang yang tidak mendengarkan khutbahnya Iblis di hari kemudian.
Iblis menyampaikan khutbahnya dihadapan orang – orang yang mengikutinya yang telah ditetapkan oleh Allah Subhanahu wata’ala masuk ke dalam neraka jahannam, ketika mereka digiring menuju neraka jahannam, Allah Subhanahu wata’ala berfirman:
وَسِيقَ الَّذِينَ كَفَرُوا إِلَىٰ جَهَنَّمَ زُمَرًا ۖ حَتَّىٰ إِذَا جَاءُوهَا فُتِحَتْ أَبْوَابُهَا وَقَالَ لَهُمْ خَزَنَتُهَا أَلَمْ يَأْتِكُمْ رُسُلٌ مِنْكُمْ يَتْلُونَ عَلَيْكُمْ آيَاتِ رَبِّكُمْ وَيُنْذِرُونَكُمْ لِقَاءَ يَوْمِكُمْ هَٰذَا ۚ قَالُوا بَلَىٰ وَلَٰكِنْ حَقَّتْ كَلِمَةُ الْعَذَابِ عَلَى الْكَافِرِينَ
“Orang-orang kafir dibawa ke neraka Jahannam berombong-rombongan. Sehingga apabila mereka sampai ke neraka itu dibukakanlah pintu-pintunya dan berkatalah kepada mereka penjaga-penjaganya: “Apakah belum pernah datang kepadamu rasul-rasul di antaramu yang membacakan kepadamu ayat-ayat Tuhanmu dan memperingatkan kepadamu akan pertemuan dengan hari ini?” Mereka menjawab: “Benar (telah datang)”. Tetapi telah pasti berlaku ketetapan azab terhadap orang-orang yang kafir“. (QS. Az – Zumar : 71).
Ketika neraka jahannam sudah melihat orang – orang yang akan dimasukkan kedalamnya dari kejauhan, neraka kemudian semakin bergejolak dan membara tidak sabar menanti kedatangan mereka., Allah Subhanahu wata’ala berfirman:
إِذَا رَأَتْهُمْ مِنْ مَكَانٍ بَعِيدٍ سَمِعُوا لَهَا تَغَيُّظًا وَزَفِيرًا
“Apabila neraka itu melihat mereka dari tempat yang jauh, mereka mendengar kegeramannya dan suara nyalanya“. (QS. Al-Furqan:12).
Api neraka jahannam 70 kali lipat dibanding api yang ada di dunia sebagaimana dalam hadist Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
(نَارُكُمْ هَذِهِ الَّتِى يُوقِدُ ابْنُ آدَمَ جُزْءٌ مِنْ سَبْعِينَ جُزْءًا مِنْ حَرِّ جَهَنَّمَ). قَالُوا: وَاللَّهِ إِنْ كَانَتْ لَكَافِيَةً يَا رَسُولَ اللَّهِ. قَالَ: (فَإِنَّهَا فُضِّلَتْ عَلَيْهَا بِتِسْعَةٍ وَسِتِّينَ جُزْءًا كُلُّهَا مِثْلُ حَرِّهَا ) متفق عليه
“Api kalian ini yang biasa digunakan oleh manusia untuk membakar hanyalah satu bagian dari tujuh puluh bagian (1/70) panasnya neraka Jahannam.” Sepontan para sahabat berkata: Ya Rasulullah, sungguh demi Allah, api kita ini sudah cukup untuk menyiksa para pelaku kemaksiatan, (mengapa harus dilipat gandakan)? Beliau menjawab:”(tidak) sesungguhnya panasnya api neraka lebih panas dibanding panas api di dunia ini sebanyak enam puluh sembilah kali“. (HR. Muttafaqun ‘alaih).
Ketika orang – orang kafir dinyalakan untuknya neraka jahannam yang dipimpin oleh Iblis mereka kemudian baru mengingat semua apa yang pernah ia lakukan didunia. Allah Subhanahu wata’ala berfirman:
“Dan apabila lembaran-lembaran (catatan amal) telah dibuka lebar-lebar dan apabila langit dilenyapkan dan apabila neraka Jahim dinyalakan, dan apabila surga didekatkan setiap jiwa akan mengetahui apa yang telah dikerjakannya“. (QS. At Takwir : 10-14). Barulah kemudian mereka mengingat kekufurannya di dunia, barulah mereka mengingat pembangkangannya kepada Allah Subhanahu wata’ala dulu di dunia, barulah mereka mengingat kedustaannya terhadap ayat – ayat Allah Subhanahu wata’ala yang dulu disampaikan kepada mereka ketika didunia. Dan hal itu tidak bermanfaat lagi pada hari kiamat.
Pada hari kiamat Iblis akan menyampaikan khutbahnya dihadapan para penghuni neraka sebuah khutbah yang menyentuh hati yang akan membuat mereka semakin bersedih dan sangat menyesal karena mereka mengandalkan Iblis untuk keselamatan mereka.
Al-Hasan Al-Bashri Rahimahullah berkata :
إِذَا كَانَ يَوْمُ الْقِيَامَةِ ، قَامَ إِبْلِيْسُ خَطِيْبًا عَلَى مِنْبَرٍ مِنْ نَارٍ ، فَقَالَ: إِنَّ اللهَ وَعَدَكُمْ وَعْدَ الْحَقِّ وَوَعَدْتُكُمْ فَأَخْلَفْتُكُمْ
“Tatkala hari kiamat Iblis berdiri di atas sebuah mimbar dari api lalu berkhutbah seraya berkata, “Sesungguhnya Allah telah menjanjikan kepadamu janji yang benar, dan akupun telah menjanjikan kepadamu tetapi aku menyalahinya“. (Tafsiir At-Thobari 16/563).
Al-Haafizh Ibnu Katsiir Rahimahullah berkata :
يُخْبِرُ تَعَالَى عَمَّا خَطَبَ بِهِ إِبْلِيْسُ أَتْبَاعَهُ، بَعْدَمَا قَضَى اللهُ بَيْنَ عِبَادَهُ، فَأدخل المؤمنين الجنات، وأسكن الكافرين الدركات، فقام فيهم إبليس -لعنه الله -حينئذ خطيبا ليزيدهم حزنا إلى حزنهم (4) وغَبنا إلى غبْنهم، وحسرة إلى حسرتهم
“Allah mengabarkan tentang khutbah yang disampaikan oleh Iblis kepada para pengikutnya, yaitu setelah Allah memutuskan/menghisab para hambaNya, lalu Allah memasukan kaum mukminin ke surga, dan Allah menempatkan orang-orang kafir ke dalam neraka jahannam. Maka Iblis pun tatkala itu berdiri dan berkhutbah kepada para pengikutnya agar semakin menambah kesedihan di atas kesedihan mereka, kerugian di atas kerugian, serta penyesalan di atas penyesalan“. (Tafsiir Al-Qur’an Al-‘Adziim 4/489).
Iblis kemudian berkhutbah kepada para pengikutnya tatkala mereka akan dimasukkan ke dalam neraka jahannam dan telah melihat api yang menyala-nyala yang siap membakar mereka sebagaimana dalam firman Allah Subhanahu wata’ala :
وَقَالَ الشَّيْطَانُ لَمَّا قُضِيَ الْأَمْرُ إِنَّ اللَّهَ وَعَدَكُمْ وَعْدَ الْحَقِّ وَوَعَدْتُكُمْ فَأَخْلَفْتُكُمْ ۖ وَمَا كَانَ لِيَ عَلَيْكُمْ مِنْ سُلْطَانٍ إِلَّا أَنْ دَعَوْتُكُمْ فَاسْتَجَبْتُمْ لِي ۖ فَلَا تَلُومُونِي وَلُومُوا أَنْفُسَكُمْ ۖ مَا أَنَا بِمُصْرِخِكُمْ وَمَا أَنْتُمْ بِمُصْرِخِيَّ ۖ إِنِّي كَفَرْتُ بِمَا أَشْرَكْتُمُونِ مِنْ قَبْلُ ۗ إِنَّ الظَّالِمِينَ لَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ
“Dan berkatalah syaitan tatkala perkara (hisab) telah diselesaikan: “Sesungguhnya Allah telah menjanjikan kepadamu janji yang benar, dan akupun telah menjanjikan kepadamu tetapi aku menyalahinya. Sekali-kali tidak ada kekuasaan bagiku terhadapmu, melainkan (sekedar) aku menyeru kamu lalu kamu mematuhi seruanku, oleh sebab itu janganlah kamu mencerca aku akan tetapi cercalah dirimu sendiri. Aku sekali-kali tidak dapat menolongmu dan kamupun sekali-kali tidak dapat menolongku. Sesungguhnya aku tidak membenarkan perbuatanmu mempersekutukan aku (dengan Allah) sejak dahulu”. Sesungguhnya orang-orang yang zalim itu mendapat siksaan yang pedih.“ (QS. Ibrahim : 22).
Maka orang – orang penghuni neraka yang mendengarkan khutbah Iblis tersebut semakin bersedih dan menyesal karna Iblis berlepas diri dari mereka, karena Iblis tidak mampu menyelamatkan diri mereka dan sebaliknya Iblis juga tidak mampu menyelamatkan dirinya sendiri, adapun orang – orang yang beriman dan melakukan amalan sholeh mereka dimasukkan kedalam surga. Allah Subhanahu wata’ala berfirman:
وَأُدْخِلَ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِمْ ۖ تَحِيَّتُهُمْ فِيهَا سَلَامٌ
“Dan dimasukkanlah orang-orang yang beriman dan beramal sholeh ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya dengan seizin Tuhan mereka. Ucapan penghormatan mereka dalam surga itu ialah “salaam”. (QS. Ibrahim : 22).
Jadi Allah Subhanahu wata’ala memberi janji kepada hambanya dengan janji yang Haq adapun Iblis juga memberikan janji namun janji Iblis adalah janji yang dusta, sebagai contoh: Janji Allah Subhanahu wata’ala kepada orang yang bersedekah sebagaimana dalam firmannya:
مَثَلُ الَّذِينَ يُنْفِقُونَ أَمْوَالَهُمْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ كَمَثَلِ حَبَّةٍ أَنْبَتَتْ سَبْعَ سَنَابِلَ فِي كُلِّ سُنْبُلَةٍ مِائَةُ حَبَّةٍ ۗ وَاللَّهُ يُضَاعِفُ لِمَنْ يَشَاءُ ۗ وَاللَّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ
“Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui“. (QS. Al Baqarah : 261). Ini adalah janji dari Allah Subhanahu wata’ala diberkahi hartanya bagi yang bersedekah, adapun janji Iblis sebagaimana dalam firman Allah Subhanahu wata’ala:
الشَّيْطَانُ يَعِدُكُمُ الْفَقْرَ وَيَأْمُرُكُمْ بِالْفَحْشَاءِ وَاللَّهُ يَعِدُكُمْ مَغْفِرَةً مِنْهُ وَفَضْلا وَاللَّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ
“Setan menjanjikan (menakut-nakuti) kamu dengan kemiskinan dan menyuruh kamu berbuat buruk (kikir); sedang Allah menjanjikan untukmu ampunan daripada-Nya dan karunia. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui“. (QS. Al-Baqarah: 268). Ibnu Katsiir Rahimahullah berkata tentang firman Allah Ta’ala tersebut:”Setan menjanjikan (menakut-nakuti) kamu dengan kemiskinan“, maksudnya: ia menakut-nakuti kalian dengan kefakiran supaya kalian tetap menggenggam tangan kalian, sehingga tidak menginfakkanya dalam keridhaan Allah Subhanahu wata’ala.
Ketika mereka semua dimasukkan ke dalam neraka jahannam mereka kemudian berteriak – teriak meminta agar dikeluarkan dari neraka dan dikembalikan kedunia, Allah Subhanahu wata’ala berfirman:
وَهُمْ يَصْطَرِخُونَ فِيهَا رَبَّنَا أَخْرِجْنَا نَعْمَلْ صَالِحًا غَيْرَ الَّذِي كُنَّا نَعْمَلُ ۚ أَوَلَمْ نُعَمِّرْكُمْ مَا يَتَذَكَّرُ فِيهِ مَنْ تَذَكَّرَ وَجَاءَكُمُ النَّذِيرُ ۖ فَذُوقُوا فَمَا لِلظَّالِمِينَ مِنْ نَصِيرٍ
“Dan mereka berteriak di dalam neraka itu: “Ya Tuhan kami, keluarkanlah kami niscaya kami akan mengerjakan amal yang saleh berlainan dengan yang telah kami kerjakan”. Dan apakah Kami tidak memanjangkan umurmu dalam masa yang cukup untuk berfikir bagi orang yang mau berfikir, dan (apakah tidak) datang kepada kamu pemberi peringatan? maka rasakanlah (azab Kami) dan tidak ada bagi orang-orang yang zalim seorang penolongpun“. (QS. Fathir :37).
Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman,
لَأَمْلَأَنَّ جَهَنَّمَ مِنكَ وَمِمَّن تَبِعَكَ مِنْهُمْ أَجْمَعِينَ
“Sungguh Aku akan memenuhi Neraka Jahannam denganmu (Iblis) dan dengan orang-orang yang mengikutimu di antara mereka semuanya.” (QS. Shad: 85).
Diantara hamba Allah Subhanahu wata’ala yang tidak mampu digelincirkan oleh Iblis adalah orang-orang yang mukhlis (ikhlas), Allah Subhanahu wata’ala berfirman:
قَالَ رَبِّ بِمَا أَغْوَيْتَنِي لَأُزَيِّنَنَّ لَهُمْ فِي الْأَرْضِ وَلَأُغْوِيَنَّهُمْ أَجْمَعِينَ إِلَّا عِبَادَكَ مِنْهُمُ الْمُخْلَصِينَ
Iblis berkata: “Ya Tuhanku, oleh sebab Engkau telah memutuskan bahwa aku sesat, pasti aku akan menjadikan mereka memandang baik (perbuatan ma’siat) di muka bumi, dan pasti aku akan menyesatkan mereka semuanya, kecuali hamba-hamba Engkau yang mukhlis (ikhlas) di antara mereka”. (QS. Al-Hijr : 39-40).
Oleh karenya semoga Allah Subhanahu wata’ala senantiasa melindungi kita, keturunan dan keluarga kita dari godaan syaithan dan dari keburukan – keburukan syaithan agar kita termasuk golongan orang – orang yang dimasukkan ke dalam surga bukan termasuk golongan orang – orang yang mendengar khutbahnya Iblis di hari kiamat.
Post a Comment