Melayangnya Kitab-Kitab Amal di Hari Kiamat.

Melayangnya Kitab-Kitab Amal di Hari Kiamat.
حكي عن أبي ذر رضي الله تعالى عنه أنه قال: قال رسول الله "ما من مؤمن إلا وله كل يوم صحيفة جديدة فإذا طويت وليس فيها استغفار فهي مظلمة وإن طويت وفيها استغفار يكون لها نور يتلألأ" قال الفقيه رحمه الله تعالى ما من أحد فى الدنيا إلا عليه ملكان موكلان من الله تعالى يحفظانه ليلا ونهارا ويكتبان أعماله خيرها وشرها هزلها وجدها قال الله تعالى }وَإِنَّ عَلَيْكُمْ لَحَافِظِينَ{ الآية
Diceritakan dari Sahabat Abu Dzar Al-Ghifari ra, bahwa dia mengatakan, Rosulullah SAW bersabda :
مَا مِنْ مُؤْمِنٍ اِلَّا وَلَهُ فِيْ كُلِّ يَوْمٍ صَحِيْفَةٌ جَدِيْدَةٌ، فَاِذَا طُوِيَتْ وَلَيْسَ فِيْهَا اِسْتِعْفَارٌ فَهِيَ مُظْلِمَةٌ، وَانْطُوِيَتْ وَفِيْهَا اِسْتِغْفَارٌ يَكُوْنُ لَهَا نُوْرٌ يَتَلَأْلَأُ
"Tidaklah seorang mukmin kecuali baginya buku catatan amal baru setiap hari. Tatkala buku catatan amal itu dilipat dan tidak ada istighfar di dalamnya, maka buku catatan amal itu menjadi gelap. Sedangkan tetkala dilipat dan di dalamnya ada istighfar, maka terdapat cahaya yang memenuhi pada buku catatan amal itu".

Al-Faqih Abu Laits As-Tsamarqandi ra mengatakan, "Tidaklah seseorang di dunia kecuali ada 2 malaikat yang dipasrahkan dari Allah Yang Maha Luhur padanya. Kedua malaikat itu menjaganya di waktu malam dan siang dan menulis amal-amal perbuatannya, baik amal-amal baik maupun amal-amal buruk, baik amal-amal candaan maupun amal-amal serius".

Allah Yang Maha Luhur berfirman :
وَإِنَّ عَلَيْكُمْ لَحَافِظِيْنَ ... الاية
"Padahal sesungguhnya bagi kamu ada (malaikat-malaikat) yang mengawasi (pekerjaanmu) ... dan ayat seterusnya" (Al-Infithar : 10).
ويرفع له كل يوم كتاب وفى كل ليلة كتاب وتجمع كتب كل سنة فى ليلة نصف شعبان ويطرح لغو كلامه ولغو عمله ويجمع كتاب كل سنة فى سجل فإذا كان أجله ووقع فى النزع تجمع تلك السجلات مع بعضها فإذا خرجت روحه طوى وعلق على عنقه وختم عليه وجعل معه فى القبر وهذا معنى قوله تعالى }وَكُلَّ إِنْسَانٍ أَلْزَمْنَاهُ طَائِرَهُ فِي عُنُقِهِ{ أى قلدناه ديوان عمله وإنما خص العنق لأنه موضع القلادة والطوق ومما يزين ويشين }وَنُخْرِجُ لَهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ كِتَابًا يَلْقَاهُ مَنْشُورًا{ أى نعطيه كتابا ويقال له }اقْرَأْ كِتَابَكَ{ الذى أملته فى الدنيا }كَفَى بِنَفْسِكَ الْيَوْمَ عَلَيْكَ حَسِيبًا{،
Dan diangkatlah (dilaporkan) kitab amalnya setiap hari dan (dilaporkan) kitab amalnya di setiap malam. Kitab-kitab amal dikumpulkan setiap tahun di Malam Nisfu Sya'ban, dibuanglah perkataan sia-sianya dan amal-amal sia-sianya, kitab-kitab amal itu dikumpulkan di dalam sijjil (kitab amal induk). Tatkala ajalnya telah tiba dan dia terjatuh pada watu naza' (pelepasan ruh), maka kitab-kitab sijjil (induk) itu dikumpulkan bersama sebagiannya. Tatkala ruhnya telah keluar, maka dilipatlah kitab sijjil itu, digantungkan di atas lehernya, dikunci, dan dijadikan bersamanya di dalam kubur.

Ini adalah makna Firman Allah Yang Maha Luhur :
وَكُلَّ اِنْسَانٍ اَلْزَمْنَاهُ طَائِرَهُ فِيْ عُنُقِهِ
"Dan tiap-tiap manusia itu telah Kami tetapkan amal perbuatannya (sebagaimana tetapnya kalung) pada lehernya". (Al-Isra': 13).

Maksudnya adalah dikalungkan buku-buku catatan amalnya. Sesungguhnya dikhususkan pada lehernya karena itu adalah tempat kalung, tali pengikat, dan sesuatu untuk menghiasi (diri) dan menjatuhkan kehormatan.
وَنُخْرِجُ لَهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ كِتَابًا يَلْقَاهُ مَنْشُوْرًا
"Dan Kami keluarkan baginya pada hari kiamat sebuah kitab yang dijumpainya terbuka" (Al-Isra': 13).

Maksudnya adalah Kami memberikannya kitab amal.
اقْرَأْ كِتَابَكَ
"Bacalah kitabmu" (Al-Isra' : 14).
Yang mana Aku mendiktenya (memberikan wahyu) di dunia.
كَفٰى بِنَفْسِكَ الْيَوْمَ عَلَيْكَ حَسِيْبًا
"Cukuplah dirimu sendiri pada waktu ini sebagai penghisab terhadapmu" (Al-Isra': 14).
وإذا جمع الله الخلائق فى عرصات القيامة وأراد أن يحاسبهم تطايرت عليهم كتبهم كالثلج وينادى من قبل الرحمن يا فلان خذ كتابك بيمينك ويا فلان خذ كتابك بشمالك ويا فلان خذ كتابك من وراء ظهرك فلا يقدر أحد أن يأخذ كتابه إلا بما أمر الله تعالى، فالأتقياء يعطون كتبهم بيمينهم، والأشقياء بشمالهم، والكفار من وراء ظهرهم كما قال الله تعالى }وَأَمَّا مَنْ أُوتِيَ كِتَابَهُ بِشِمَالِهِ{ الآية،}وَأَمَّا مَنْ أُوتِيَ كِتَابَهُ وَرَاءَ ظَهْرِهِ (10) فَسَوْفَ يَدْعُو ثُبُورًا (11) وَيَصْلَى سَعِيرًا (12){ الآية، وكذلك الناس فى المحاسبة ثلاث طبقات طبقة يحاسبون حسابا يسيرا وهم الأتقياء،وطبقة يحاسبون حسابا شديدا ثم يهلكون وهم الكفار،وطبقة يحاسبون ويناقشون ثم ينجون وهم العصاة وفى الحديث عن النبي أنه قال "لا تزول قدما عبد يوم القيامة من بين يدي الله تعالى حتى يسأل عن عمره فيم أفناه وعن ماله من أين اكتسبه وأين أفناه" ويسأل عما فى كتابه فإذا بلغ آخر الكتاب يقول الله تعالى يا عبدي كل هذا عملك أو إن ملائكتي زادوا عليك فى كتابك فيقول يا رب لا ولكنى فعلته كله فيقول الله تعالى أنا الذى سترت عليك فى الدنيا وأنا أغفر لك اليوم اذهب فإنى غفرت لك وهذا حال من يناقش فى الحساب ثم ينجو بفضل الله تعالى وأما الذى يحاسب حسابا يسيرا فهو من جملة الذين قال الله تعالى فيهم }فَأَمَّا مَنْ أُوتِيَ كِتَابَهُ بِيَمِينِهِ (7) فَسَوْفَ يُحَاسَبُ حِسَابًا يَسِيرًا (8) {*
وسئل النبي عليه السلام عن الحساب اليسير فقال عليه السلام "ينظر الرجل فى كتابه ويتجاوز به عنه"
Tatkala Allah mengumpulkan para makhluk di lapangan-lapangan kiamat dan Dia hendak memperhitungkan amal (hisab) mereka, maka melayang-layanglah kitab-kitab amal di atas mereka seperti salju.

Menyerulah Dzat yang menyeru dari arah Dzat Yang Maha Pengasih, "Wahai fulan, ambillah kitab amalmu dengan tangan kananmu ! wahai fulan ambillah kitab amalmu dengan tangan kirimu ! wahai fulan ambillah kitab amalmu dari arah belakang punggungmu !".

Lalu tidaklah kuasa seorang pun untuk mengambil kitab amalnya kecuali sesuai apa yang telah diperintahkan Allah Yang Maha Luhur. Orang-orang yang bertaqwa diberikan kitab-kitab amal mereka dengan tangan kanan mereka, orang-orang yang celaka dengan tangan kiri mereka, dan orang-orang kafir dengan belakang punggung mereka, sebagaiman Allah Yang Maha Luhur berfirman :
وَأَمَّا مَنْ أُوْتِيَ كِتَابَهُ بِشِمَالِهِ ... الاية
"Dan adapun orang-orang yang diberikan kitab amalnya dengan tangan kiri ... dan ayat seterusnya" (Al-Haqqah : 25).
وَأَمَّا مَنْ أُوْتِيَ كِتَابَهُ وَرَاءَ ظَهْرِهِ، فَسَوْفَ يَدْعُوْ ثُبُوْرًا، وَيَصْلٰى سَعِيْرًا ... الاية
"Adapun orang-orang yang diberikan kitabnya dari belakang. Maka dia akan berteriak, "celakalah aku". Dan dia akan masuk ke dalam api yang menyala-nyala (neraka)".(Al-Insyiqaq:10-13).

Demikian pula, manusia dalam hari perhitungan amal (hisab) ada 3 tingkatan :

Satu tingkatan, mereka diperhitungkan amalnya dengan perhitungan yang mudah, mereka adalah orang-orang yang bertaqwa.

Satu tingkatan, mereka diperhitungkan amalnya dengan sangat berat, kemudian mereka dihancurkan, mereka adalah orang-orang kafir.

Satu tingkatan, mereka diperhitungkan dan diteliti amalnya, kemudian mereka selamat, mereka adalah orang-orang yang maksiat[1].

Dan di dalam hadits dari Nabi SAW, sesungguhnya Beliau bersabda, "Tidak akan terpeleset kedua telapak kaki seorang hamba (tidak akan luput meskipun satu kesalahan atau satu kebaikan saja) di hari kiamat di hadapan Allah Yang Maha Luhur, bahkan sampai dia ditanya tentang umurnya, untuk apa dia menghabiskannya, tentang hartanya, bagaimana dia berusaha mendapatkannya dan bagaimana dia menghabiskannya, dan dia ditanya tentang apapun yang ada di dalam kitab amalnya. Tatkala telah sampai pada akhir kitab amalnya, Allah Yang Maha Luhur bertanya, "Wahai hamba-Ku, semua ini adalah amalmu ataukah sesungguhnya malaikat-malaikatku menambahi amalmu di dalam kitab amalmu ?". Lalu hamba itu menjawab, "Tidak, tetapi aku yang telah melakukan itu semua". Lalu Allah Yang Maha Luhur berkata, "Sesungguhnya Aku adalah Dzat yang mana Aku menutupi kesalahanmu di dunia dan Aku mengampuni dosamu pada hari ini. Pergilah karena sesungguhnya Aku mengampuni dosamu"".

Ini adalah keadaan orang yang diteliti amalnya dalam perhitungan amal (hisab), kemudian dia selamat berkat fadl (luasnya rahmat) Allah Yang Maha Luhur.

Adapun tingkatan yang diperhitungkan amalnya dengan perhitungan amal yang mudah, maka hal itu merupakan jumlah orang-orang yang mana Allah Maha Luhur berfirman mengenai mereka :
فَأَمَّا مَنْ أُوْتِيَ كِتَابَهُ بِيَمِيْنِهِ، فَسَوْفَ يُحَاسَبُ حِسَابًا يَسِيْرًا
"Adapun orang yang diberikan kitab amalnya dari sebelah kanannya. Maka dia akan diperhitungkan amalnya dengan perhitungan amal yang mudah" (Al-Insyiqaq :78).

Nabi SAW pernah ditanya tentang perhitungan amal yang mudah, lalu Nabi SAW menjawab :
يَنْظُرُ الرَّجُلُ فِيْ كِتَابِهِ وَيُتَجَاوَزُ بِهِ عَنْهُ
"Seorang melihat di dalam kitab amalnya dan diampuni dosanya".
ويقال مثل محاسبة الله تعالى المؤمنين يوم القيامة كمعاملة يوسف عليه السلام مع إخوته حيث قال لهم لا تثريب عليكم اليوم كذلك يقول الله تعالى ياعباد لا خوف عليكم اليوم ولا أنتم تحزنون وقال يوسف عليه السلام هل علمتم ما فعلتم بيوسف كذلك يقول الله تعالى لعباده هل علمتم ما فعلتم حين خالفتم أمري هل تذكرون ما فعلتم حين خالفتم.
Dikatakan (dalam sebuah riwayat), perumpamaan Allah Yang Maha Luhur memperhitungkan amal orang-orang mukmin di hari kiamat seperti perbuatan Nabi Yusuf as bersama saudara-saudaranya, sekiranya beliau berkata kepada mereka :
لَا تَثْرِيْبَ عَلَيْكُمُ الْيَوْمَ
"Dia (Nabi Yusuf as) berkata : "Pada hari ini tak ada cercaan terhadap kamu" (Yusuf : 92).
Seperti demikian itu (Nabi Yusuf as memaafkan saudar-saudarnya), Allah Yang Maha Luhur berfirman :
يَا عِبَادِ لَا خَوْفٌ عَلَيْكُمُ الْيَوْمَ وَلَا أَنْتُمْ تَحْزَنُوْنَ
"Wahai hamba-hamba-Ku, tiada kekhawatiran terhadapmu pada hari ini dan tidak pula kamu bersedih hati".
Nabi Yusuf as berkata :
قَالَ هَلْ عَلِمْتُمْ مَا فَعَلْتُمْ بِيُوْسُفَ وَأَخِيْهِ إِذْ أَنْتُمْ جَاهِلُوْنَ
"Dia (Nabi Yusuf as) berkata: "Apakah kamu mengetahui (kejelekan) apa yang telah kamu lakukan terhadap Yusuf dan saudaranya ketika kamu tidak mengetahui (akibat) perbuatanmu itu?".(Yusuf:89).

Seperti demikian, Allah Yang Maha Luhur berkata kepada hamba-hamba-Nya (orang mukmin), "Apakah kalian mengetahui apa yang telah kalian perbuat ketika kalian melanggar perintah-Ku ? apakah kalian ingat apa yang telah kalian perbuat ketika kalian melanggar (perintah-Ku) ?".
وفى الخير "إذا أراد الله أن يحاسب الخلائق نودي من قبل الرحمن أين النبى الهاشمى فيأتي رسول الله عليه الصلاة والسلام ربه فيحمده ويثني عليه فتتعجب الخلائق منه ويسأل من ربه أن لا يفضح أمته فيقول الله تعالى أعرض أمتك يا محمد فيعرضهم فيقوم كل واحد فوق قبره يحاسب حسابا يسيرا لا يغضب عليه وتجعل سيئاته داخل صحيفته ويوضع على رأسه تاج من ذهب مكلل بالدر والجوهر ويلبس سبعين حلة ويلبس ثلاثة أسورة سوار من ذهب وسوار من فضة وسوار من لؤلؤ فيرجع إلى إخوانه المؤمنين فلا يعرفونه من جماله وكماله ويكون فى يمينه كتاب أعمال حسناته والبراءة من النار ومع الخلد فى الجنة فيقول لهم أتعرفونني أنا فلان بن فلان قد أكرمني الله تعالى وبرأني من النار وخلدني فى دار الجنان، فذلك قوله تعالى فَأَمَّا مَنْ أُوتِيَ كِتَابَهُ بِيَمِينِهِ (7) فَسَوْفَ يُحَاسَبُ حِسَابًا يَسِيرًا (8) وَيَنْقَلِبُ إِلَى أَهْلِهِ مَسْرُورًا (9).
}وَأَمَّا مَنْ أُوتِيَ كِتَابَهُ بِشِمَالِهِ فَيَقُولُ يَا لَيْتَنِي لَمْ أُوتَ كِتَابِيَهْ{ وقوله تعالى }وَأَمَّا مَنْ أُوتِيَ كِتَابَهُ وَرَاءَ ظَهْرِهِ (10) فَسَوْفَ يَدْعُو ثُبُورًا (11) وَيَصْلَى سَعِيرًا (12){وكل حسنة عملها فى بطن كتابه وكل سيئة عملها فى ظهر كتابه وأما من أوتي كتابه بشماله يكون فى العذاب ولو كان له حسنات، وذلك الكفار ولأن الحسنة مع الكفر لا ثواب لها.
Di dalam khobar (dijelaskan), tatkala Allah Yang Maha Luhur berkehendak untuk memperhitungkan amal para makhluk, maka terdengarlah seruan dari arah Dzat yang Maha Pengasih, "Dimanakah nabi yang berkebangsaan Hasyim ?". Lalu Rasulullah SAW pun sowan kepada Tuhannya, Beliau pun memuji dan memuja-Nya, semua makhluk merasa kagum kepada Beliau.

Rasulullah SAW meminta kepada Tuhannya untuk tidak membuka keburukan umatnya. Lalu Allah Yang Maha Luhur berkata, "Perlihatkan umatmu Wahai Nabi Muhammad !". Rasulullah SAW pun memperlihatkan mereka, setiap seseorang berdiri di atas kuburnya dalam keadaan diperhitungkan amalnya dengan perhitungan amal yang mudah, dia tidak dimurkai, keburukan-keburukannya dijadikan berada di dalam buku catatan amalnya, dikenakanlah di atas kepala mahkota dari emas yang ditetesi durr (mutiara) dan permata. Dia mengenakan 70 pakaian mewah, mengenakan 3 gelang yaitu satu gelang dari emas, satu gelang dari perak, dan satu gelang lain dari batu lu'luk (mutiara).

Lalu dia kembali pada saudara-saudaranya yang mukmin, mereka tidak mengenalinya karena ketampanan dan kesempurnaannya, kitab amal-amal baiknya ada di sisi kanannya dan terbebas dari neraka serta abadi di dalam surga.

Lalu dia berkata kepada mereka, "Apakah kalian tidak mengenaliku ? sesungguhnya aku adalah fulan bin fulan. Allah Yang Maha Luhur telah memuliakanku, membebaskanku dari neraka, dan menjadikanku abadi di dalam rumah surga-surga".


Demikian itu adalah Firman Allah Yang Maha Luhur :
فَأَمَّا مَنْ أُوْتِيَ كِتَابَهُ بِيَمِيْنِهِ، فَسَوْفَ يُحَاسَبُ حِسَابًا يَسِيْرًا، وَيَنْقَلِبُ إِلٰى أَهْلِهِ مَسْرُوْرًا
"Adapun orang yang diberikan kitab amalnya dari sebelah kanannya. Maka dia akan diperhitungkan amalnya dengan perhitungan amal yang mudah. Dan dia akan kembali kepada kaumnya (yang sama-sama beriman) dengan gembira" (Al-Insyiqaq : 7 - 9).
وَأَمَّا مَنْ أُوْتِيَ كِتَابَهُ بِشِمَالِهِ فَيَقُوْلُ يَا لَيْتَنِيْ لَمْ أُوْتَ كِتَابِيَهْ
"Adapun orang yang diberikan kepadanya kitab amalnya dari sebelah kirinya, maka dia berkata: "Andai alangkah baiknya kiranya tidak diberikan kepadaku kitab amalku (ini)"" (Al-Haqqah : 25).

Dan Firman Allah Yang Maha Luhur :
وَأَمَّا مَنْ أُوْتِيَ كِتَابَهُ وَرَاءَ ظَهْرِهِ، فَسَوْفَ يَدْعُوْ ثُبُوْرًا، وَيَصْلٰى سَعِيْرًا
"Adapun orang-orang yang diberikan kitabnya dari belakang. Maka dia akan berteriak, "celakalah aku". Dan dia akan masuk ke dalam api yang menyala-nyala (neraka)" (Al-Insyiqaq : 10 - 13).

Setiap kebaikan yang telah dilakukan ada di dalam kitab amalnya dan setiap keburukan yang telah dilakukan ada di luar kitab amalnya. Adapun orang yang diberikan kitab amalnya dengan tangan kiri, maka ia ada di dalam siksa meskipun dia memiliki kebaikan-kebaikan. Dan demikian adalah orang-orang kafir, karena sesungguhnya tidak ada kebaikan bersama kekufuran, tidak diganjar kebaikan itu.
ومن صفة الكافر إنه يكون جسده مثل جبلى حراء وأبي قبيس وهما جبلان بمكة وعلى رأسه تاج من النار ويلبس حلة من نحاس ذائب وفى عنقه جمرة فتشتعل فيه النار وتغل يده إلى عنقه ويسود وجهه وتزرق عيناه فيرجع إلى إخوانه فإذا رأوه فزعوا ونفروا منه فلا يعرفونه حتى يقول أنا فلان بن فلان ثم يجرونه على وجهه إلى النار فهؤلاء الكفار الذين يؤتون كتبهم بشمالهم فلا يأخذونها بشمالهم ولكن يأخذونها من وراء ظهورهم كما روي عن النبى عليه السلام "أن الكافر إذا دعي للحساب باسمه يتقدم ملك من ملائكة العذاب فيشق صدره ثم يجر يده اليسرى من وراء ظهره من بين كتفيه ثم يعطي كتابه.
Termasuk sifat-sifat orang kafir adalah bahwa jasadnya seperti gurung Hira' dan gunung Abi Qubais, keduanya adalah 2 gunung di Kota Mekkah, di atas kepalanya terdapat mahkota dari api, mengenakan pakaian dari timah cair, di lehernya terdapat bara yang menyala-nyala apinya, tangannya dibelenggu sampai ke lehernya, wajahnya hitam, dan matanya melotot, lalu dia kembali kepada saudara-saudaranya.

Tatkala mereka melihatnya, mereka kaget dan menyingkir darinya. Mereka tidak mengenalinya sampai dia berkata, "aku adalah fulan bin fulan". Kemudian, para malaikat menyeretnya di atas wajahnya ke dalam nereka.

Orang-orang kafir itu adalah orang-orang yang diberikan kitab amal mereka dengan tangan kiri mereka. Lalu mereka tidak mengambilnya dengan tangan kiri mereka, tetapi mereka mengambilnya dari belakang punggung mereka, sebagaimana diriwayatkan dari Nabi SAW :
اِنَّ الْكَافِرَ اِذَا دُعِىَ لِلْحِسَابِ بِاِسْمِهِ يَتَقَدَّمُ مَلَكٌ مِنَ الْمَلَائِكَةِ الْعَذَابِ فَيَشُقُّ صَدْرَهُ ثُمَّ يَجُرُّ يَدَهُ الْيُسْرَى مِنْ وَرَاءِ ظَهْرِهِ مِنْ بَيْنِ كَتِفَيْهِ ثُمَّ يُعْطَى كِتَابَهُ
"Sesungguhnya orang kafir tatkala dia dipanggil untuk diperhitungkan amalnya, maka datanglah seorang malaikat dari golongan malaikat siksa. Malaikat itu merobek dadanya kemudian menarik tangan kirinya dari belakang punggungnya di antara kedua pundaknya, kemudian diberikan kitab amalnya".

[1] Tingkatan ini adalah tingkatan orang yang maksiat, mereka diperhitungkan amalnya dengan cukup berat, mereka selamat dan dimasukkan Allah SWT karena besarnya ampunan dan rahmat-Nya.

Tidak ada komentar