PEMBENAMAN TENTARA YANG MENYERBU KA’BAH



🕌 CERAMAH

TANDA AKHIR ZAMAN: PEMBENAMAN TENTARA YANG MENYERBU KA’BAH


☪️ PEMBUKAAN

الحمد لله رب العالمين،
نحمده ونستعينه ونستغفره،
ونعوذ بالله من شرور أنفسنا ومن سيئات أعمالنا،

Ashhadu an laa ilaaha illallah,
wa ashhadu anna Muhammadan ‘abduhu wa rasuuluhu.

Hadirin, jamaah kaum muslimin rahimakumullah…

Malam ini kita akan mengkaji salah satu tanda akhir zaman yang paling menakutkan, paling mengguncang, dan sangat besar dalam sejarah umat Nabi Muhammad ﷺ:
pembenaman tentara yang hendak menyerbu Ka’bah.

Ini bukan kisah biasa…
Ini peristiwa yang kelak akan disaksikan dunia…
Peristiwa yang menjadi tanda kebesaran Allah…
Peristiwa yang menjadi bukti bahwa Allah tidak pernah membiarkan kezaliman terhadap rumah-Nya.


☪️ BAGIAN 1: HADIS UTAMA – DIALOG AJAIB AISIYAH DAN NABI ﷺ

Mari kita mulai dengan hadis inti yang diriwayatkan oleh Ummul Mukminin Aisyah radhiyallahu ‘anha.

◼️ Teks Hadis Arab

عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ:
عَبَثَ رَسُوْلُ اللهِ ﷺ فِي مَنَامِهِ.
فَقُلْنَا: يَا رَسُوْلَ اللهِ! صَنَعْتَ شَيْئًا فِي مَنَامِكَ لَمْ تَكُنْ تَفْعَلُهُ؟
فَقَالَ: اَلْعَجَبُ! إِنَّ نَاسًا مِنْ أُمَّتِي يَؤُمُّونَ الْبَيْتَ بِرَجُلٍ مِنْ قُرَيْشٍ قَدْ لَجَأَ بِالْبَيْتِ، فَإِذَا كَانُوا بِالْبَيْدَاءِ خُسِفَ بِهِمْ.
فَقُلْنَا: يَا رَسُوْلَ اللهِ! إِنَّ الطَّرِيْقَ لَيَجْمَعُ النَّاسَ؟
قَالَ: نَعَمْ، فِيهِمُ الْمُسْتَبْصِرُ وَالْمَجْبُورُ وَابْنُ السَّبِيلِ، يَهْلِكُونَ مَهْلَكًا وَاحِدًا، وَيَصْدُرُونَ مَصَادِرَ شَتَّى، يُبْعَثُهُمُ اللهُ عَلَى نِيَّاتِهِمْ.

◼️ Terjemahan

Aisyah berkata:

Rasulullah ﷺ bergerak-gerak dalam tidurnya. Kami bertanya:
“Wahai Rasulullah, engkau melakukan sesuatu dalam tidurmu yang belum pernah engkau lakukan?”

Beliau menjawab:

“Sungguh mengherankan! Ada sekelompok manusia dari umatku yang menuju Ka’bah untuk menyerang seorang lelaki Quraisy yang berlindung di sana. Ketika mereka sampai di padang Al-Baidha’, mereka dibenamkan ke dalam bumi.”

Kami bertanya:

“Wahai Rasulullah, bukankah di jalan itu bercampur berbagai macam manusia?”

Beliau ﷺ menjawab:

“Benar. Dalam pasukan itu ada yang berniat jahat, ada yang dipaksa, dan ada yang hanya lewat. Mereka semua dibinasakan dalam satu waktu, namun Allah akan membangkitkan mereka sesuai niat masing-masing.”

(HR. Bukhari & Muslim)


☪️ BAGIAN 2: LOKASI KEJADIAN — APA ITU AL-BAIDHA’?

Para ulama menjelaskan bahwa Al-Baidha’ adalah padang luas antara Makkah dan Madinah.

Bukan di kota, bukan di gunung, tapi di padang terbuka.
Tempat yang menjadi saksi kekuasaan Allah.

Imam Nawawi berkata:

“Al-Baidha’ adalah tempat luas dekat Madinah, Allah akan membenamkan seluruh pasukan di sana.”
(Syarh Shahih Muslim)


☪️ BAGIAN 3: SIAPA LELAKI QURAISY ITU?

Mayoritas ulama Ahlus Sunnah sepakat:

➡️ Lelaki Quraisy yang berlindung di Ka'bah itu adalah AL-MAHDI.

Hadis-hadis lain memperjelas:

Hadis:

يُبَايَعُ لِرَجُلٍ بَيْنَ الرُّكْنِ وَالْمَقَامِ

“Seorang lelaki akan dibaiat (sebagai pemimpin) di antara Rukun dan Maqam.”
(HR. Ahmad, Abu Dawud)

Hadis lain:

فَيُبْعَثُ إِلَيْهِمْ بَعْثٌ فَيُخْسَفُ بِهِمْ

“Lalu diutuslah sebuah pasukan untuk menyerang Al-Mahdi, kemudian pasukan itu dibenamkan.”
(HR. Muslim)

📌 Kesimpulan ulama:
Pasukan yang dibenamkan itu adalah pasukan yang hendak memerangi Al-Mahdi.


☪️ BAGIAN 4: DALIL AL-QUR’AN — ALLAH MAMPU MEMBENAMKAN BUMI

Allah telah menunjukkan dalam Al-Qur’an bahwa membenamkan bumi bukan hal sulit bagi-Nya.

1. Kisah Qarun – QS Al-Qashash: 81

فَخَسَفْنَا بِهِ وَبِدَارِهِ الْأَرْضَ
"Maka Kami benamkan dia (Qarun) dan rumahnya ke dalam bumi."

2. Ancaman pembenaman — QS Al-Mulk: 16

أَأَمِنتُم مَّن فِي السَّمَاءِ أَن يَخْسِفَ بِكُمُ الْأَرْضَ
"Apakah kamu merasa aman bahwa Allah di langit tidak akan membenamkan kamu ke dalam bumi?"

📌 Artinya:
Peristiwa pembenaman sudah pernah terjadi dalam sejarah, dan akan terjadi lagi sebagai tanda akhir zaman.


☪️ BAGIAN 5: KETERANGAN ULAMA TENTANG HADIS PEMBENAMAN

1. Imam An-Nawawi

Imam Nawawi menegaskan:

“Pasukan itu dibenamkan karena mereka ridha pada kezaliman atau tidak menolaknya.”

Artinya:

  • Jika kita membiarkan kezaliman, kita bisa terkena azab kolektif.

2. Ibn Hajar Al-Asqalani

Dalam Fathul Bari, beliau mengatakan:

“Hadis ini adalah tanda dekatnya kemunculan Al-Mahdi.”


3. Ibn Kathir

Dalam kitab An-Nihayah fil Fitan wal Malahim:

“Pasukan ini dari umat Nabi sendiri, bukan orang kafir.”

Kenapa?
Karena Nabi ﷺ berkata مِنْ أُمَّتِي — “dari umatku.”


☪️ BAGIAN 6: KENAPA ALLAH MEMBENAMKAN SELURUH PASUKAN?

Jamaah sekalian…
Inilah bagian yang paling dalam: keadilan Allah.

Nabi ﷺ menjelaskan:

يُبْعَثُهُمُ اللهُ عَلَى نِيَّاتِهِمْ
“Allah membangkitkan mereka sesuai niat masing-masing.”

Ada tiga golongan:

1️⃣ Orang yang berniat jahat

Mereka memerangi wali Allah, memerangi Al-Mahdi.
→ Mereka layak dibinasakan.

2️⃣ Orang yang terpaksa ikut

→ Allah adil, Dia tahu hatinya.

3️⃣ Orang yang hanya lewat, tidak tahu apa-apa

→ Karena berada di tempat itu saat azab datang, mereka ikut tertelan bumi.
→ Tapi dibangkitkan sesuai keadaan masing-masing.

Inilah keadilan Allah yang sempurna:
Azab turun kolektif…
Tapi balasan akhir individual, sesuai niat.


☪️ BAGIAN 7: HIKMAH BESAR PERISTIWA PEMBENAMAN INI

1. Ka’bah Adalah Rumah Allah yang Dijaga Langsung

Bahkan orang-orang yang hendak menyerangnya dilenyapkan sebelum mendekat.

Allah berfirman:

وَمَن يُرِدْ فِيهِ بِإِلْحَادٍ بِظُلْمٍ نُّذِقْهُ مِنْ عَذَابٍ أَلِيمٍ
(Al-Hajj: 25)

"Siapa saja yang berniat melakukan kezaliman di dalamnya (Masjidil Haram), akan Kami berikan azab yang pedih."

→ Sekadar niat buruk saja dihukum.
Apalagi membawa pasukan besar untuk merusak Ka'bah.


2. Ini Tanda Dekatnya Kiamat

Peristiwa ini disebut oleh para ulama sebagai tanda besar sebelum munculnya Dajjal.

Urutannya menurut banyak riwayat:

  1. Munculnya Al-Mahdi
  2. Terjadi pembenaman pasukan
  3. Al-Mahdi memimpin umat
  4. Turunnya Nabi Isa
  5. Munculnya Dajjal
  6. Perang besar
  7. Masa-masa terakhir umat manusia

3. Peringatan: Jangan Bersekutu dengan Kezaliman

Meskipun tidak berniat jahat,
meski hanya lewat,
meski tidak ikut merencanakan…

Kalau berada dalam barisan orang zalim, kita bisa terkena azab bersama.


4. Penegasan Bahwa Zaman Fitnah Itu Nyata

Di akhir zaman:

  • fitnah politik membesar,
  • kekuasaan dipertaruhkan,
  • darah tumpah,
  • orang saling memfitnah,
  • kebatilan menuntut legalitas.

Pasukan besar berani menyerbu Ka’bah bukan sekadar tindakan militer,
tapi tanda hilangnya iman dari banyak hati manusia.


☪️ BAGIAN 8: GAYA RETORIS – RENUNGAN MENGGETARKAN

Jamaah rahimakumullah…

Bayangkan ribuan manusia berjalan dengan gagah,
dengan baju perang berkilau,
dengan tank dan persenjataan lengkap (menurut sebagian ulama—teknologi tak meniadakan hadis).

Lalu…
Tiba-tiba…

🌋 Bumi terbelah!
🌋 Pasukan terseret ke bawah!
🌋 Tanah menutup kembali!
🌋 Tiada satu pun yang selamat!

Yang terpaksa mati.
Yang lewat mati.
Yang bermaksud buruk pun mati.

Allah ingin menunjukkan…

“Jika kalian menyentuh Ka’bah, musnah sudah segala kekuatan kalian.”

Ini hari ketika manusia baru sadar:
kekuatan militer tak ada apa-apanya di hadapan kekuatan Allah.


☪️ BAGIAN 9: PELAJARAN PRAKTIS UNTUK KITA HARI INI

1. Jaga hati dari kezaliman

Jangan membela orang zalim.
Jangan ikut menyebarkan hoaks.
Jangan menyokong kediktatoran.

2. Berpegang pada agama saat fitnah

Nabi ﷺ bersabda:

"Di akhir zaman, yang berpegang kepada agamanya ibarat memegang bara api."
(HR. Tirmidzi)

3. Tegakkan tauhid dan hormati Ka’bah

Ka’bah bukan sekadar bangunan.
Ia simbol tauhid dan kehormatan umat.

4. Perbaiki niat

Kita akan dibangkitkan sesuai niat:

→ Niat shalih = selamat
→ Niat buruk = binasa
→ Niat mendua = rugi


☪️ PENUTUP

Hadirin sekalian…
Hari pembenaman itu pasti datang.
Hari ketika Allah menunjukkan siapa yang mulia dan siapa yang hina.
Hari ketika pasukan besar musnah tanpa perang.
Hari ketika bumi menjadi saksi kekuasaan Rabb semesta alam.

Semoga kita termasuk:

  • orang yang menjaga diri dari fitnah,
  • yang mencintai Ka’bah,
  • yang mencintai pemimpin yang Allah cintai,
  • yang selamat dari azab dunia dan akhirat.

اللهم ثبت قلوبنا على دينك
اللهم اهدنا صراطك المستقيم
اللهم احفظنا من الفتن ما ظهر منها وما بطن

Akhirnya…

والله أعلم بالصواب
والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته



Tidak ada komentar