Iman yang Bergerak, Munafik yang Terbongkar, dan Hati yang Kembali
Iman yang Bergerak, Munafik yang Terbongkar, dan Hati yang Kembali
PEMBUKAAN (±10 MENIT)
(Baca dengan suara tenang, pelan, penuh jeda)
Alhamdulillāhi rabbil ‘ālamīn…
Segala puji hanya milik Allah…
Yang menggenggam hidup dan mati…
Yang mengetahui rahasia hati…
Yang melihat air mata yang jatuh bahkan sebelum ia menetes…
Shalawat dan salam semoga tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad ﷺ…
Nabi yang tidak hanya mengajarkan iman dengan kata-kata…
Tapi dengan pengorbanan, luka, lapar, dan air mata…
Hadirin yang dirahmati Allah…
Surah At-Taubah bukan surah yang lembut…
Ia turun bukan untuk membelai…
Tapi untuk membongkar…
Membongkar iman palsu…
Membongkar topeng munafik…
Membongkar alasan-alasan yang kita simpan rapi…
Agar kita berani jujur pada Allah… dan pada diri kita sendiri…
BAGIAN I – IMAN ITU DIPANGGIL UNTUK BERGERAK (Ayat 41)
(±15 MENIT)
Allah berfirman:
انْفِرُوا خِفَافًا وَثِقَالًا وَجَاهِدُوا بِأَمْوَالِكُمْ وَأَنْفُسِكُمْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ
“Berangkatlah kalian…
ringan… atau berat…”
Hadirin…
Allah tidak menunggu kita siap…
Allah tidak menunggu kita mapan…
Allah tidak menunggu kita kuat…
Allah hanya menunggu:
Apakah engkau taat… atau mencari alasan?
Ringan… atau berat…
Sehat… atau lelah…
Lapang… atau sempit…
Karena iman bukan perasaan,
iman adalah keputusan.
Banyak orang ingin surga…
tapi tidak ingin lelah…
Banyak ingin pahala…
tapi takut berkorban…
Padahal Rasulullah ﷺ bersabda:
مَنْ جَهَّزَ غَازِيًا فِي سَبِيلِ اللَّهِ فَقَدْ غَزَا
“Siapa yang membantu perjuangan di jalan Allah, ia telah ikut berjuang.”
📌 Naikkan suara sedikit:
Iman itu bergerak, bukan berdiam!
Iman itu memberi, bukan menunggu!
BAGIAN II – MUNAFIK SELALU MENUNGGU KEUNTUNGAN (Ayat 42–46)
(±15 MENIT)
Allah membuka isi hati mereka:
لَوْ كَانَ عَرَضًا قَرِيبًا… لَّاتَّبَعُوكَ
“Kalau keuntungannya dekat…
kalau jalannya mudah…
mereka pasti ikut…”
Hadirin…
inilah iman yang bersyarat…
Inilah iman yang bertanya dulu:
“Apa untungnya buat saya?”
Kalau ada uang → hadir
Kalau ada pujian → bergerak
Kalau capek → mundur
Kalau rugi → menghilang
Padahal Nabi ﷺ bersabda:
آيَةُ الْمُنَافِقِ ثَلَاثٌ…
“Tanda munafik itu tiga…”
(Pelankan suara)
Saudara-saudaraku…
takutlah kita bukan pada dosa besar…
tapi pada kebiasaan menunda ketaatan…
Karena iman yang ditunda…
lama-lama mati perlahan…
BAGIAN III – ALLAH LEBIH TAHU SIAPA YANG TULUS (Ayat 47–48)
(±10 MENIT)
Allah berfirman:
لَوْ خَرَجُوا فِيكُم مَّا زَادُوكُمْ إِلَّا خَبَالًا
“Andai mereka ikut, mereka hanya akan membuat kerusakan…”
Hadirin…
Tidak semua yang hadir itu menolong…
Tidak semua yang ramai itu berkah…
Ada orang yang tidak berangkat,
tapi hatinya bersama perjuangan…
Dan ada yang hadir jasadnya,
tapi hatinya menjadi duri…
Allah Maha Adil…
Allah tidak menilai jumlah,
Allah menilai niat…
BAGIAN IV – TAWAKKAL: KETENANGAN ORANG BERIMAN (Ayat 51–52)
(±10 MENIT)
قُل لَّن يُصِيبَنَا إِلَّا مَا كَتَبَ اللَّهُ لَنَا
“Katakan…
tak akan menimpa kami kecuali yang Allah tetapkan…”
Hadirin…
orang beriman boleh takut,
tapi tidak boleh dikendalikan oleh takut…
Ia melangkah dengan gemetar…
tapi hatinya bersandar pada Allah…
Karena tawakkal bukan pasrah…
tawakkal adalah berjalan sambil yakin…
BAGIAN V – ISTIDRAJ: NIKMAT YANG MEMBUNUH PERLAHAN (Ayat 55–56)
(±10 MENIT)
فَلَا تُعْجِبْكَ أَمْوَالُهُمْ وَلَا أَوْلَادُهُمْ
“Jangan kagum pada harta dan anak mereka…”
Tidak semua yang kaya itu selamat…
Tidak semua yang sukses itu diridai…
Kadang Allah beri dunia…
bukan karena cinta…
tapi karena hendak menguji sampai batas akhir…
📌 (Pelan, menusuk)
Nikmat tanpa syukur…
adalah azab yang disamarkan…
BAGIAN VI – ZAKAT: IMAN SOSIAL YANG NYATA (Ayat 60)
(±10 MENIT)
Allah menutup dengan keadilan:
إِنَّمَا الصَّدَقَاتُ لِلْفُقَرَاءِ وَالْمَسَاكِينِ…
Zakat bukan pilihan…
zakat adalah hak…
Islam tidak hanya menyucikan hati…
tapi juga menyembuhkan luka sosial…
Iman yang tidak peduli pada fakir miskin…
adalah iman yang pincang…
PENUTUP MIMBAR (±5 MENIT)
Hadirin yang dirahmati Allah…
Surah At-Taubah ini bukan untuk orang lain…
Ia untuk kita…
Agar kita bertanya malam ini:
Apakah iman kita hidup… atau hanya tinggal nama?
DOA PENUTUP SUPER LIRIH (±10–15 MENIT)
(Dibaca sangat pelan, beri jeda, biarkan jamaah terisak)
Allāhumma…
Ya Allah…
di hadapan-Mu kami berdiri…
bukan sebagai orang suci…
tapi sebagai hamba yang lelah oleh dosa…
Ya Allah…
jika hari ini iman kami lemah…
jangan Engkau cabut hidayah-Mu…
Ya Allah…
jika selama ini kami menunda ketaatan…
ampuni kami… ampuni kami…
Allāhumma…
jangan jadikan kami termasuk orang yang mencintai dunia
namun lupa akhirat…
yang sibuk menghitung harta
namun lupa menghitung dosa…
Ya Allah…
jangan Engkau beri kami nikmat
yang menjauhkan kami dari-Mu…
tapi berilah nikmat
yang membuat kami semakin tunduk…
Allāhumma…
bersihkan hati kami dari nifaq…
dari riya’…
dari cinta dunia yang berlebihan…
Ya Allah…
jadikan kami hamba yang ringan melangkah dalam ketaatan…
kuat dalam ujian…
tenang dalam takdir…
Rabbanā…
terimalah taubat kami sebelum maut menjemput…
terimalah amal kami sebelum kami tak mampu beramal…
Dan saat kami pulang ke rumah masing-masing malam ini…
jangan Engkau biarkan kami pulang
dengan hati yang sama…
Akhiri hidup kami dalam iman…
dan kumpulkan kami bersama Nabi-Mu
di surga tertinggi…
Āmīn… Āmīn… Yā Rabbal ‘ālamīn…
Post a Comment