Mengurangi Bicara, Memperbanyak Mengingat Kematian
📖 MATERI CERAMAH JUMAT / CERAMAH UMUM
“Mengurangi Bicara, Memperbanyak Mengingat Kematian”
1. Pembukaan
الحمد لله نحمده ونستعينه ونستغفره ونتوب إليه، ونعوذ بالله من شرور أنفسنا وسيئات أعمالنا، من يهده الله فلا مضل له ومن يضلل فلا هادي له.
أشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له، وأشهد أن محمدًا عبده ورسوله.
Segala puji hanya bagi Allah. Shalawat dan salam semoga selalu tercurah kepada Nabi Muhammad ﷺ, keluarga, sahabat, dan orang-orang yang istiqamah mengikuti beliau hingga akhir zaman.
2. Inti Ceramah
A. Larangan Banyak Bicara Tanpa Manfaat
Rasulullah ﷺ mengingatkan bahwa manusia banyak tergelincir bukan karena makanan, bukan karena harta, tetapi karena lisan.
Dalil Hadits
Rasulullah ﷺ bersabda:
📌 Hadits 13 (Teks Lengkap)
عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: دَخَلَ رَسُولُ اللهِ ﷺ مُصَلَّاهُ، فَرَأَى أُنَاسًا يُكْثِرُونَ الْكَلَامَ، فَقَالَ:
«أَمَا إِنَّكُمْ لَوْ أَكْثَرْتُمْ ذِكْرَ هَادِمِ اللَّذَّاتِ لَشَغَلَكُمْ عَمَّا أَرَى، فَأَكْثِرُوا ذِكْرَ هَادِمِ اللَّذَّاتِ»
– يَعْنِي الْمَوْتَ –
“Suatu hari Rasulullah ﷺ masuk ke tempat shalat dan melihat orang-orang banyak berbicara. Beliau bersabda:
‘Andaikan kalian banyak mengingat pemutus segala kenikmatan, niscaya kalian tidak akan banyak berbicara seperti ini. Perbanyaklah mengingat pemutus kenikmatan’, yaitu kematian.”
B. Mengingat Kematian: Penawar Kelalaian
Dalil Al-Qur’an
Allah berfirman:
📌 QS. آل عمران / 3:185
كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ ۗ وَإِنَّمَا تُوَفَّوْنَ أُجُورَكُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ ۖ
“Setiap yang bernyawa pasti akan merasakan mati. Dan sesungguhnya setiap kalian akan disempurnakan balasannya pada hari kiamat.”
📌 QS. الجمعة / 62:8
قُلْ إِنَّ الْمَوْتَ الَّذِي تَفِرُّونَ مِنْهُ فَإِنَّهُ مُلَاقِيكُمْ
“Katakanlah: Sesungguhnya kematian yang kalian lari darinya pasti akan menemui kalian.”
C. Gambaran Kubur dalam Hadits
Kubur berbicara setiap hari:
أَنَا بَيْتُ الْغُرْبَةِ، وَأَنَا بَيْتُ الْوَحْدَةِ، وَأَنَا بَيْتُ الظُّلْمَةِ، وَأَنَا بَيْتُ التُّرَابِ، وَأَنَا بَيْتُ الدُّودِ
“Aku adalah rumah keterasingan, rumah kesendirian, rumah kegelapan, rumah tanah, dan rumah ulat.”
D. Keadaan Kubur bagi Mukmin
فَيُوَسَّعُ لَهُ الْقَبْرُ مَدَّ بَصَرِهِ وَيُفْتَحُ لَهُ بَابٌ إِلَى الْجَنَّةِ
“Maka diluaskan kuburnya sejauh mata memandang dan dibukakan baginya pintu menuju surga.”
E. Keadaan Kubur bagi Orang Kafir dan Durhaka
فَيَلْتَئِمُ الْقَبْرُ عَلَيْهِ حَتَّى تَخْتَلِفَ أَضْلَاعُهُ
“Lalu kubur menghimpitnya hingga tulang rusuknya berselisihan.”
Dan Allah menyiapkan:
سَبْعِينَ تِنِّيْنًا
“Tujuh puluh ular besar yang menggigitnya hingga hari pembalasan.”
3. Hikmah dan Pelajaran
A. Kubur Adalah Taman atau Jurang
Nabi ﷺ bersabda:
إِنَّمَا الْقَبْرُ رَوْضَةٌ مِنْ رِيَاضِ الْجَنَّةِ أَوْ حُفْرَةٌ مِنْ حُفَرِ النَّارِ
“Sesungguhnya kubur itu bisa menjadi taman dari taman-taman surga atau jurang dari jurang neraka.”
B. Kisah Utsman bin Affan r.a.
Saat disebut neraka, beliau tidak menangis. Saat disebut kiamat, beliau tidak menangis. Namun ketika disebut kubur, beliau menangis tersedu-sedu.
Beliau berkata:
إِنِّي إِذَا كُنْتُ فِي النَّارِ كُنْتُ مَعَ النَّاسِ، وَإِذَا كُنْتُ فِي الْقِيَامَةِ كُنْتُ مَعَ النَّاسِ، أَمَّا فِي الْقَبْرِ فَلَسْتُ مَعَ النَّاسِ
“Jika aku berada di neraka aku bersama orang-orang, jika di hari kiamat aku bersama orang-orang. Tetapi di kubur, aku sendirian.”
C. Kisah Mengharukan Anak Kecil dan Ayahnya
Kisah yang sangat menyentuh dari Hasan Al-Bashri r.a. tentang seorang anak perempuan yang menangis di kubur ayahnya, memberikan pelajaran mendalam tentang:
Kesendirian di alam kubur
Tidak ada lagi keluarga yang menemani
Amal saleh adalah satu-satunya penolong
Anak itu bertanya:
يَا أَبَتِ، كُنْتُ أُنِيرُ لَكَ اللَّيْلَ، فَمَنْ أَنْتَارَ لَكَ اللَّيْلَةَ؟
“Wahai Ayahku, dulu aku menerangi malammu, siapa yang menerangi malammu sekarang?”
Pertanyaan demi pertanyaan ini mengingatkan kita bahwa:
⭐ Di kubur tidak ada harta, jabatan, keluarga, atau teman — yang ada hanyalah iman dan amal saleh.
4. Nasihat Penutup
1. Kurangi bicara yang sia-sia
2. Perbanyak dzikir dan membaca Al-Qur’an
3. Perbanyak istighfar
4. Perbanyak mengingat mati
5. Siapkan bekal sebelum memasuki alam kubur
Dalil Penutup
📌 QS. لقمان / 31:34
وَمَا تَدْرِي نَفْسٌ مَاذَا تَكْسِبُ غَدًا ۖ وَمَا تَدْرِي نَفْسٌ بِأَيِّ أَرْضٍ تَمُوتُ
“Tidak ada seorang pun yang mengetahui apa yang akan terjadi esok hari, dan tidak seorang pun yang tahu di bumi mana ia akan mati.”
5. Doa Penutup
اللهم اجعل قبورنا روضة من رياض الجنة،
ولا تجعلها حفرة من حفر النيران.
اللهم هون علينا سكرات الموت،
اللهم ثبتنا عند سؤال الملكين،
اللهم أحسن خاتمتنا يا رب العالمين.
“Ya Allah, jadikan kubur kami taman dari taman-taman surga. Jangan Engkau jadikan ia jurang dari jurang neraka. Mudahkan kami saat sakaratul maut, teguhkan kami saat malaikat bertanya, dan wafatkan kami dalam husnul khatimah.”
Post a Comment