Amal yang Mendekatkan ke Surga dan Menjauhkan dari Neraka

📌 KHUTBAH JUM'AT 
Amal yang Mendekatkan ke Surga dan Menjauhkan dari Neraka
KHUTBAH PERTAMA

الحمدُ للهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِينُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ،
وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا.
مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ.
أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ،
وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ.

اللّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ
وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ.

أَمَّا بَعْدُ، فَيَا أَيُّهَا النَّاسُ، اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ، وَلَا تَمُوْتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ.

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,
Kita hidup di dunia ini untuk memilih jalan, apakah menuju surga atau menuju neraka. Allah Ta’ala telah memberikan petunjuk dengan sangat jelas, dan Rasulullah ﷺ telah memberi contoh.
Dalam sebuah hadis mulia, Abu Dzar Al-Ghifari RA berkata:
عَنْ أَبِي ذَرٍّ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ:
قُلْتُ: يَا رَسُولَ اللهِ، عَلِّمْنِي عَمَلًا يُقَرِّبُنِي مِنَ الْجَنَّةِ وَيُبَاعِدُنِي مِنَ النَّارِ،
فَقَالَ: "إِذَا عَمِلْتَ سَيِّئَةً فَأَتْبِعْهَا حَسَنَةً"
قُلْتُ: أَمِنَ الْحَسَنَاتِ قَوْلُ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ؟
قَالَ: "هِيَ أَحْسَنُ الْحَسَنَاتِ"
Artinya:
“Wahai Rasulullah, ajarilah aku amalan yang mendekatkan ke surga dan menjauhkan dari neraka.” Beliau menjawab,
“Jika engkau melakukan keburukan, maka iringilah dengan kebaikan.”
Aku bertanya, “Apakah ucapan Lā ilāha illallāh termasuk kebaikan?”
Beliau menjawab, “Ia adalah kebaikan yang paling baik.”
1. Tidak ada manusia yang luput dari kesalahan
Namun Allah memberikan jalan keluar. Firman Allah:
 إِنَّ الْحَسَنَاتِ يُذْهِبْنَ السَّيِّئَاتِ 
“Sesungguhnya kebaikan-kebaikan menghapuskan keburukan-keburukan.”
(QS. Hūd: 114)
Setiap dosa, sekecil apa pun, hendaknya segera dihapus dengan kebaikan.
2. Kalimat Lā ilāha illallāh adalah kebaikan terbesar
Allah berfirman:
فَاعْلَمْ أَنَّهُ لَا إِلَٰهَ إِلَّا اللَّهُ 
“Ketahuilah bahwa tiada Tuhan selain Allah.”
(QS. Muhammad: 19)

Dan Rasulullah ﷺ bersabda:
مَنْ كَانَ آخِرُ كَلَامِهِ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ دَخَلَ الْجَنَّةَ
“Siapa yang akhir ucapannya Lā ilāha illallāh, ia masuk surga.”
(HR. Abu Dawud)

3. Kisah Lelaki di Arafah dan Tujuh Batu
Disebutkan dalam syarah hadis, seorang lelaki saat wukuf di Arafah memegang tujuh batu dan berkata:
"اِشْهَدُوا عَلَيَّ أَنِّي أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ"
Dalam mimpinya pada hari kiamat:
dia diseret ke tujuh pintu neraka,
namun di setiap pintu, batu-batu itu menghalanginya,
malaikat tidak mampu mengangkat satu pun dari batu itu.
Allah berfirman kepada para malaikat:
"لَمْ تُضَيِّعِ الْأَحْجَارُ حَقَّ عَبْدِي، فَكَيْفَ أُضَيِّعُهُ وَأَنَا شَاهِدٌ عَلَى شَهَادَتِهِ"
“Jika batu-batu saja tidak menyia-nyiakan persaksiannya, bagaimana Aku menyia-nyiakan persaksiannya, padahal Aku sendiri menjadi saksi atasnya!”
Lalu Allah memerintahkan:
"أَدْخِلُوهُ الْجَنَّةَ"
Hingga akhirnya kalimat Lā ilāha illallāh membuka pintu-pintu surga baginya.

4. Kisah Nabi Musa AS tentang siapa penghuni neraka
Nabi Musa bertanya:
"يَا رَبِّ، خَلَقْتَ خَلْقًا، ثُمَّ تُدْخِلُهُمُ النَّارَ؟"
Allah mencontohkan dengan tanaman:
Musa menanam, memeliharanya, memanen, dan hanya membuang yang tidak berguna.
Allah berfirman:
"وَأَنَا كَذَٰلِكَ، لَا أُدْخِلُ النَّارَ إِلَّا مَنْ لَا خَيْرَ فِيهِ"
Musa bertanya: “Siapa mereka?”
Allah menjawab:
"الَّذِي يَسْتَنْكِفُ أَنْ يَقُولَ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ مُحَمَّدٌ رَسُولُ اللَّهُ"
“Yaitu orang yang enggan mengucapkan Lā ilāha illallāh Muhammadur Rasūlullāh.”

Penutup Khutbah Pertama

Ma’asyiral Muslimin,
Perbanyaklah taubat, teruslah berbuat kebaikan setelah melakukan kesalahan, dan jangan tinggalkan dzikir Lā ilāha illallāh. Kalimat tauhid adalah benteng kita dari neraka dan pembuka pintu surga.

أقول قولي هذا وأستغفرُ اللهَ العظيم لي ولكم، فاستغفروه، إنهُ هو الغفورُ الرحيم.

📌 KHUTBAH KEDUA

الحمدُ للهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ، حَمْدًا يُوَافِي نِعَمَهُ وَيُكَافِئُ مَزِيدَهُ.
أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللهِ.
اللهم صل وسلم وبارك على سيدنا محمد وعلى آله وصحبه أجمعين.

Wasiyat Taqwa

Wahai hamba-hamba Allah, aku wasiatkan kepada diriku dan kalian semua untuk selalu bertakwa kepada Allah dengan sebenar-benarnya takwa.

Mengokohkan Tauhid dalam Kehidupan Sehari-hari

Perbanyaklah:
1. Dzikir dan tahlil
Nabi ﷺ bersabda:
أَفْضَلُ الذِّكْرِ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ
“Sebaik-baik dzikir adalah Lā ilāha illallāh.”
(HR. Tirmidzi)
2. Menutup dosa dengan kebaikan
Kita bukan makhluk yang sempurna. Maka setiap kali tergelincir, bangunlah dengan kebaikan.
3. Menjaga keikhlasan
Kalimat tauhid tidak bermanfaat jika hati tidak ikhlas. Allah berfirman:
 فَمَنْ كَانَ يَرْجُو لِقَاءَ رَبِّهِ فَلْيَعْمَلْ عَمَلًا صَالِحًا وَلَا يُشْرِكْ بِعِبَادَةِ رَبِّهِ أَحَدًا 
(QS. Al-Kahf: 110)

Doa Khutbah Kedua

اللّهُمَّ اجْعَلْنَا مِنْ أَهْلِ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ،
وَمِنْ أَهْلِ مَحَبَّتِكَ وَمَغْفِرَتِكَ وَرِضْوَانِكَ.
اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِينَ وَالْمُسْلِمَاتِ،
وَالْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ،
الْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ.
اللَّهُمَّ لَا تَدَعْ لَنَا فِي مَقَامِنَا هَذَا ذَنْبًا إِلَّا غَفَرْتَهُ،
وَلَا هَمًّا إِلَّا فَرَّجْتَهُ،
وَلَا دَيْنًا إِلَّا قَضَيْتَهُ،
وَلَا مَرِيضًا إِلَّا شَفَيْتَهُ،
وَلَا مُبْتَلًى إِلَّا عَافَيْتَهُ.
رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ،
وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا.
رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا، إِنَّكَ أَنْتَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ.
عباد الله،
إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإِحْسَانِ وَإِيتَاءِ ذِي الْقُرْبَى،
وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ...
فَاذْكُرُوا اللهَ الْعَظِيمَ يَذْكُرْكُمْ،
وَاشْكُرُوهُ عَلَى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ،
وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ، وَاللهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُونَ.

Tidak ada komentar