Bahaya Panjang Angan-Angan dan Jalan Penyembuhannya
Zuhud & Kelembutan Hati
Bahaya Panjang Angan-Angan dan Jalan Penyembuhannya
(Materi siap mimbar, dapat disampaikan ±60–90 menit, dilengkapi dalil Al-Qur’an, Sunnah, teks Arab, terjemah, serta ulasan ulama)
I. Mukadimah (Pembukaan Ceramah)
الحمد لله رب العالمين، نحمده ونستعينه ونستغفره، ونعوذ بالله من شرور أنفسنا ومن سيئات أعمالنا، من يهده الله فلا مضل له ومن يضلل فلا هادي له.
أشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له، وأشهد أن محمدًا عبده ورسوله، اللهم صل وسلم وبارك على سيدنا محمد، وعلى آله وصحبه أجمعين.
Ma’asyiral muslimin rahimakumullah…
Tema kita hari ini adalah tentang zuhud, kelembutan hati, dan penyakit panjang angan-angan—penyakit halus yang tidak terasa, tetapi pelan-pelan membunuh kesadaran akhirat.
Banyak manusia tidak binasa karena maksiat besar,
tetapi binasa karena menunda-nunda taubat,
merasa masih panjang umur,
merasa masih banyak waktu.
II. Empat Perkara yang Merugikan Hati
Para ulama menyebutkan empat perkara yang membawa kerugian besar:
- Mata yang tidak pernah menangis
- Hati yang keras
- Panjang angan-angan
- Rakus terhadap dunia
Keempatnya saling berkaitan, dan pangkalnya adalah panjang angan-angan.
Dalil Al-Qur’an
أَلَمْ يَأْنِ لِلَّذِينَ آمَنُوا أَنْ تَخْشَعَ قُلُوبُهُمْ لِذِكْرِ اللَّهِ وَمَا نَزَلَ مِنَ الْحَقِّ وَلَا يَكُونُوا كَالَّذِينَ أُوتُوا الْكِتَابَ مِنْ قَبْلُ فَطَالَ عَلَيْهِمُ الْأَمَدُ فَقَسَتْ قُلُوبُهُمْ
(QS. Al-Hadid: 16)
Artinya:
“Belumkah datang waktunya bagi orang-orang yang beriman untuk tunduk hati mereka mengingat Allah dan kepada kebenaran yang telah turun? Dan janganlah mereka seperti orang-orang yang telah diberi kitab sebelumnya, kemudian berlalu masa yang panjang atas mereka lalu hati mereka menjadi keras.”
Komentar Ulama
📖 Ibnu Katsir رحمه الله berkata:
“Panjang waktu tanpa mengingat Allah dan tanpa muhasabah adalah sebab utama kerasnya hati.”
📖 Al-Qurthubi رحمه الله menegaskan:
“Yang dimaksud ‘panjang masa’ bukan umur, tetapi panjangnya kelalaian.”
III. Hadits Tentang Panjang Angan-Angan
Hadits Riwayat Bukhari
يَهْرَمُ ابْنُ آدَمَ وَتَشِبُّ فِيهِ اثْنَتَانِ: الْحِرْصُ عَلَى الْمَالِ، وَطُولُ الْأَمَلِ
(HR. Bukhari)
Artinya:
“Anak Adam menjadi tua, tetapi dua hal dalam dirinya tetap muda: cinta dunia dan panjang angan-angan.”
📖 Ibnu Hajar Al-Asqalani رحمه الله menjelaskan:
“Panjang angan-angan menjadikan seseorang merasa aman dari kematian, padahal itulah kebodohan paling besar.”
IV. Perumpamaan Nabi ﷺ Tentang Angan-Angan
Hadits Anas bin Malik r.a.
خَطَّ النَّبِيُّ ﷺ خَطًّا، فَقَالَ: هَذَا الإِنْسَانُ، وَهَذَا أَجَلُهُ، وَهَذَا أَمَلُهُ، فَبَيْنَمَا هُوَ كَذَلِكَ إِذْ جَاءَهُ الأَجَلُ
(HR. Bukhari)
Artinya:
“Nabi ﷺ membuat garis dan bersabda: ‘Ini manusia, ini angan-angannya, dan ini ajalnya. Ketika ia masih berada dalam angan-angannya, tiba-tiba datanglah ajal yang paling dekat kepadanya.’”
📖 Al-Munawi رحمه الله berkata:
“Manusia berjalan mengejar angan-angannya, padahal ajal datang dari arah yang tidak pernah ia perkirakan.”
V. Obat Panjang Angan-Angan
1. Mengingat Mati
Hadits
أَكْثِرُوا ذِكْرَ هَادِمِ اللَّذَّاتِ
(HR. At-Tirmidzi, Hasan)
Artinya:
“Perbanyaklah mengingat pemutus segala kelezatan (kematian).”
📖 Imam Al-Ghazali رحمه الله berkata:
“Barang siapa sering mengingat mati, niscaya sedikit angan-angannya dan jujur amalnya.”
2. Beramal Tanpa Menunda
Hadits
بَادِرُوا بِالْأَعْمَالِ سَبْعًا…
(HR. At-Tirmidzi)
Artinya:
“Segeralah beramal sebelum datang tujuh perkara: kefakiran yang melalaikan, kekayaan yang melampaui batas, sakit yang merusak, tua yang melemahkan, kematian yang melenyapkan, Dajjal, atau kiamat—dan kiamat itu lebih dahsyat dan pahit.”
VI. Nasihat Ibnu Umar r.a.
إِذَا أَمْسَيْتَ فَلَا تَنْتَظِرِ الصَّبَاحَ، وَإِذَا أَصْبَحْتَ فَلَا تَنْتَظِرِ الْمَسَاءَ
(HR. Bukhari)
Artinya:
“Jika engkau berada di sore hari, jangan menunggu pagi. Jika di pagi hari, jangan menunggu sore. Gunakan sehatmu sebelum sakitmu, hidupmu sebelum matimu.”
📖 An-Nawawi رحمه الله berkata:
“Ini adalah kaidah besar dalam zuhud dan kesadaran akhirat.”
VII. Visioner vs Panjang Angan-Angan
Perbedaannya:
| Visioner | Panjang Angan-angan |
|---|---|
| Menggerakkan amal | Menunda amal |
| Mengingat akhirat | Melupakan kematian |
| Disertai usaha | Hanya lamunan |
| Takut hisab | Merasa aman |
Dalil Al-Qur’an
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَا قَدَّمَتْ لِغَدٍ
(QS. Al-Hasyr: 18)
Artinya:
“Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok.”
📖 Fakhruddin Ar-Razi رحمه الله:
“Hari esok dalam ayat ini adalah akhirat, bukan dunia.”
VIII. Peringatan Sayyidina Ali k.w.
إِنَّمَا أَخَافُ عَلَيْكُمُ اثْنَتَيْنِ: اتِّبَاعَ الْهَوَى، وَطُولَ الْأَمَلِ
Artinya:
“Aku takut atas kalian dua perkara: mengikuti hawa nafsu dan panjang angan-angan. Hawa nafsu menghalangi kebenaran, dan panjang angan-angan melupakan akhirat.”
IX. Penutup (Khātimah)
Ma’asyiral muslimin…
Dunia ini hanya tamu semalam,
kubur adalah kotak amal,
dan kematian lebih dekat daripada tali sandal kita.
Pendekkan angan-angan,
panjangkan amal,
ringankan dunia,
beratkan akhirat.
Doa Penutup
اللهم اقسم لنا من خشيتك ما تحول به بيننا وبين معاصيك، ومن طاعتك ما تبلغنا به جنتك، ومن اليقين ما يهون علينا مصائب الدنيا، اللهم قصر آمالنا، ونور قلوبنا، واختم لنا بخير.
Post a Comment