AGAMA PERJANJIAN, KEADILAN, DAN KESETIAAN HATI
AGAMA PERJANJIAN, KEADILAN, DAN KESETIAAN HATI
Tadabbur Surah Al-Māidah Ayat 1–20
🔸 PEMBUKAAN YANG MENYENTUH HATI
الحمد لله… الحمد لله الذي أنزل الدين تامًّا، والشريعة كاملة، والميزان قائمًا بالعدل.
نحمده حمد الشاكرين، ونستغفره استغفار المذنبين، ونتوب إليه توبة المنكسرين.
أشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له…
وأشهد أن سيدنا محمدًا عبده ورسوله، المبعوث رحمةً للعالمين، هاديًا ومبشرًا ونذيرًا.
اللهم صلِّ وسلِّم وبارك على سيدنا محمد، وعلى آله وصحبه أجمعين.
أما بعد…
Jamaah rahimakumullah…
Pernahkah kita bertanya pada diri sendiri…
Mengapa hati terasa jauh, padahal salat tak pernah ditinggal?
Mengapa hidup terasa sempit, padahal doa sering terucap?
Boleh jadi…
bukan karena kurang ibadah,
tetapi karena janji kepada Allah dilanggar tanpa kita sadari.
🔸 BAGIAN I
AGAMA INI ADALAH AGAMA JANJI
Allah membuka Surah Al-Māidah dengan satu seruan yang berat…
﴿يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا أَوْفُوا بِالْعُقُودِ﴾
“Wahai orang-orang yang beriman, penuhilah segala perjanjian.”
(Jeda… biarkan ayat ini turun ke hati jamaah)
Jamaah sekalian…
Islam bukan sekadar shalat.
Islam bukan sekadar zikir.
Islam adalah komitmen, kesetiaan, amanah.
Janji kepada Allah:
- Saat kita mengucap syahadat
- Saat kita berkata “sami’na wa atha’na”
Janji kepada manusia:
- Janji dagang
- Janji rumah tangga
- Janji jabatan
- Janji lisan yang sering dianggap sepele
Rasulullah ﷺ bersabda:
«آيَةُ الْمُنَافِقِ ثَلَاثٌ… وَإِذَا عَاهَدَ غَدَرَ»
“Tanda orang munafik ada tiga… bila berjanji, ia mengingkari.”
(HR. Bukhari dan Muslim)
Jamaah…
Munafik bukan selalu orang yang tidak salat,
tetapi orang yang ringan melanggar janji.
🔸 BAGIAN II
HALAL DAN HARAM: KETAATAN TANPA SYARAT
Allah berfirman:
﴿حُرِّمَتْ عَلَيْكُمُ الْمَيْتَةُ وَالدَّمُ وَلَحْمُ الْخِنْزِيرِ﴾
Bukan hanya soal makanan…
Ini tentang ketaatan tanpa tawar-menawar.
Dan Allah menegaskan:
﴿الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ﴾
“Pada hari ini telah Aku sempurnakan agamamu.”
Jamaah…
Agama ini sudah sempurna.
Yang sering tidak sempurna adalah ketaatan kita.
Kita ingin:
- Islam yang nyaman
- Islam yang sesuai selera
- Islam yang tidak mengganggu nafsu
Padahal Rasulullah ﷺ bersabda:
«إِنَّ الْحَلَالَ بَيِّنٌ وَإِنَّ الْحَرَامَ بَيِّنٌ»
“Yang halal itu jelas, dan yang haram itu jelas.”
(HR. Bukhari dan Muslim)
Jika Allah berkata haram,
maka iman berkata: kami taat.
🔸 BAGIAN III
KEBENCIAN TIDAK BOLEH MEMBUNUH KEADILAN
Allah berfirman dengan peringatan keras:
﴿وَلَا يَجْرِمَنَّكُمْ شَنَآنُ قَوْمٍ عَلَى أَلَّا تَعْدِلُوا﴾
Jamaah…
Islam mengajarkan:
- Benci boleh
- Marah boleh
- Tapi zalim haram
Rasulullah ﷺ bersabda:
«اتَّقُوا الظُّلْمَ، فَإِنَّ الظُّلْمَ ظُلُمَاتٌ يَوْمَ الْقِيَامَةِ»
“Takutlah pada kezaliman, karena kezaliman adalah kegelapan di hari kiamat.”
(HR. Muslim)
Berapa banyak:
- Rumah tangga hancur karena tidak adil
- Konflik umat karena tidak adil
- Hati mati karena terbiasa menzalimi
Jamaah…
Adil itu berat,
tapi surga dikelilingi oleh perkara yang berat.
🔸 BAGIAN IV
CERMIN SEJARAH: BANI ISRAIL DAN NASRANI
Allah berfirman:
﴿فَبِمَا نَقْضِهِم مِّيثَاقَهُمْ لَعَنَّاهُمْ﴾
Mereka:
- Punya kitab
- Punya ilmu
- Tapi mengkhianati perjanjian
Agama rusak bukan karena kurang ayat,
tapi karena ayat tidak ditaati.
Rasulullah ﷺ memperingatkan:
«لَتَتَّبِعُنَّ سُنَنَ مَنْ كَانَ قَبْلَكُمْ»
“Kalian akan mengikuti jalan umat sebelum kalian.”
(HR. Bukhari dan Muslim)
Jamaah…
Jika umat ini:
- Memutar ayat
- Menyembunyikan kebenaran
- Menghalalkan yang haram
Maka kita sedang mengulang sejarah kehancuran.
🔸 BAGIAN V
NABI ﷺ ADALAH CAHAYA PENYELAMAT
Allah berfirman:
﴿قَدْ جَاءَكُم مِّنَ اللَّهِ نُورٌ وَكِتَابٌ مُّبِينٌ﴾
Cahaya itu adalah Muhammad ﷺ
Kitab itu adalah Al-Qur’an
Tanpa cahaya:
- Ilmu jadi gelap
- Ibadah jadi kering
- Hati jadi keras
Rasulullah ﷺ bersabda:
«تَرَكْتُ فِيكُمْ مَا إِنْ تَمَسَّكْتُمْ بِهِ لَنْ تَضِلُّوا»
“Aku tinggalkan dua perkara, jika kalian berpegang padanya, kalian tidak akan sesat.”
(HR. Malik)
🔸 PENUTUP YANG MELULUHKAN
Jamaah yang dimuliakan Allah…
Surah Al-Māidah bukan sekadar hukum,
tetapi peringatan cinta dan ancaman keadilan.
Jika kita jujur pada janji, Allah jujur pada pertolongan.
Jika kita setia pada agama, Allah setia menjaga hidup kita.
(Jeda… suara direndahkan)
Maka mari kita bertanya pada diri sendiri…
Apakah aku masih menjaga janjiku kepada Allah?
Post a Comment