RAHASIA MENGAPA AMAL ORANG BERBEDA NILAINYA DI SISI ALLAH
RAHASIA MENGAPA AMAL ORANG BERBEDA NILAINYA DI SISI ALLAH
PEMBUKAAN – MENYENTUH HATI (±10 MENIT)
Alhamdulillāh…
Segala puji bagi Allah…
Tuhan yang tidak menilai rupa,
tidak menilai suara,
tidak menilai banyaknya gerakan…
tetapi menilai apa yang ada di dalam dada.
Shalawat dan salam semoga tercurah
kepada Nabi Muhammad ﷺ,
yang mengajarkan kepada kita satu kalimat pendek
namun mengguncang langit dan bumi:
“Sesungguhnya amal itu tergantung niat.”
Saudaraku…
malam ini aku tidak ingin mengajak kalian
berbangga dengan amal…
tetapi mengajak kita semua menunduk,
memeriksa hati.
BAGIAN I – AMAL SAMA, NILAI BISA JAUH BERBEDA (±15 MENIT)
Saudaraku…
Dua orang shalat di saf yang sama.
Gerakannya sama.
Bacaannya sama.
Waktunya sama.
Tapi…
yang satu shalatnya naik ke langit,
yang satu dikembalikan ke wajahnya.
Kenapa?
Karena Allah tidak melihat gerakan,
Allah melihat hati.
Allah berfirman:
“Setiap orang beramal sesuai dengan keadaannya.”
(QS. Al-Isrā’: 84)
Artinya:
amal itu mengikuti isi dada.
BAGIAN II – KENAPA ORANG BAIK BERBEDA DERAJATNYA? (±15 MENIT)
Saudaraku…
perbedaan nilai amal bukan karena:
- lebih rajin saja,
- lebih capek saja,
- lebih banyak sunnah saja.
Tapi karena tiga hal sederhana:
1. Ilmu
Orang yang tahu:
- mana wajib,
- mana sunnah,
- mana syubhat,
➡️ amalnya tepat sasaran.
Orang yang tidak tahu:
- asal berbuat,
- asal rajin,
➡️ capek… tapi ringan timbangannya.
2. Niat
Rasulullah ﷺ bersabda:
“Sesungguhnya amal itu tergantung niat.”
Saudaraku…
niat itu arah.
Amal itu langkah.
Kalau arah salah,
sejauh apa pun melangkah…
tidak akan sampai.
3. Menjaga Hati dari Riya
Ada orang:
- shalat supaya dipuji,
- sedekah supaya dilihat,
- dakwah supaya terkenal.
Allah tidak butuh amal seperti itu.
Fudhail bin ‘Iyadh رحمه الله berkata:
“Meninggalkan amal karena manusia adalah riya,
beramal karena manusia adalah syirik.”
BAGIAN III – ORANG YANG BANYAK AMAL TAPI RINGAN TIMBANGAN (±15 MENIT)
Saudaraku…
Ada orang:
- rajin sunnah,
- rajin puasa,
- rajin dzikir,
tapi:
- gampang marah,
- suka meremehkan orang,
- hatinya kotor.
Kenapa?
Karena ia tidak kenal nafsunya,
tidak sadar tipu daya setan.
Allah berfirman:
“Amal buruknya dihiasi hingga ia mengira itu baik.”
(QS. Fāṭir: 8)
Saudaraku…
ini bahaya besar.
Banyak amal,
tapi tidak membawa kita dekat kepada Allah.
BAGIAN IV – ORANG YANG AMALNYA SEDIKIT TAPI BERAT NILAINYA (±15 MENIT)
Sebaliknya…
Ada orang:
- amalnya tidak banyak,
- tidak dikenal manusia,
- hidupnya sederhana,
tapi:
- niatnya lurus,
- hatinya bersih,
- takut kepada Allah.
Rasulullah ﷺ bersabda:
“Niat orang beriman lebih baik daripada amalnya.”
Kenapa?
Karena:
- niat jarang dipuji manusia,
- niat jarang tercemar riya.
Sedikit amalnya…
tapi Allah lipatgandakan.
BAGIAN V – RAHASIA BESAR: NIAT (±10 MENIT)
Saudaraku…
Para ulama berkata:
“Pelajarilah niat, karena ia lebih penting daripada amal.”
Kenapa?
Karena:
- amal bisa rusak,
- niat bisa tetap bersih.
Diriwayatkan:
malaikat membawa amal kecil seorang hamba,
tapi Allah berfirman:
“Aku lebih tahu isi hatinya.”
➡️ Amal kecil itu dicatat di ‘Illiyyīn.
BAGIAN VI – TATAKRAMA YANG MENINGGIKAN AMAL (±10 MENIT)
Saudaraku…
Kalau ingin amal kita berat timbangannya:
- Luruskan niat sebelum beramal
- Cari ilmu walau sedikit
- Tinggalkan yang syubhat
- Sembunyikan amal bila mampu
- Jangan berharap pujian manusia
Ini jalan orang-orang besar,
bukan jalan orang yang ingin cepat terlihat.
PENUTUP – AJAKAN MUHASABAH (±10 MENIT)
(Nada diperlambat)
Saudaraku…
Nanti di akhirat,
Allah tidak bertanya:
“Berapa banyak amalmu?”
Tapi:
“Untuk siapa amal itu?”
Mari kita perbaiki:
- shalat kita,
- niat kita,
- hati kita.
Karena amal sedikit
dengan niat yang benar
lebih Allah cintai
daripada amal banyak
tanpa keikhlasan.
DOA PENUTUP
Ya Allah…
bersihkan niat kami,
luruskan tujuan kami,
jangan jadikan amal kami sia-sia,
dan terimalah amal kami meskipun sedikit.
Āmīn yā Rabbal ‘ālamīn.
Post a Comment