Keutamaan Bersedekah
Keutamaan Bersedekah
Segala puji bagi Allah, shalawat
dan salam kepada Rasulullah saw, dan aku bersaksi bahwa tiada Tuhan yang berhak
disembah dengan sebenarnya kecuali Allah, Yang Maha Esa dan tiada sekutu
bagiNya, dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusanNya. Wa
Ba’du:
Di antara pintu-pintu
kebaikan yang agung yang dianjurkan dan
diperintahkan oleh syarai'at adalah bershedekah.
(#qà)ÏÿRr&ur `ÏB $¨B Nä3»oYø%yu `ÏiB È@ö6s% br& ÎAù't ãNä.ytnr& ßNöqyJø9$# tAqà)usù Éb>u Iwöqs9 ûÓÍ_s?ö¨zr& #n<Î) 9@y_r& 5=Ìs% X£¢¹r'sù `ä.r&ur z`ÏiB tûüÅsÎ=»¢Á9$# ÇÊÉÈ
10. Dan belanjakanlah
sebagian dari apa yang Telah kami berikan kepadamu sebelum datang kematian
kepada salah seorang di antara kamu; lalu ia berkata: "Ya Rabb-ku, Mengapa
Engkau tidak menangguhkan (kematian)ku sampai waktu yang dekat, yang
menyebabkan Aku dapat bersedekah dan Aku termasuk orang-orang yang
saleh?". QS. Al-Munafiqun: 10.
Allah
SWT Berfirman:
ö4 !$tBur OçFø)xÿRr& `ÏiB &äóÓx« uqßgsù ¼çmàÿÎ=øä ( uqèdur çöyz úüÏ%κ§9$# ÇÌÒÈ
39. Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, Maka Allah akan
menggantinya dan Dia-lah pemberi rezki yang sebaik-baiknya". QS. Saba': 39
Firman
Allah Ta'ala:
úïÏ%©!$# cqà)ÏÿYã Oßgs9ºuqøBr& È@ø©9$$Î/ Í$yg¨Z9$#ur #vÅ ZpuÏRxtãur óOßgn=sù öNèdãô_r& yYÏã öNÎgÎn/u wur êöqyz óOÎgøn=tæ wur öNèd cqçRtóst ÇËÐÍÈ
274. Orang-orang yang
menafkahkan hartanya di malam dan di siang hari secara tersembunyi dan
terang-terangan, Maka mereka mendapat pahala di sisi Tuhannya. tidak ada
kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati". QS.
Al-Baqarah: 274.
Dari
Abi Hurairah ra bahwa Nabi saw bersabda: Allah Ta'ala berfirman: Wahai anak
Adam berimnfaqlah niscaya Aku akan memenuhi kebutuhanmu. Dan Nabi saw bersabda:
Tangan kanan Allah penuh selalu tercurahkan tidak akan terkurangi walau tetap
tercurah baik waktu siang atau malam".[1]
Itulah
janji Allah, di mana Dia akan memenuhi kebutuhan orang yang orang yang berinfaq
di jalan Allah dan Allah yang MahaTinggi tidak akan menyalahi janjiNya.
Dari
Abi Dzar ra berkata: Aku mendekati Nabi saw pada saat beliau sedang duduk-duduk
di bayangan Ka'bah, lalu pada saat melihatku beliau bersabda: Merekalah
orang-orang yang merugi di Tuhan yang memiliki Ka'bah". Abu Dzar berkata:
Maka akupun mendatangi beliau sehingga diriku duduk namun aku tidak bisa
berdiam diri lalu akupun bangkit. Dan aku berkata: Wahai Rasulullah bapakdan
ibuku sebagai tebusannya siapakah mereka?. Beliau bersabda: Mereka adalah orang
yang paling banyak hartanya, kecuali orang yang melakukan ini dan melakukan
ini, dari arah hadapan mereka dan belakang mereka,dari sebelah kanan dan
sebelah kiri mereka, namun mereka sangat sedikit sekali".[2]
Dari
Anas bin Malik ra berkata: Abu Thalhah adalah seorang penduduk Anshor yang
paling banyak memiliki harta, dan harta yang paling dicintainya adalah kebun
Bairuha, dan kebun tersebut menghadap mesjid, dan terkadang Rasulullah saw
memasuki mesjid tersebut dan meminum dari airnya yang segar. Anas berkata: Pada
saat turun firman Allah Ta'ala:
`s9 (#qä9$oYs? §É9ø9$# 4Ó®Lym (#qà)ÏÿZè? $£JÏB cq6ÏtéB 4 $tBur (#qà)ÏÿZè? `ÏB &äóÓx« ¨bÎ*sù ©!$# ¾ÏmÎ/ ÒOÎ=tæ
92. Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan (yang
sempurna), sebelum kamu menafkahkan sehahagian harta yang kamu cintai. QS. Ali Imron: 92
Maka
Abu Thalhah bangkit menuju Rasulullah saw dan berakaa kepada
beliau:Sesungguhnya Allah telah memfrimankan ayatNya kepadamu:
`s9 (#qä9$oYs? §É9ø9$# 4Ó®Lym (#qà)ÏÿZè? $£JÏB cq6ÏtéB 4 $tBur (#qà)ÏÿZè? `ÏB &äóÓx« ¨bÎ*sù ©!$# ¾ÏmÎ/ ÒOÎ=tæ
Dan
sesungguhnya harta yang paling aku cintai adalah kebun bairuha dan dia telah
aku sedekahkan untuk Allah semoga aku mendapatkan kebaikannya dan simpanan
pahala darinya, maka manfaatkanlah pada jalan yang engkau kehendaki wahai
Rasulullah!, Maka Rasulullah saw bersabda:
Sungguh dia adalah harta yang sangat menguntungkan, itulah harta yang
menguntungkan, aku telah mendengar apa yang engkau ikrarkan pada harta
tersebut, berikanlah harta tersebut kepada keluargamu". Maka Abu
Thalhahpun membagi-bagikannya kepada keluarga terdekatnya dan anak-anak
pamannya.[3]
Ibnul
Qoyyim rahimhullah berkata: Memberi dan bersedekah adalah prilaku yang paling
dicintai oleh Rasulullah saw, dan kegembiraan serta kesenangan beliau dengan
banyak member lebih besar dari kesenangan seorang yang mengambil dengan apa
yang didapatkannya, beliau adalah orang yang paling dermawan dengan kebaikan,
tangan kanan beliau seperti angin yang menghembus, dan apabila seorang yang
membutuhkan datang kepada beliau maka beliaupun lebih mengutamakannya atas diri
beliau sendiri,terkadang belaiu dermawan dengan makanan, dan terkadang pula
dengan pakian beliau dan beliau memerintahkan umatnya untuk selalu
bersedekah dan menganjurkannya serta
menyeru kepadanya dengan perbuatan dan perkataan beliau saw.
Oleh
karena itulah beliau termasuk orang yang paling lapang dadanya, orang yang
paling baik jiwanya, orang yang paling tenang hatinya, dan sesungguhnya
bersedekah serta mengerjkan yang ma'ruf memiliki pengaruh yang mengagumkan
dalam menciptakan hati yang lapang".[4]
Dari
Abu Hurairah ra berkata: Rasulullah saw bersabda: “Aku tidak merasa senang
jika aku memiliki emas sebesar gunung Uhud kemudian lewat malam ketiga sedangkan
aku masih menyimpan satu dinar darinya, kecuali satu dinar yang aku gunakan
untuk membayar hutangku ".[5]
Dan
ketika beliau ditanya: Sedekah apakah yang paling baik?. Maka beliau bersabda:
Engkau bersedekah padahal dirimu dalam keadaan sehat lagi pelit khwatir dengan
kemiskinan berangan-angan untuk menjadi kaya, dan janganlah mengulur-ulurkan
waktu pengeluarannya sehingga nyawa sampai kepada tenggorokan lalu pada saat
itu engaku menyesal seraya berkata: bagi si fulan segini, bagi si fulan segini
dan ketahuilah bahwa si fulan begini".[6]
Di
antara keutamaan bersedekah adalah bahwa apabila sedekah tersebut dari harta
yang halal dan dikeluarkan karena Allah semata maka Allah akan menerimanya
dengan karuniaNya dan akan melipat gandakan pahalanya bagi orang yang
bersedekah tersebut dengan lipatan yang besar dan Allah Maha memiliki karunia
yang agung.
Dari
Abi Hurairah ra bahwa Nabi saw bersabda: Barangsiapa yang bersedekah dengan
sesuatu sebesar satu biji kurma dari hasil usaha yang baik dan Allah tidak
menerima kecuali yang baik, maka Allah akan menerimanya dengan tangan kananNya
kamudian Dia mengembangkanNya bagi pelakuNya sebgaimana salah seorang di antara
kalian mengembang biakkan anak kudanya sehingga menjadi sebesar gunung".[7]
Maka
seorang mu'min akan datang pada hari kiamat dengan pahala kebaikannya sebesar
gunung lalu dia gembira dengan pahala yang diberikan oleh Allah kepadanya.
Di
antara keutamaan bersedekah adalah bahwa sedekah tersebut sebagai penghapus kesalahan. Dari Mu'adz bin
Jabal ra bahwa Nabi saw bersabda: Tidakkah engkau mau jika aku tunjukkan
kepadamu pintu-pintu kebaikan?. Puasa sebagai perisai dan shadaqah bisa
menghapus kesalahan sebagaimana air mampu memadamkan api".[8]
Di
antara keutamaan bersedekah adalah bahwa sedakah tersebut bisa mengembangkan
dan menambah harta. Dari Abi Hurairah ra bahwa Nabi saw bersabda: Tidaklah
harta yang disedekahkan tersebut akan berkurang". [9]
Di
antara keutmaan bersedekah adalah bahwa seseorang mu'min akan bernaung di bawah
naungan shadaqahnya pada hari kiamat. Dari Abi Hurairah ra bahwa Nabi saw
bersabda: Tujuh golongan orang yang akan dinaungi oleh Allah pada naunganNya
pada hari kiamat pada hari tidak ada naungan kecuali naungan Allah….di antara
mereka adala seorang lelaki yang bersedekah dengan sebuah sedekah lalu dia
menyembunyikannya sehingga tangan kirinya tidak mengetahui apa yang diinfaqkan
oleh tangan kanannya.[10]
Pada
hari kiamat nanti orang yang berilmu akan datang dengan ilmunya, orang yang
berjihad akan datang dengan membawa pahala jihadnya, dan orang yang shalat akan
datang dengan membawa pahala shalatnya, orang yang berpuasa datang dengan
membawa pahala puasanya dan orang yang besedekah datang dengan pahala dengan
pahala ilmu, jihad shalat dan puasa, sebab dia telah mencetak kitab-kitab para
ulama lalu diserahkan sebagai waqaf di jalan Allah bagi kaum muslimin, dan dia
telah membangun mesjid yang dipergunakan untuk shalat oleh kaum muslimin dan
dia telah membantu orang-orang yang berjihad di jalan Allah dengan harta yang dimilikinya serta memberikan biaya
berbuka puasa dengan hartanya bagi orang
yang berpuasa, dengan inilah dia mendapatkan pahala orang-orang yang telah
disebutkan tadi. Itulah karunia Allah yang diberikannya kepada orang yang
dikehendakiNya dan Allah memiliki kerunia yang agung.
Di
antara keutamaan bersedekah adalah bawah shadakah tersebut akan menjaga seorang
hamba dari segala bencana dan kejahatan. Ibnul Qoyyim rahimahullah berkata: Hal
ini telah diketahui oleh masyarakat baik yang khusus atau orang awam dan para
ulama telah mengakuinya, sebab mereka telah mengalaminya bahkan sekalipun
sedekah tersebut dari seorang yang zalim atau kafir, maka Allah mencegah dengan
sedekah tersebut banyak kejahatan dan musibah".[11]
Seorang
penyair berkata:
Pelaku kebaikan tidak akan terhalangi dari balasan
kebaikannya
Tidak akan menghilang sebuah kebaikan di sisi Allah
dan manusia
Dan
di antara shadakah yang paling agung adalah shadakah jariyah, yaitu shadaqah
yang pahalanya mengalir bagi seorang hamba sehingga setelah kematiannya seperti
menggali sumur, membangun mesjid, mencetak buku, mendanai jalaqah tahfizul
qur'anul karim, waqaf social untuk kemaslahatan pakir miskin dan yang lainnya.
Dari
Abi Hurairah ra berkata: Rasulullah saw bersabda: Apabila anak Adam telah
meninggal maka akan terputuslah amalnya kecuali tiga hal shadaqah jariyah, atau
ilmu yang bermanfaat atau anak shaleh yang mendo'akannya".[12]
Dan
hendaklah orang yang menifakkan hartanya untuk memperhatikan perkara di bawah
ini: Ikhlas semata karena Allah dengan sedekah yang disedekahkannya, menjauhi
bersedeqah dengan harta yang jelek baik shedeqah tersebut berupa makanan atau
pakaian dan yang lainnya, bersedeakah dengan cara menyakiti orang yang menerima
shadakah atau bertindak kikir dengan apa yang diberikan oleh Allah kepadanya
atau mengejek shadakah walau sedikit atau kembali mengambil harta yang
disedekahkan.
Segala puji bagi Allah, Tuhan
semesta alam. Semoga Allah mencurahkan shalawat dan salam kepada Nabi kit
Muhammad dan seluruh keluarga dan shahabatnya.
[1] Shahihul Bukhari: 3/242 no: 4684,
Shahih Muslim: 2/690 no: 993
[2] Shahihul Bukhari: 4/217 no: 6638 Shahih
Muslim: 2/686 no: 990
[3] Shahihul Bukhari: 1/452 no: 1461 dan
shahih Muslim: 2/693 no: 988.
[4] Disadur dari kitab: Zadul Ma'ad: jilid
2 halaman: 22-23
[5] Shahihul Bukhari: 4/181 no: 6444 dan
shahih Muslim: 2/687 no: 991
[6] Shahih Muslim 2/716 no: 1032 dari
hadits Abu Hurairah ra.
[7] Shahih Bukhari: 1/435 no: 1410 dan
shahih Muslim: 2/702 no: 1014
[8] Sunan Turmudzi: 5/13 no: 2616
[9] Shahih Muslim: 4/2001 no: 2588
[10] Shahihul Bukhari: 1/440 no: 1423 dan
Muslim: 2/715 no: 1031
[11] Al-Wabilus sayyib minal kalimi thayyib
hal. 50
[12] Shahih Muslim: 3/1255 no: 1631
Post a Comment