DAHSYATNYA WAKTU-SAAT KEMATIAN DAN HARI KIAMAT
🕌 MATERI CERAMAH: DAHSYATNYA WAKTU-SAAT KEMATIAN DAN HARI KIAMAT
1. Pendahuluan
الحمد لله ربّ العالمين، حمداً يوافي نعمه ويكافئ مزيده
اللهم صل وسلم وبارك على سيدنا محمد وعلى آله وصحبه أجمعين
Hadirin yang dirahmati Allah,
Ceramah kali ini menjelaskan dua saat paling dahsyat dalam hidup manusia:
1. Saat keluarnya ruh (sakratul maut).
2. Saat kebangkitan dan dimulainya hari kiamat
Kedua momen ini disebut dalam Daqā’iq al-Akhbār sebagai dua waktu paling mengejutkan, paling menakutkan, dan paling menentukan nasib akhir manusia.
2. Dahsyatnya Saat Keluarnya Ruh (Sakaratul Maut)
Dalam khabar disebutkan bahwa waktu paling dahsyat dalam kehidupan dunia adalah saat ruh keluar dari jasad.
Gambaran Sakaratul Maut
Disebutkan dalam riwayat tersebut:
Mata terbelalak
Lubang hidung melebar
Bibir dan tulang pipi mengendur
Keringat membasahi kening
Telinga tidak mendengar
Lidah tidak mampu menjawab
Mata tenggelam, sendi melemah
Orang-orang terkasih menjauh
Malaikat pencatat amal berpamitan
Syetan berusaha merampas iman terakhir
Saat itu pintu taubat telah tertutup, dan ucapan terbaik bagi seorang hamba adalah:
Kalimat Syahadat
لا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ اللهِ
Rasulullah ﷺ bersabda:
«مَنْ كَانَ آخِرُ كَلَامِهِ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ دَخَلَ الْجَنَّةَ»
"Siapa yang akhir ucapannya La ilaha illallah, maka ia masuk surga."
(HR. Abu Dawud)
3. Dahsyatnya Waktu di Hari Kiamat
a. Ketika Sangkakala Ditiup
Allah berfirman:
إِنْ كَانَتْ إِلَّا صَيْحَةً وَاحِدَةً
“Tidaklah itu melainkan satu teriakan saja…”
(QS. Yasin: 53
Hanya satu tiupan, seluruh makhluk bangkit, kebingungan, ketakutan.
b. Orang Zalim Dituntut oleh Orang yang Dizalimi
Semua manusia saling menuntut. Tidak ada lagi pembelaan kecuali amal sendiri.
c. Para Malaikat Menjadi Saksi, dan Allah Sendiri sebagai Hakim
Sidang paling agung, paling teliti, paling adil.
d. Keadaan Manusia Bagaikan Mabuk
Allah berfirman:
وَتَرَى النَّاسَ سُكَارَىٰ وَمَا هُمْ بِسُكَارَىٰ وَلَٰكِنَّ عَذَابَ اللَّهِ شَدِيدٌ
“Dan kamu melihat manusia mabuk, padahal mereka tidak mabuk; tetapi azab Allah sangat keras.”
(QS. Al-Hajj: 2)
Bahkan anak kecil menjadi beruban:
فَكَيْفَ تَتَّقُونَ إِنْ كَفَرْتُمْ يَوْمًا يَجْعَلُ الْوِلْدَانَ شِيبًا
“Maka bagaimana kalian dapat selamat dari hari yang membuat anak-anak beruban?”
(QS. Al-Muzzammil: 17)
4. Manusia Digiring ke Surga atau Neraka
Allah berfirman:
Orang bertakwa digiring ke surga:
وَسِيقَ الَّذِينَ اتَّقَوْا رَبَّهُمْ إِلَى الْجَنَّةِ زُمَرًا
“Orang-orang bertakwa digiring ke surga berombong-rombongan.”
(QS. Az-Zumar: 73)
5. Tujuh Saksi Yang Akan Bersaksi atas Manusia di Hari Kiamat
1. Tempat
يَوْمَئِذٍ تُحَدِّثُ أَخْبَارَهَا
“Pada hari itu bumi menceritakan beritanya.”
(QS. Az-Zalzalah: 4)
2. Waktu
Dalam khabar:
«يُنَادِي كُلَّ يَوْمٍ: أَنَا يَوْمٌ جَدِيدٌ وَأَنَا عَلَى مَا تَعْمَلُ شَهِيدٌ»
“Aku adalah hari yang baru, dan aku menjadi saksi atas apa yang kamu lakukan.”
3. Lisan
يَوْمَ تَشْهَدُ عَلَيْهِمْ أَلْسِنَتُهُمْ
“Pada hari ketika lidah mereka menjadi saksi.”
(QS. An-Nur: 24)
4. Anggota tubuh
وَتُكَلِّمُنَا أَيْدِيهِمْ وَتَشْهَدُ أَرْجُلُهُمْ
“Tangan mereka berkata, kaki memberi kesaksian.”
(QS. Yasin: 65)
5. Malaikat Pencatat Amal
وَإِنَّ عَلَيْكُمْ لَحَافِظِينَ كِرَامًا كَاتِبِينَ
“Sesungguhnya ada malaikat-malaikat yang mengawasi kalian, mulia dan mencatat.”
(QS. Al-Infithar: 10–11)
6. Buku Catatan Amal
هٰذَا كِتَابُنَا يَنْطِقُ عَلَيْكُمْ بِالْحَقِّ
“Inilah kitab Kami yang berbicara tentang kalian dengan benar.”
(QS. Al-Jatsiyah: 29)
7. Allah Menjadi Saksi
إِلَّا كُنَّا عَلَيْكُمْ شُهُودًا
“Kami menjadi saksi atas kalian.”
(QS. Yunus: 61)
Bayangkan, wahai jiwa yang sering bermaksiat…
Bagaimana keadaan kita ketika seluruh saksi itu berdiri menuduh kita?
6. Penutup dan Nasihat
Wahai hadirin,
Sakaratul maut itu pasti. Kiamat itu pasti. Hisab itu pasti.
Maka:
Bersihkan hati
Perbanyak taubat
Jagalah lisan
Jaga anggota tubuh dari dosa
Berbuat baik kepada makhluk
Bersiap sebelum pintu taubat tertutup
Rasulullah ﷺ bersabda:
«الكَيِّسُ مَنْ دَانَ نَفْسَهُ، وَعَمِلَ لِمَا بَعْدَ الْمَوْتِ»
“Orang cerdas adalah yang menghisab dirinya dan beramal untuk setelah mati.”
(HR. Tirmidzi)
Semoga Allah menjadikan kita termasuk orang yang selamat di sakaratul maut, aman di hari kiamat, serta digiring ke surga bersama orang-orang bertakwa.
آمِيْن يَا رَبَّ الْعَالَمِيْن
Post a Comment