KEUTAMAAN BERPUASA
KEUTAMAAN BERPUASA
Segala
puji bagi Allah, shalawat dan salam kepada Rasulullah saw, dan aku bersaksi
bahwa tiada Tuhan yang berhak disembah dengan sebenarnya kecuali Allah, Yang
Maha Esa dan tiada sekutu bagiNya, dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba
dan utusanNya. Wa Ba’du:
Sesungguhnya
di antara amal shaleh yang agung sisi Allah adalah berpuasa, dan sungguh syara'
telah menganjurkan dan menghimbau kaum muslimin untuk melaksanakannya dan
menjadikannya sebagai salah satu rukun Islam yang agung. Allah Ta'ala telah
memberitahukan bahwa umat-umat tidak pernah terlepas darinya sebab puasa dapat
mendidik akhlak, menyucikan jiwa dan mendidik kesabaran. Firman Allah Ta'ala:
$ygr'¯»t tûïÏ%©!$# (#qãZtB#uä |=ÏGä. ãNà6øn=tæ ãP$uÅ_Á9$# $yJx. |=ÏGä. n?tã úïÏ%©!$# `ÏB öNà6Î=ö7s% öNä3ª=yès9 tbqà)Gs? ÇÊÑÌÈ
183. Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas
kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu
bertakwa,[1]
Firman Allah Ta'ala:
4 br&ur (#qãBqÝÁs? ×öyz öNà6©9 ( bÎ) óOçFZä. tbqßJn=÷ès? ÇÊÑÍÈ
"... dan
berpuasa lebih baik bagimu jika kamu Mengetahui.[2]
Allah Ta'ala berfirman setelah
menyebutkan orang-orang yang bersegera
berbuat kebaikan dari kalangan laki-laki dan wanita:
tûüÏJÍ´¯»¢Á9$#ur ÏM»yJÍ´¯»¢Á9$#ur úüÏàÏÿ»ptø:$#ur öNßgy_rãèù ÏM»sàÏÿ»ysø9$#ur úïÌÅ2º©%!$#ur ©!$# #ZÏVx. ÏNºtÅ2º©%!$#ur £tãr& ª!$# Mçlm; ZotÏÿøó¨B #·ô_r&ur $VJÏàtã ÇÌÎÈ
35. laki-laki dan
perempuan yang berpuasa, laki-laki dan perempuan yang memelihara kehormatannya,
laki-laki dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah, Allah Telah
menyediakan untuk mereka ampunan dan pahala yang besar.[3]
Dari AbiSa'id ra berkata: Rasulullah
saw bersabda: "Tidaklah seorang hamba berpuasa satu hari di jalan Allah
kecuali Allah akan menjauhkan wajahnya dengan puasanya tersebut dari api neraka
sejauh tujuh puluh tahun".[4]
Di antara keutamaan berpuasa adalah
bahwa puasa sebagai perisai bagi hamba
yang menghalanginya dari siksa Allah pada hari kiamat. Dari Jabir ra
sesngguhnya Nabi saw bersabda: "Sesungguhnya puasa itu adalah perisai
yang dipergunakan oleh hamba untuk menjaga dirinya dari neraka dan dia adalah
miliKu dan Akulah yang akan memberikan balasan baginya".[5]
Di
antara keutamaan berpuasa adalah dia sebagai jalan utama menuju surga. Dari
Umamah ra berkata: Aku berkata: Wahai Rasulullah tunjukanlah kepadaku sebah
amalan yang bisa memasukkan diriku ke dalam surga!, maka beliau bersabda: "Hendaklah
engkau berpuasa sebab tiada yang bisa menandinginya". Maka perawi berkata:
Maka tidak terlihat dari dalam rumah Abu Umamah kepulan asap pada siang hari
kecuali jika ada tamu yang mendatanginya.[6]
Dari Sahl bin Sa'd ra dari Nabi saw bersabda: "Sesungguhnya
di dalam surga tersebut ada sebuah pintu bernama: Al-Rayyan yang dimasuki oleh
orang-orang yang berpuasa pada hari kiamat, dan tidak dimasuki oleh seorangpun
selain mereka, dan apabila mereka semua telah memasukinya maka pintu itupun
ditutup sehingga tidak ada seorangpun memasukinya".[7]
Di antara keutamaan berpuasa adalah dia
akan ,memberikan syafa'at bagi pelakunya pada hari kiamat kelak. Dari Abdillah
bin Amr ra Rasulullah saw bersabda: "Puasa dan Al-Qur'an akan
memberikan syafa'at bagi pelakunya pada hari kiamat. Puasa berkata: Wahai
Tuhanku aku telah menghalanginya dari menikmati makanan dan syahwatnya maka
berikanlah syafa'at baginya. Dan Al-Qur'an berkata: aku telah menghalanginya
tidur malam maka berikanlah syafa'atku baginya". Maka Rasulullah saw
bersabda: "Maka merekapun memberikan syafa'at.[8]
Di
antara keutamaan berpuasa yang lain adalah bahwa orang yang berpuasa akan
disempurnakan pahalanya tanpa dihitung-hitung. Dari Abi Hurairah ra bahwa
sesungguhnya Nabi saw bersabda: "Setiap amal anak Adam itu akan dilipatgandakan
pahalanya, satu pahala menjadi sepuluh kali lipat sehingga mencapai tujuhratus
kali lipat. Allah Azza Wa Jalla berfirman: Kecuali puasa maka dia adalah
milikKu dan Akulah yang akan membalasnya, dia meninggalkan syahwat dan
makanannya karena Aku. Orang yang berpuasa tersebut memiliki dua kesenangan,
satu kesenangan pada saat dia berbuka puasa dan kesenangan yang kedua pada saat
dia bertemu dengan Tuhannya, dan bau mulut orang yang berpuasa lebih wangi di
sisi Allah dari bau kasturi".[9]
Di antara keutamaan berpuasa adalah
sebagai penghapus berbagai macam beban-beban beberapa penyimpangan, seperti
melanggar sumpah, membunuh binatang buruan pada saat ihrom. Firman Allah
ta'ala:
$pkr'¯»t tûïÏ%©!$# (#qãYtB#uä w (#qè=çGø)s? yø¢Á9$# öNçFRr&ur ×Pããm 4 `tBur ¼ã&s#tFs% Nä3ZÏB #YÏdJyètGB Öä!#tyfsù ã@÷WÏiB $tB @tFs% z`ÏB ÉOyè¨Z9$# ãNä3øts ¾ÏmÎ/ #urs 5Aôtã öNä3YÏiB $Nôyd x÷Î=»t/ Ïpt7÷ès3ø9$# ÷rr& ×ot»¤ÿx. ßQ$yèsÛ tûüÅ3»|¡tB ÷rr& ãAôtã y7Ï9ºs $YB$uϹ s-räuÏj9 tA$t/ur ¾ÍnÍöDr& 3 $xÿtã ª!$# $£Jtã y#n=y 4 ô`tBur y$tã ãNÉ)tFZusù ª!$# çm÷ZÏB 3 ª!$#ur ÖÍtã rè BQ$s)ÏGR$# ÇÒÎÈ
95. Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu
membunuh binatang buruan[436], ketika kamu sedang ihram. barangsiapa di antara
kamu membunuhnya dengan sengaja, Maka dendanya ialah mengganti dengan binatang
ternak seimbang dengan buruan yang dibunuhnya, menurut putusan dua orang yang
adil di antara kamu sebagai had-yad[437] yang dibawa sampai ke Ka'bah[438] atau
(dendanya) membayar kaffarat dengan memberi makan orang-orang miskin[439] atau
berpuasa seimbang dengan makanan yang dikeluarkan itu[440], supaya dia
merasakan akibat buruk dari perbuatannya. Allah Telah memaafkan apa yang Telah
lalu[441]. dan barangsiapa yang kembali mengerjakannya, niscaya Allah akan
menyiksanya. Allah Maha Kuasa lagi mempunyai (kekuasaan untuk) menyiksa.[10]
Dari
Hudzaifah ra berkata: Aku telah mendengar Nabi saw bersabda: "Fitnah
yang terjadi terhadap seseorang pada keluarga dan hartanya dihapuskan oleh
shalat, puasa dan shadaqah".[11]
Di antara keutamaan berpuasa adalah
barangsiapa yang berpuasa ramadhan bersamaan dengan menunaikan kewajiban yang
lain maka dia termasuk dalam golongan shiddiqin dan syuhada. Dari Amru bin
Murroh Al-Juhani ra berkata: Seorang lelaki datang kepada Nabi saw dan berkata:
Bagaimanakah jika aku bersaksi bahwa tiada Tuhan yang berhak disembah dengan
sebenarnya kecuali Allah dan bersaksi bahwa engkau adalah Rasul Allah, aku
menunaikan shalat lima waktu, menunaikan zakat dan berpuasa ramadhan dan
beribadah padanya maka dari golongan siapakah aku ini?. Beliau bersabda: Dari golongan al-shiddqin
dan syuhada.[12]
Dari Abi Hurairah ra berkata:
Rasulullah saw bersabda: "Barangsiapa yang berpuasa ramadhan karena
iman dan mengharap pahala dari Allah maka dia akan diampuni dosa-dosanya yang
telah lalu".[13]
Dan Allah telah memuliakansebagian
zaman atas sebagaian yang lain dan mengkhususkan dengan kelebihan tambahan di
antaranya: 1.Puasa enam hari pada bulan syawal. Dari Abi Ayyub
ra, Rasulullah saw bersabda: "Barangsiapa
yang berpuasa ramadhan kemudian mengikutinya dengan berpuasa enam hari pada
bulan syawwal maka hal itu sama dengan puasa satu tahun".[14]
2. Puasa bulan Muharram, khususnya pada
hari kesepuluh. Dari Abi Hurairah ra berkata: Rasulullah saw bersabda: "Puasa
yang paling afdhol setelah puasa ramadhan adalah puasa pada bulan Muharram, dan
shalat yang paling afdhol setelah shalat wajib adalah shalat malam".[15]
Dari
Abi Qotadah ra bahawa Rasulullah saw
ditanya tentang puasa pada hari asyuro' maka beliau bersabda: "Dia
menghapuskan dosa-dosa pada tahun yang lalu".[16]
Di antara puasa yang memilki fadhilah
adalah puasa hari Arafah. Dari Abi Qotadah
ra berkata: Rasulullah saw ditanya tentang puasa hari Arafah maka beliau
bersabda: "Aku berharap Allah Ta'ala menghapus dengannya dosa-dosa satu
tahun sebelumnya dan satu tahun sesudahnya".[17]
Di antara puasa yang memiliki fadhilah
adalah puasa tiga hari dari setiap
bulannya. Dari Abu Hurairah ra, Rasulullah saw bersabda: Aku telah diwasiatkan
oleh kekasihku, Rasulullah saw untuk berpuasa tiga hari pada setiap bulannya,
dan menunaikan dua rekaat shalat dhuha serta mengerjakan shalat witir sebelum
aku tidur".[18]
Di antara puasa yang dianjurkan adalah
puasa pada hari senin dan kamis. Dari Abi Hurairah ra Rasulullah saw
bersabda: "Amal-amal hamba
dihadapkan kepada Allahpada hari senin dan kamis dan aku senang jika amal
perbuatanku dihadapkan kepada Allah pada saat diriku sedang berpuasa".[19]
Segala puji bagi Allah Tuhan semesta
alam, shalawat dan salam kepada Nabi kita Muhammad dan kepada seluruh keluarga
dan shahabatya.
[1] QS. Al-Baqarah:
183
[2] QS. Al-Baqarah:
184
[3] QS. Al-Ahzab: 35
[4] HR. Bukhari: 2840
dan Muslim: 1153
[5] Musnad Imam
AHMAD:3/396. Dan Al-Munzdiri mengatakan didalam kitabanya: Al-Targib Wa Tarhib:
Isnadnya hasan
[6] Shahih Ibnu
Hibban: 3416 dan 3417
[7] HR. Bukhari: 1896
dan Muslim: 1152
[8] HR. Ahmmad: 2/174
dan Al-mnzdiri berkata di dalam kitabnya:
Al-Targib Wat Tarhib 2/10: Diriwayatkan oleh Al-Thabrani di dalam
Al-Kabir dan para perawinya dijadikan pegangan dalam berhjjah pada hadits yang
shahih dan diriwayatkan oleh Ibnu Abi Dunia di dalam kitab Al-Ju' dengan sanad
yang hasan.
[9] HR. Bukhari: 1904
dan Muslim: 1151
[10] QS. Al-Maidah: 89
[11] HR. Bukhari: 1895
[12] Shahih Ibnu
Hibban: 3429 dan Al-haitsami berkata pada Majmaai Zawaid 1/46 diriwayatkan oleh
Al-Bazzar dan perwainya adalah perwai yang shahih selain guruku Al-Bazzar, dan saya berharap sanad
hadits ini hasan atau shahih
[13] HR. Bukhari: 1901
dan Muslim: 709
[14] HR. Muslim:1164
[15] HR. Muslim: 1163
[16] HR. Muslim: 11163
[17] HR. Muslim: 1162
[18] HR. Bukhari: 1178
[19] HR. Muslim: 721
Post a Comment