LIHATLAH YANG DI BAWAHMU, AGAR HATIMU HIDUP

“LIHATLAH YANG DI BAWAHMU, AGAR HATIMU HIDUP”


Pembukaan (Tenang – Menyentuh Hati)

Bismillāhir-raḥmānir-raḥīm…

Alḥamdulillāhi rabbil ‘ālamīn…
Segala puji bagi Allah…
Dzat yang memberi nikmat tanpa hitungan…
Dzat yang memberi tanpa diminta…
Dzat yang tetap memberi meski sering dilupakan…

Shalawat dan salam semoga tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad ﷺ…
kepada keluarganya…
kepada para sahabatnya…
dan kepada kita semua yang masih berharap dikumpulkan bersamanya di hari yang tiada naungan kecuali naungan-Nya…

Hadirin yang dimuliakan Allah…

Izinkan mimbar ini hari ini
tidak berbicara tentang politik…
tidak tentang dunia yang gemerlap…
tapi tentang hati kita

Tentang hati yang sering lelah
tentang hati yang sering mengeluh
tentang hati yang sering merasa kurang,
padahal nikmat Allah mengalir tanpa henti…


Transisi Emosional (Pelan – Menggugah Kesadaran)

Hadirin rahimakumullah…

Coba kita jujur sebentar saja…
Kapan terakhir kali kita benar-benar berkata:

“Ya Allah… nikmat-Mu sudah sangat cukup bagiku…”

Atau jangan-jangan…
yang sering keluar dari lisan kita adalah:

  • “Kurang…”
  • “Belum cukup…”
  • “Andai aku seperti dia…”
  • “Kenapa hidupku begini…”

Padahal…
kita masih bisa makan…
masih bisa tidur…
masih bisa sujud…
masih bisa tersenyum…

Namun hati tetap gelisah…

Kenapa?

Karena mata kita salah arah memandang


Hadits Utama (Dibaca Perlahan, Penuh Penekanan)

Rasulullah ﷺ…
Nabi yang paling memahami hati manusia…
memberi satu nasihat pendek…
tapi jika diamalkan…
cukup untuk membuat hidup tenang…

Beliau bersabda:

« انْظُرُوا إِلَى مَنْ هُوَ أَسْفَلَ مِنْكُمْ،
وَلَا تَنْظُرُوا إِلَى مَنْ هُوَ فَوْقَكُمْ،
فَهُوَ أَجْدَرُ أَنْ لَا تَزْدَرُوا نِعْمَةَ اللَّهِ عَلَيْكُمْ »

Lihatlah orang yang berada di bawah kalian…
jangan kalian melihat orang yang berada di atas kalian…
karena itu lebih pantas agar kalian tidak meremehkan nikmat Allah atas kalian…

(Subḥānallāh…)


Pendalaman Makna (Nada Naik – Menyentak Kesadaran)

Hadirin yang dirahmati Allah…

Perhatikan…
Rasulullah ﷺ tidak berkata:

“Perbanyak harta agar bahagia…”

Beliau juga tidak berkata:

“Samakan hidupmu dengan orang kaya…”

Tapi beliau berkata:

Perbaiki arah pandanganmu…

Karena masalah kita bukan kurang nikmat…
tapi salah melihat nikmat…


Renungan Tajam (Nada Lebih Dalam – Menghunjam)

Saudaraku…

Saat kita mengeluh rumah kita kecil…
di luar sana…
ada yang tidur di emperan

Saat kita mengeluh lauk sederhana…
di luar sana…
ada yang tidak makan dua hari

Saat kita mengeluh badan lelah…
di rumah sakit…
ada yang ingin lelah tapi tak mampu bangun

Saat kita mengeluh hidup berat…
di kuburan…
ada yang ingin hidup kembali hanya untuk satu sujud

Namun kita…

Masih sibuk melihat:

  • Mobil orang lain
  • Rumah orang lain
  • Kehidupan orang lain

Hingga lupa…
berapa banyak nikmat yang sedang kita injak hari ini…


Ayat Al-Qur’an (Dibaca Lirih – Menenangkan)

Allah mengingatkan kita:

وَإِن تَعُدُّوا نِعْمَتَ اللَّهِ لَا تُحْصُوهَا

“Jika kalian menghitung nikmat Allah…
kalian tidak akan sanggup menghitungnya…”

Tapi kenapa hati tetap merasa miskin?

Karena mata sibuk menghitung nikmat orang lain,
bukan nikmat sendiri…


Klimaks Emosional (Nada Naik – Menggugah Tangis)

Hadirin rahimakumullah…

Yang membuat hidup sempit
bukan rezeki yang sedikit…

Tapi hati yang tak pernah puas…

Yang membuat hidup gelap
bukan keadaan…

Tapi hati yang lupa bersyukur…

Bukan Allah yang pelit…
Tapi kita yang lalai melihat karunia-Nya…


Kisah Reflektif (Pelan – Mengaduk Perasaan)

Para ulama salaf berkata:

“Barangsiapa memandang dunia dengan mata akhirat,
ia akan merasa kaya meski sedikit…”

Mereka makan sederhana…
pakaian biasa…
tapi hatinya lapang seperti surga…

Karena matanya selalu melihat:

“Masih banyak yang lebih susah dariku…”


Perbandingan Dunia dan Akhirat (Nada Tegas – Mendidik)

Ingat baik-baik…

Rasulullah ﷺ tidak melarang kita bercita-cita
Namun beliau mengatur arah pandangan:

  • Urusan dunia → lihat yang di bawah
  • Urusan akhirat → lihat yang di atas

Kalau dibalik…

Dunia → lihat ke atas
Akhirat → lihat ke bawah

Maka rusaklah hidup…
dan hancurlah iman…


Ajakan Muhasabah (Pelan – Sunyi – Menyentuh Jiwa)

Sekarang…
sebelum mimbar ini turun…

Mari kita tanya hati kita masing-masing…

Sudah berapa kali hari ini kita mengeluh?
Sudah berapa kali kita lupa bersyukur?
Sudah berapa nikmat yang kita anggap biasa saja?

Padahal…
nikmat itu bisa dicabut kapan saja…


Penutup Emosional (Lirih – Mengantar Doa)

Hadirin yang dimuliakan Allah…

Jika hari ini hidup terasa berat…
jangan tambah beban dengan membandingkan diri…

Jika hari ini hati terasa sempit…
jangan sempitkan lagi dengan keluhan…

Arahkan pandangan ke bawah…
dan lihat…
betapa Allah masih sangat memanjakan kita…


Kalimat Penutup Mimbar

Ya Allah…
jadikan kami hamba-Mu yang qana’ah…
yang pandai bersyukur…
yang hatinya hidup…
dan tidak meremehkan nikmat-Mu…

Āmīn yā Rabbal ‘ālamīn…



Tidak ada komentar