Adab dan Hukum Bagi Orang yang Datang Terlambat ke Salat Berjamaah

🕌 Materi Ceramah: Adab dan Hukum Bagi Orang yang Datang Terlambat ke Salat Berjamaah

Pendahuluan

الحمد لله رب العالمين، والصلاة والسلام على سيد المرسلين، نبينا محمدٍ، وعلى آله وصحبه أجمعين.
أما بعد

Jamaah yang dirahmati Allah,
Salat berjamaah adalah salah satu syiar terbesar dalam Islam. Ia mengajarkan kita disiplin, kebersamaan, dan ketaatan kepada pemimpin (imam). Namun sering kali kita mendapati sebagian kaum Muslimin datang terlambat ke masjid ketika salat telah dimulai. Maka pada kesempatan kali ini, mari kita pelajari adab dan hukum bagi orang yang datang terlambat ke salat berjamaah, sebagaimana dijelaskan oleh Al-Qur’an dan As-Sunnah.

1. Masuk Bersama Imam dalam Keadaan Apa Pun

Barang siapa datang ke masjid dan mendapati imam sedang salat — baik sedang berdiri, ruku’, sujud, atau duduk — maka ia wajib langsung bergabung bersama imam.

📜 Dalil Hadis:
Rasulullah ﷺ bersabda:

“Apabila kalian datang untuk salat dan mendapati imam dalam suatu keadaan, maka lakukanlah sebagaimana yang imam lakukan.”
(HR. Bukhari dan Muslim)

Artinya, jangan menunggu imam berdiri atau selesai membaca, tapi segera bergabung untuk meraih pahala berjamaah.

2. Rakaat Dihitung Jika Menemukan Imam Ruku’

Makmum dianggap mendapatkan satu rakaat apabila ia sempat ruku’ bersama imam sebelum imam bangkit.

📜 Hadis:
Rasulullah ﷺ bersabda:

“Apabila kalian datang ke salat dan kami sedang sujud, maka sujudlah bersama kami, tetapi jangan menghitungnya sebagai rakaat. Barang siapa mendapatkan ruku’, maka ia mendapatkan salat.”
(HR. Abu Dawud dan Ibnu Majah)

3. Menyempurnakan Rakaat yang Tertinggal Setelah Imam Salam

Setelah imam salam, makmum yang tertinggal rakaat harus berdiri untuk menyempurnakan salatnya.

📜 Hadis:
Rasulullah ﷺ bersabda:

 “Apa yang kamu dapatkan, maka salatlah; dan apa yang terlewat, maka sempurnakanlah.”
(HR. Bukhari dan Muslim)

Misalnya, jika seseorang terlambat satu rakaat salat Maghrib, maka setelah imam salam, ia berdiri untuk menambah satu rakaat lagi dengan bacaan yang sempurna.

4. Bacaan Makmum di Belakang Imam

Dalam salat jahriyah (yang dibaca keras seperti Maghrib, Isya, Subuh), makmum tidak perlu membaca keras-keras, cukup mendengarkan bacaan imam.

📜 Dalil Al-Qur’an:

“Dan apabila Al-Qur’an dibacakan, maka dengarkanlah baik-baik dan perhatikanlah dengan tenang agar kamu mendapat rahmat.”
(QS. Al-A’raf: 204)

📜 Hadis:
Rasulullah ﷺ bersabda:

 “Barang siapa memiliki imam, maka bacaan imam adalah bacaan bagi makmum.”
(HR. Ibnu Majah)

Namun, ketika imam diam di antara bacaan, makmum boleh membaca Al-Fatihah dalam hati.

5. Tidak Boleh Salat Sunah Ketika Iqamah Telah Dikumandangkan

Apabila iqamah telah dikumandangkan, maka tidak boleh memulai salat sunah, dan bila sudah melaksanakannya, maka harus menghentikan jika belum ruku’.

📜 Hadis:
Rasulullah ﷺ bersabda:

 “Apabila salat telah ditegakkan, maka tidak ada salat (sunah) selain salat wajib.”
(HR. Muslim)

Ini menunjukkan pentingnya menghormati waktu berjamaah dan mendahulukan salat wajib.

6. Bergabung dengan Imam Saat Salat Sudah Didirikan

Jika seseorang belum salat Zuhur dan mendapati jamaah sedang melaksanakan Ashar, maka boleh baginya bergabung dengan niat salat Zuhur. Setelah imam salam, ia menyempurnakan salatnya.

Hal ini berdasarkan prinsip umum:

 “Dan janganlah kamu berselisih dengan imam.”
(HR. Ahmad)

Dengan demikian, ia tetap menjaga niat pribadi tanpa menyalahi keumuman jamaah.

7. Tidak Sah Salat Sendirian di Belakang Saf

Barang siapa berdiri sendirian di belakang saf (barisan), maka salatnya tidak sah, kecuali jika saf telah penuh.

📜 Hadis:
Rasulullah ﷺ bersabda kepada seseorang yang salat sendirian di belakang saf:

 “Ulangilah salatmu, karena tidak sah salat seseorang yang sendirian di belakang saf.”
(HR. Ahmad dan Abu Dawud)

Ini menunjukkan pentingnya menjaga kerapatan dan keteraturan saf.

8. Keutamaan Shaf Pertama dan Sebelah Kanan Imam

Shaf pertama dan bagian kanan adalah tempat paling utama dalam salat berjamaah.

📜 Hadis:
Rasulullah ﷺ bersabda:

“Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat kepada orang-orang yang berada di shaf pertama.”
(HR. Abu Dawud dan Ibnu Majah)

Dan beliau juga bersabda:

“Sebaik-baik shaf bagi laki-laki adalah yang paling awal, dan seburuk-buruknya adalah yang paling akhir.”
(HR. Muslim)

📜 Al-Qur’an:

“Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berperang di jalan-Nya dalam barisan yang teratur, seakan-akan mereka seperti bangunan yang kokoh.”
(QS. As-Shaff: 4)

Maka bersegeralah menuju shaf terdepan dan jangan menjadi orang yang tertinggal.

Penutup

Jamaah yang dirahmati Allah,
Datang terlambat ke salat berjamaah bukan hanya kehilangan pahala besar, tetapi juga kehilangan kesempatan untuk berdiri di barisan para pejuang iman di hadapan Allah.

Rasulullah ﷺ bersabda:

 “Seandainya manusia mengetahui pahala azan dan shaf pertama, lalu mereka tidak mendapatkannya kecuali dengan undian, niscaya mereka akan berundi untuk mendapatkannya.”
(HR. Bukhari dan Muslim)

Maka marilah kita berusaha menjadi orang yang pertama ke masjid, menjaga adab berjamaah, dan mengikuti sunnah Nabi ﷺ dengan sempurna.

اللهم اجعلنا من المحافظين على الصلوات، ومن السابقين إلى الجماعات، ووفقنا للاقتداء بسنة نبيك في كل الأوقات.
آمين يا رب العالمين

Tidak ada komentar