IMAN YANG TUNDUK, ATAU HATI YANG MENDUSTAKAN?
“IMAN YANG TUNDUK, ATAU HATI YANG MENDUSTAKAN?”
MUQADDIMAH
الحمد لله رب العالمين…
الحمد لله الذي أنزل الكتاب، وأرسل الرسول، وفضح النفاق، ورفع الصدق،
ونشهد أن لا إله إلا الله…
ونشهد أن محمداً عبده ورسوله…
Jamaah rahimakumullah…
Mari kita tundukkan kepala…
bukan karena takut kepada manusia…
tetapi karena kita sedang berdiri di hadapan ayat-ayat Allah yang sangat keras.
Ayat-ayat yang tidak berbicara tentang orang lain saja…
tetapi bisa sedang berbicara tentang kita…
BAGIAN 1 — SAAT DIAJAK KE HUKUM ALLAH, HATI BERPINDAH ARAH
Allah berfirman:
وَإِذَا قِيلَ لَهُمْ تَعَالَوْا إِلَىٰ مَا أَنْزَلَ اللَّهُ وَإِلَى الرَّسُولِ رَأَيْتَ الْمُنَافِقِينَ يَصُدُّونَ عَنْكَ صُدُودًا
Artinya:
“Apabila dikatakan kepada mereka: marilah kembali kepada apa yang diturunkan Allah dan kepada Rasul, engkau melihat orang-orang munafik berpaling sejauh-jauhnya.”
Jamaah…
Mereka bukan menolak dengan teriakan…
mereka menolak dengan alasan yang halus.
Tidak berkata: “Aku tidak mau syariat.”
Tetapi berkata:
“Nanti dulu…”
“Kurang relevan…”
“Ini kan bisa dibicarakan…”
Inilah nifaq…
Nifaq tidak selalu kasar…
tapi licin.
BAGIAN 2 — SUMPAH ATAS NAMA ALLAH, PADAHAL HATI BERKHIANAT
Allah melanjutkan:
ثُمَّ جَاءُوكَ يَحْلِفُونَ بِاللَّهِ إِنْ أَرَدْنَا إِلَّا إِحْسَانًا وَتَوْفِيقًا
“Mereka datang sambil bersumpah atas nama Allah: ‘Kami hanya ingin kebaikan dan perdamaian.’”
Dengarkan baik-baik, jamaah…
Mereka bersumpah dengan nama Allah…
tetapi menipu hukum Allah…
Lisan berkata: “Niat kami baik.”
Hati berkata: “Yang penting aku untung.”
Rasulullah ﷺ bersabda:
وَإِذَا خَاصَمَ فَجَرَ
“Jika berselisih, ia curang.”
Jamaah…
Niat baik tidak pernah membenarkan jalan yang batil.
BAGIAN 3 — NASIHAT YANG MENUSUK KE DALAM JIWA
Allah berfirman:
وَقُلْ لَهُمْ فِي أَنْفُسِهِمْ قَوْلًا بَلِيغًا
“Katakan kepada mereka perkataan yang menusuk ke dalam diri mereka.”
Maka izinkan mimbar ini menusuk kita…
Sudah berapa kali kita shalat…
tapi menolak hukum Allah dalam kehidupan?
Sudah berapa kali kita bershalawat…
tapi keberatan diatur oleh Rasulullah ﷺ?
BAGIAN 4 — SUMPAH ALLAH: IMAN TAK SAH TANPA TUNDUK
Allah bersumpah…
Dan sumpah Allah tidak pernah ringan:
فَلَا وَرَبِّكَ لَا يُؤْمِنُونَ حَتَّىٰ يُحَكِّمُوكَ
“Maka demi Tuhanmu, mereka tidak beriman…”
Berhenti sejenak…
Allah tidak berkata “kurang sempurna imannya”…
Allah berkata: “TIDAK BERIMAN.”
Sampai apa?
…ثُمَّ لَا يَجِدُوا فِي أَنْفُسِهِمْ حَرَجًا مِمَّا قَضَيْتَ
“Tidak ada rasa berat di hati terhadap keputusanmu…”
Jamaah…
Iman itu lapang, bukan penuh keberatan.
BAGIAN 5 — KETAATAN MELAHIRKAN SURGA & PERTEMUAN MULIA
Allah berfirman:
وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَالرَّسُولَ فَأُولَٰئِكَ مَعَ الَّذِينَ أَنْعَمَ اللَّهُ عَلَيْهِمْ
“Mereka bersama para nabi, shiddiqin, syuhada, dan orang saleh.”
Bayangkan…
Duduk bersama Rasulullah ﷺ…
Melihat Abu Bakar…
Berjumpa Umar…
Semua itu bukan karena kita hebat…
tetapi karena kita tunduk.
BAGIAN 6 — WAJAH MUNAFIK DI SAAT PERJUANGAN
Allah membuka topeng mereka:
قَالَ قَدْ أَنْعَمَ اللَّهُ عَلَيَّ إِذْ لَمْ أَكُنْ مَعَهُمْ
“Allah telah memberiku nikmat karena aku tidak ikut.”
Jamaah…
Mereka bahagia saat umat terluka…
Menyesal saat umat berjaya…
Itu bukan sekadar pengecut…
itu penyakit iman.
BAGIAN 7 — KEMATIAN TIDAK BISA DIHINDARI
Allah menegaskan:
أَيْنَمَا تَكُونُوا يُدْرِكْكُمُ الْمَوْتُ
“Di mana pun kalian berada, kematian akan mendatangi.”
Benteng tinggi…
jabatan…
kekayaan…
semua tak bisa menunda maut satu detik pun.
PENUTUP MIMBAR — KALIMAT TERAKHIR YANG MENENTUKAN
Allah menutup:
مَنْ يُطِعِ الرَّسُولَ فَقَدْ أَطَاعَ اللَّهَ
“Siapa menaati Rasul, sungguh ia menaati Allah.”
Jamaah yang dimuliakan Allah…
Ini bukan tentang siapa yang paling lantang bicara iman…
tetapi siapa yang paling tunduk saat diuji.
DOA PENUTUP
(QS. An-Nisā’ 61–80)
اللَّهُمَّ…
Ya Allah…
di hadapan-Mu kami berdiri…
dengan tubuh yang lemah…
dengan hati yang penuh dosa…
اللَّهُمَّ اغْفِرْ لَنَا ذُنُوبَنَا كُلَّهَا…
Ya Allah… ampunilah seluruh dosa kami…
yang kami sadari…
dan yang kami sembunyikan…
yang terang-terangan…
dan yang tersembunyi jauh di relung hati…
Ya Allah…
betapa sering lisan kami mengaku beriman…
tetapi hati kami berat menerima hukum-Mu…
betapa sering kami berkata “kami cinta Rasul-Mu”…
namun enggan tunduk pada sunnah Rasul-Mu…
اللَّهُمَّ لَا تَجْعَلْنَا مِنَ الْمُنَافِقِينَ…
Ya Allah…
jangan Engkau jadikan kami termasuk orang-orang munafik…
yang jika diajak kepada Al-Qur’an berpaling…
yang jika diingatkan kepada Rasul, mencari jalan lain…
Ya Allah…
Engkau bersumpah dalam firman-Mu:
“Demi Tuhanmu, mereka tidak beriman…”
dan kami gemetar membacanya…
اللَّهُمَّ إِنَّا نَخَافُ أَنْ نَكُونَ مِنْهُمْ…
Ya Allah… kami takut…
takut selama ini iman kami hanya di lisan…
takut shalat kami hanya gerakan…
takut Islam kami hanya warisan…
Ya Allah…
jika selama ini kami memilih-milih perintah-Mu…
jika kami taat hanya saat menguntungkan…
jika kami tunduk hanya saat ringan…
فَتُبْ عَلَيْنَا يَا رَبَّنَا…
maka terimalah taubat kami malam ini…
taubat orang-orang yang sadar…
bahwa tanpa rahmat-Mu kami binasa…
Ya Allah…
Engkau berfirman:
“Seandainya mereka datang kepadamu dan memohon ampun…”
maka hari ini…
kami datang kepada-Mu…
dengan hati yang remuk…
dengan air mata yang jatuh…
اللَّهُمَّ اغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا…
Ampuni kami ya Allah…
rahmati kami ya Allah…
jangan Engkau kunci hati kami setelah kami mengenal kebenaran…
Ya Allah…
jadikan kami hamba yang lapang menerima keputusan-Mu…
yang tidak mengeluh saat diuji…
yang tidak membantah saat diperintah…
yang tidak mencari celah untuk lari dari syariat-Mu…
اللَّهُمَّ ارْزُقْنَا قُلُوبًا سَلِيمَةً…
Ya Allah… anugerahkan kepada kami hati yang bersih…
hati yang tunduk…
hati yang menangis saat diingatkan…
Ya Allah…
jangan pisahkan kami dari Rasul-Mu di akhirat…
kami ingin bersama beliau…
meski amal kami sedikit…
meski dosa kami banyak…
اللَّهُمَّ اجْعَلْنَا مَعَ النَّبِيِّينَ وَالصِّدِّيقِينَ…
kumpulkan kami bersama para nabi…
para shiddiqin…
para syuhada…
dan orang-orang saleh…
Ya Allah…
jika malam ini adalah malam terakhir kami…
jika setelah ini malaikat maut datang…
فَاخْتِمْ لَنَا بِحُسْنِ الْخَاتِمَةِ…
akhiri hidup kami dengan husnul khatimah…
dalam keadaan tunduk…
dalam keadaan berserah…
Ya Allah…
kami tidak meminta hidup tanpa ujian…
kami hanya meminta hati yang kuat menerima keputusan-Mu…
Ya Allah…
jangan Engkau kembalikan kami dari majelis ini…
dalam keadaan yang sama seperti saat kami datang…
غَيِّرْ قُلُوبَنَا يَا اللَّه…
ubah hati kami ya Allah…
lembutkan…
hidupkan…
dan istiqamahkan…
Rabbana…
terimalah doa kami…
ampuni dosa orang tua kami…
keluarga kami…
guru-guru kami…
dan seluruh kaum muslimin…
رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا… إِنَّكَ أَنْتَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ…
وَتُبْ عَلَيْنَا… إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيمُ…
وصلى الله على سيدنا محمد…
وعلى آله وصحبه أجمعين…
والحمد لله رب العالمين…
Post a Comment