HIJRAH HATI DAN TAWAKKAL TOTAL: DARI CINTA DUNIA MENUJU RIDHA ALLAH
HIJRAH HATI DAN TAWAKKAL TOTAL: DARI CINTA DUNIA MENUJU RIDHA ALLAH
PEMBUKAAN (±10 MENIT)
(Baca dengan suara tenang, lalu perlahan naik)
الحمد لله الذي فتح باب التوبة،
وجعل الهجرة طريق النجاة،
وجعل التوكل مفتاح النصر،
وأشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له،
وأشهد أن محمدًا عبده ورسوله…
Jamaah yang dimuliakan Allah…
Kita berkumpul hari ini bukan karena kita paling suci,
tetapi karena kita sadar sedang jauh…
Bukan karena kita paling kuat iman,
tetapi karena kita takut iman ini perlahan mati tanpa kita sadari.
Surah At-Taubah…
Adalah surah tanpa basmalah.
Karena ia turun bukan untuk menenangkan,
tetapi untuk membangunkan.
Dan ayat 21 sampai 40…
adalah ayat tentang orang-orang yang berani meninggalkan,
demi mendapatkan Allah dan akhirat.
BAGIAN 1 — KABAR GEMBIRA BAGI YANG BERANI BERHIJRAH (AYAT 21–22) (±10 MENIT)
﴿رَبُّهُمْ يُبَشِّرُهُم بِرَحْمَةٍ مِّنْهُ وَرِضْوَانٍ﴾
“Tuhan mereka memberi kabar gembira dengan rahmat dan ridha-Nya…”
Jamaah sekalian…
Allah tidak memulai ayat ini dengan ancaman…
tetapi dengan kabar gembira.
Karena hijrah itu berat,
maka Allah kuatkan dengan janji.
Bukan janji harta.
Bukan janji jabatan.
Tetapi ridha Allah.
➡️ Ridha yang kalau sudah turun…
tak ada lagi murka setelahnya.
Hijrah bukan hanya pindah tempat…
Hijrah adalah pindah orientasi hidup.
Dari mencari pujian manusia…
menuju mencari senyum Allah.
BAGIAN 2 — UJIAN PALING SAKIT: CINTA KELUARGA & DUNIA (AYAT 23–24) (±15 MENIT)
﴿قُلْ إِن كَانَ آبَاؤُكُمْ وَأَبْنَاؤُكُمْ… أَحَبَّ إِلَيْكُم مِّنَ اللَّهِ وَرَسُولِهِ﴾
Jamaah…
Allah menyebut satu per satu:
- Ayah
- Anak
- Istri
- Saudara
- Harta
- Rumah
- Usaha
- Kenyamanan hidup
Bukan untuk dilarang dicintai…
tetapi untuk diuji urutannya.
Karena banyak orang shalat masih sanggup,
tapi hijrah dari cinta dunia… tidak kuat.
Banyak yang berkata:
“Nanti saja hijrahnya, anak masih kecil…”
“Nanti saja, ekonomi belum stabil…”
“Nanti saja, takut kehilangan relasi…”
Ayat ini tidak berkata haram…
tetapi berkata:
“Tunggulah keputusan Allah.”
Itu ancaman yang sangat halus…
namun sangat dalam.
BAGIAN 3 — PERANG HUNAIN: SAAT JUMLAH BESAR, TAPI HATI KOSONG (AYAT 25–27) (±10 MENIT)
﴿إِذْ أَعْجَبَتْكُمْ كَثْرَتُكُمْ﴾
“Kalian bangga dengan jumlah kalian…”
Jamaah…
12.000 pasukan…
jumlah terbesar sepanjang sejarah Islam saat itu.
Namun Allah kalahkan mereka…
karena hati bersandar pada jumlah, bukan pada Allah.
➡️ Ini peringatan untuk kita:
- Merasa aman karena harta
- Merasa kuat karena jabatan
- Merasa benar karena pengikut
Padahal…
pertolongan Allah turun bukan pada yang banyak,
tetapi pada yang tawakkal.
Dan setelah mereka lari…
Allah masih membuka pintu taubat.
﴿ثُمَّ يَتُوبُ اللَّهُ﴾
➡️ Artinya:
Kegagalan tidak menghapus peluang kembali.
BAGIAN 4 — HIJRAH AQIDAH & KEMURNIAN TAUHID (AYAT 28–33) (±10 MENIT)
Hijrah bukan hanya meninggalkan maksiat…
tetapi membersihkan tauhid.
﴿اتَّخَذُوا أَحْبَارَهُمْ وَرُهْبَانَهُمْ أَرْبَابًا﴾
Hari ini…
Tuhan-tuhan modern itu bernama:
- Uang
- Jabatan
- Atasan
- Trend
- Opini publik
Saat halal-haram dikalahkan oleh kepentingan…
saat agama disesuaikan dengan kenyamanan…
➡️ Di situlah hijrah tauhid harus dimulai.
BAGIAN 5 — HARTA YANG MENAHAN LANGKAH HIJRAH (AYAT 34–35) (±10 MENIT)
﴿وَالَّذِينَ يَكْنِزُونَ الذَّهَبَ وَالْفِضَّةَ﴾
Jamaah…
Bukan hartanya yang salah…
tetapi harta yang mengikat hati.
Harta yang:
- membuat lupa zakat
- membuat berat sedekah
- membuat takut berjuang
➡️ Hijrah sering gagal bukan karena iman kecil,
tetapi karena takut miskin.
Padahal Allah berkata:
“Jika kalian meninggalkan demi Aku,
Aku jamin kecukupan kalian.”
BAGIAN 6 — SERUAN BERAT: BERANGKATLAH! (AYAT 38–39) (±10 MENIT)
﴿مَا لَكُمْ إِذَا قِيلَ لَكُمُ انْفِرُوا﴾
“Apa yang terjadi dengan kalian…
ketika dipanggil menuju jalan Allah,
kalian justru berat melangkah?”
Ini bukan hanya tentang perang…
ini tentang respon hati.
Saat dipanggil shalat…
saat dipanggil taubat…
saat dipanggil hijrah…
➡️ Apakah hati kita bangkit,
atau justru mencari alasan?
BAGIAN 7 — PUNCAK TAWAKKAL: GUA TSUR (AYAT 40) (±10 MENIT)
﴿لَا تَحْزَنْ إِنَّ اللَّهَ مَعَنَا﴾
“Jangan bersedih… Allah bersama kita.”
Dua orang…
tanpa pasukan…
tanpa senjata…
dikejar untuk dibunuh…
Tapi Nabi berkata:
“Allah bersama kita.”
➡️ Inilah tawakkal sejati.
Melangkah walau takut,
bergerak walau tak punya apa-apa,
karena yakin Allah cukup.
DOA PENUTUP SUPER LIRIH (±10–15 MENIT)
(Dibaca pelan, terputus, beri jeda isak dan hening)
اللهم…
يا الله…
kami datang bukan membawa amal…
kami datang membawa luka…
kami datang membawa hati yang berat untuk hijrah…
Ya Allah…
ampuni cinta kami yang berlebihan pada dunia…
ampuni langkah kami yang tertahan oleh rasa aman palsu…
Ya Allah…
jika hijrah terasa berat…
ringankanlah dengan cinta-Mu…
jika jalan terasa gelap…
terangilah dengan tawakkal…
اللهم ارزقنا هجرةً إليك قبل أن نهاجر إليك…
Ya Allah…
jadikan kami berhijrah sebelum dipanggil mati…
اللهم إن قلوبنا تعلقت بما لا ينفع…
فاقطع تعلقها إلا بك…
Ya Allah…
kami lemah…
kami takut…
kami sering ragu…
tapi kami percaya…
Engkau Allah yang bersama kami…
كما قلتَ لنبيك:
﴿لَا تَحْزَنْ إِنَّ اللَّهَ مَعَنَا﴾
katakan juga kepada hati kami malam ini…
Ya Allah…
jangan biarkan kami mati sebelum hijrah…
jangan biarkan kami hidup tanpa tawakkal…
ربنا تقبل منا…
وتب علينا…
واجعل آخر كلامنا…
لا إله إلا الله…
آمين… آمين… آمين…
Post a Comment