Menghilangkan Cinta Dunia dari Dalam Hati

🌿 Materi Ceramah: Menghilangkan Cinta Dunia dari Dalam Hati

Pembukaan

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ، وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى أَشْرَفِ الأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِينَ، نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ.

Hadirin jamaah yang dimuliakan Allah,
Marilah kita panjatkan puji dan syukur ke hadirat Allah Subhanahu wa Ta‘ala, yang masih memberi kita nikmat iman, Islam, dan kesempatan untuk memperbaiki diri. Shalawat serta salam semoga tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad ﷺ, keluarga, sahabat, dan pengikut beliau hingga akhir zaman.

Isi Ceramah

1. Bahaya Cinta Dunia

Rasulullah ﷺ pernah bersabda bahwa “Cinta dunia adalah pangkal segala kejahatan.”
Apabila hati manusia telah dikuasai oleh cinta dunia, maka segala jalan akan ditempuh demi memenuhi keinginan hawa nafsunya. Orang yang mencintai dunia berlebihan akan mengejar harta, kedudukan, dan popularitas, bahkan terkadang melupakan kewajiban utamanya kepada Allah.

Allah Ta‘ala berfirman dalam Surat Adz-Dzariyat ayat 56:

.وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ
“Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku.”

Ayat ini mengingatkan bahwa tujuan utama hidup manusia bukan untuk menumpuk dunia, tetapi untuk beribadah dan mengabdi kepada Allah.

2. Dunia Hanyalah Sarana

Hadirin yang dirahmati Allah,
Makan, minum, pakaian, rumah, dan pekerjaan semuanya hanyalah sarana untuk mencapai tujuan hidup yang lebih tinggi, yaitu beribadah kepada Allah dan mencari ridha-Nya.
Namun, bila seseorang menjadikan dunia sebagai tujuan utama, maka kehidupannya tidak akan pernah puas dan hatinya tidak akan tenang.

Pepatah Arab mengatakan:
“Apabila yang dipikirkan hanya isi perut, maka harga dirinya pun sama dengan apa yang keluar dari perut itu.”
Artinya, bila manusia hidup hanya untuk urusan duniawi seperti makan, tidur, dan kesenangan jasmani, maka derajatnya tidak lebih tinggi dari hewan, bahkan bisa lebih hina.
3. Dunia Bukan Tempat Berleha-leha
Kehidupan dunia ini hanyalah persinggahan sementara. Kita hidup di dunia untuk menanam amal yang kelak akan kita tuai hasilnya di akhirat.
Sungguh salah besar jika seseorang menganggap dunia ini sebagai tempat bersenang-senang tanpa batas, padahal hakikatnya dunia adalah ladang untuk menanam kebaikan.
Allah berfirman dalam Al-Qur’an:
“Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdaya.” (QS. Ali Imran: 185)
4. Cara Menghilangkan Cinta Dunia dari Hati
Untuk membersihkan hati dari cinta dunia, dibutuhkan kemauan yang kuat dan doa yang terus-menerus.
Kita harus memohon kepada Allah agar hati ini disucikan dari penyakit cinta dunia yang berlebihan.
Salah satu amalan yang disebut dalam kitab ini adalah:
Membaca Asma Allah يا فتاح (Ya Fattah )”
dibaca setiap selesai salat Subuh sebanyak tujuh puluh satu kali, sambil kedua telapak tangan diletakkan di dada.



Insya Allah, jika dilakukan secara rutin dengan hati yang ikhlas:
Allah akan mengeluarkan cinta dunia dari hati kita,
Menyucikan hati dari penyakit keserakahan,
Memberi cahaya iman dalam dada,
Dan memudahkan segala urusan hidup.

5. Dunia untuk Akhirat

Hadirin yang berbahagia,
Islam tidak melarang kita untuk mencari rezeki, bekerja, atau menjadi orang sukses. Namun semua itu harus diniatkan karena Allah, bukan karena cinta dunia semata.
Gunakan harta untuk menolong sesama, kedudukan untuk menegakkan keadilan, dan waktu untuk memperbanyak amal saleh.

Dengan begitu, dunia tidak akan menjadi beban di hati, tetapi menjadi jalan menuju kebahagiaan akhirat.

Penutup

Saudaraku,
Mari kita renungkan: seandainya hari ini menjadi hari terakhir kita di dunia, apa yang sudah kita siapkan untuk menghadap Allah?
Jangan biarkan hati kita terikat pada dunia yang fana, sementara akhirat yang kekal kita lupakan.

Semoga Allah Subhanahu wa Ta‘ala membersihkan hati kita dari cinta dunia, menumbuhkan cinta kepada akhirat, dan menjadikan kita termasuk hamba-hamba-Nya yang ikhlas dalam beribadah.

آمِيْنَ يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ
وَاللّٰهُ أَعْلَمُ بِالصَّوَاب
وَالسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

Tidak ada komentar