Keagungan Buraq dan Peristiwa Hari Kebangkitan
📘 MATERI CERAMAH: “Keagungan Buraq dan Peristiwa Hari Kebangkitan”
Pendahuluan
الحمد لله رب العالمين، والصلاة والسلام على سيدنا محمد، وعلى آله وصحبه أجمعين.
Jamaah yang dimuliakan Allah, pada kesempatan ini kita akan membahas tentang Buraq, makhluk yang Allah siapkan sebagai kendaraan Nabi Muhammad SAW dalam peristiwa Isra’ Mi’raj, serta gambaran tentang hari kebangkitan dan perubahan bumi, berdasarkan riwayat ulama salaf serta dalil Al-Qur’an dan hadis yang sahih.
1️⃣ Keagungan Buraq: Kendaraan Nabi SAW
Dalam sebagian riwayat warisan ulama klasik disebutkan bahwa Buraq digambarkan sebagai makhluk cahaya yang sangat indah:
Memiliki dua sayap yang membawanya terbang antara langit dan bumi.
Wajahnya seperti wajah manusia, lisannya jelas seperti lisan orang Arab.
Matanya hitam berkilau, alisnya jelas, telinganya tipis dari zamrud hijau.
Jambulnya dari yakut merah, ekornya seperti ekor sapi dihiasi emas.
Kecepatannya seperti kilat, sehingga dinamakan Buraq (dari kata al-barq = kilat).
Ketika Buraq mendekat kepada Nabi SAW, ia bergetar dan berkata:
“Demi kemuliaan Tuhanku, tidak ada yang boleh menaikiku kecuali Nabi dari Bani Hasyim, dari Quraisy, Muhammad bin Abdullah, pemilik Al-Qur’an.”
Ini menunjukkan kemuliaan Nabi SAW yang bahkan makhluk langit pun mengagungkannya.
Dalil Hadis Sahih tentang Buraq
Rasulullah SAW bersabda:
«أُتِيتُ بِالْبُرَاقِ، وَهُوَ دَابَّةٌ أَبْيَضُ، فَوْقَ الْحِمَارِ، وَدُونَ الْبَغْلِ، يَضَعُ حَافِرَهُ عِنْدَ مُنْتَهَى طَرْفِهِ»
(HR. Muslim)
Artinya:
“Aku didatangkan seekor Buraq, hewan berwarna putih, lebih besar dari keledai, lebih kecil dari bighal. Ia meletakkan kakinya sejauh pandangannya.”
Hadis inilah yang menjadi dasar paling kuat tentang keberadaan Buraq.
2️⃣ Ketika Nabi SAW Menghadap Allah di Hari Perhitungan
Dalam riwayat tersebut digambarkan bahwa Nabi SAW berkata:
“Aku adalah Muhammad bin Abdullah.”
Lalu beliau sujud di hadapan Allah, namun Allah berseru:
“Angkatlah kepalamu wahai Muhammad.
Ini bukan hari sujud, ini hari perhitungan. Mintalah, niscaya engkau diberi.”
Ini sesuai firman Allah:
Dalil Al-Qur’an
QS. Ad-Dhuha: 5
النَّبِيُّ ﷺ مُبَشَّرٌ بِرِضَى رَبِّهِ فِي أُمَّتِهِ
وَلَسَوْفَ يُعْطِيكَ رَبُّكَ فَتَرْضَى
Artinya:
“Dan kelak Tuhanmu pasti memberikan karunia-Nya kepadamu, lalu engkau akan ridha.”
Ayat ini menjadi janji Allah bahwa Nabi SAW akan merasa puas terhadap nasib umatnya pada hari kiamat.
3️⃣ Turunnya Hujan Kebangkitan Selama 40 Hari
Dalam riwayat itu disebutkan bahwa Allah memerintahkan langit menurunkan hujan seperti mani laki-laki selama 40 hari, setinggi 12 hasta, dan dari air itu manusia tumbuh kembali dari kuburnya sebagaimana tanaman tumbuh.
Dalil Hadis Sahih
Rasulullah SAW bersabda:
«ثُمَّ يُنْزِلُ اللَّهُ مِنَ السَّمَاءِ مَاءً، فَيَنْبُتُونَ كَمَا يَنْبُتُ الْبَقْلُ»
(HR. Muslim)
Artinya:
“Kemudian Allah menurunkan hujan dari langit, maka manusia tumbuh (dari tanah) seperti tumbuhnya sayuran.”
Ini sesuai dengan penjelasan para ulama tentang proses kebangkitan jasad.
4️⃣ Bumi Diganti dengan Bumi Baru
Dalam riwayat disebutkan bahwa bumi yang dijadikan maksiat akan diganti dengan bumi putih seperti perak. Hal ini tepat dengan ayat Al-Qur’an.
Dalil Al-Qur’an
QS. Ibrahim: 48
يَوْمَ تُبَدَّلُ الْأَرْضُ غَيْرَ الْأَرْضِ وَالسَّمَاوَاتُ
“Pada hari bumi diganti dengan bumi yang lain, dan begitu juga langit.”
Pada hari itu manusia dikumpulkan untuk dihisab.
5️⃣ Keadaan Manusia Pada Hari Itu: Berdiri di Atas Shirath
Ketika Aisyah RA bertanya:
“Pada hari bumi diganti, di mana manusia berada?”
Nabi SAW menjawab:
“Mereka berada di atas Shirath.”
Dalil Hadis
Rasulullah SAW bersabda:
«وَيُوضَعُ الصِّرَاطُ فَوْقَ جَهَنَّم»
(HR. Bukhari dan Muslim)
Artinya:
“Dibentangkanlah Shirath di atas neraka Jahannam.”
Manusia akan berjalan di atasnya sesuai amalnya.
6️⃣ Hikmah dari Kisah Buraq dan Kebangkitan
1. Kemuliaan Nabi Muhammad SAW: Tak ada makhluk yang Allah muliakan melebihi beliau.
2. Meyakini peristiwa Isra’ Mi’raj dan hari kebangkitan adalah bagian dari akidah Islam.
3. Kuatkan iman kepada hari akhir: bahwa kita akan dibangkitkan dan dihisab.
4. Motivasi memperbaiki amal, karena kelak setiap orang akan melewati Shirath yang sangat halus dan tajam.
5. Harapan besar akan syafaat Nabi SAW, karena Allah berjanji akan membuat beliau ridha terhadap umatnya.
Penutup
Semoga dengan mempelajari kisah Buraq dan peristiwa hari kebangkitan, kita semakin mantap dalam iman, semakin taat pada Allah, dan semakin rindu kepada Rasulullah SAW.
اللهم اجعلنا من أتباع نبيك محمد، وثبتنا على الصراط يوم تزل فيه الأقدام.
Aamiin.
Post a Comment