Sahabatku! Apapun yang datang kepadamu yang bersumber dari Allah SWT. Dan Rasul-Nya saw. Bila berupa kemudahan, maka ambilah. Telah sampai kepada kami bahwa, “Sesungguhnya Allah SWT menyukai kemudahan-Nya dilaksanakan sebagaimana Dia menyukai yang sulit dari-Nya dikerjakan. Gemarilah sesuatu yang dibolehkan untuk mau dari setiap kemudahan yang sedikit. Karena, telah sampai keppada kami bahwa Rasulullah saw. Sangat menyukai kemudahan yang sedikit dari beberapa perkara.
Janganlah kamu berpaling dari afiat dalam segala hal, dan janganlah kamu menantang bahaya karena kita bukanlah termasuk ahlinya. Jika kamu sedikit diuji dengan hal yang tidak kamu sukai dan dengan musibah, saat itu bermujahadahlah terhadap diri kamu untuk bersabar dalam penderitaan, karena hal demikian adalah termasuk perhatian Allah kepada hamba-Nya. Dan janganlah sampai kamu mengeluh serta tidak mau menerima ketentuan-ya.
Telah sampai kepada kami bahwa Allah SWT Berfirman: “Siapa yang tidak mau menerima ketentuan-Ku dan tidak bersabar terhadap bala’Ku, maka hendaklah ia mencari Tuhan selain Aku.”
Juga firman-Nya: “Siapa rela terhadap ketentuan, keputusan dan takdir Ku, maka untuknya adalah keridhaan apabila ia berjumpa dengan Ku, maka baginya adalah kebencian apabila ia bertemu dengan Ku.”
Kiranya, cukuplah keadaan demikian sebagai suatu bencana yang menimpa diri seorang hamba, saat pandangan Allah SWT. Menjadi buruk kepadanya. Maka janganlah kamu bersedih dengan pendangan Allah seperti itu kepadamu.
Sahabatku! Kesenangan terletak pada musibah di dunia, karena hal itu merupakan simpanan bagi mereka yang mampu bersabar, dan sekaligus menghapuskan kesalahan-kesalahan.
Seorang tokoh berkata: “Orang yang tidak bergembira terhadap musibah yang menimpanya karena peristiwa itu diharapkan dapat menghapuskan kesalahan, malaikat akan berkata: ‘Kami telah berusaha mengobatinya tapi ia tidak juga sembuh.”
Celakalah kalian! Siapa yang lebih berhak dengan ketenangan dari musibah dunia daripada orang yang meyakini pilihan Allah untuk dirinya, ia menahannya sedikit dan akan bahagia selamanya. Siapa yang lebih berhak dari ketenangan dari suatu yang tidak di sukainya daripada orang yang diperhatikan oleh Allah, lalu Allah menutupi dengan musibah itu keburukannya, serta memberinya pahala atas hal itu dengan suatu pahala tanpa ada hisab, kemudian Dia menjadikannya bahagia selama-lamanya. Semoga Allah menjadikan kita berbahagia dengan ridha-Nya terhadap kita. Aamiin.. Aamiin ya Rabbal ‘Alaminn.
Post a Comment