Takut dan Pengharapan kepada Allah SWT
Zuhud & Kelembutan Hati
Takut dan Pengharapan kepada Allah SWT
Disusun dengan dalil Al-Qur’an dan Sunnah (teks Arab & terjemah) serta komentar dan ulasan para ulama salaf, cocok untuk ceramah 60–90 menit, majelis taklim, atau kajian ruhani.
Pendahuluan: Hati yang Lalai di Zaman Cinta Dunia
Hadirin yang dirahmati Allah,
Kita hidup di zaman ketika maksiat terasa ringan, dosa dianggap biasa, dan peringatan tentang neraka dianggap menakut-nakuti. Manusia tertawa dalam kelalaian, namun lupa bahwa setiap tawa yang melampaui batas akan dimintai pertanggungjawaban.
Hati yang terlalu cinta dunia akan:
- Keras
- Sulit tersentuh nasihat
- Tidak takut dosa
- Meremehkan ancaman Allah
Padahal, seluruh amal lahir bersumber dari hati. Jika hati rusak, rusaklah semuanya.
1. Kedudukan Hati dalam Islam
Hadis Nabi ﷺ
إِنَّ اللَّهَ لَا يَنْظُرُ إِلَى صُوَرِكُمْ وَلَا إِلَى أَجْسَادِكُمْ، وَلَكِنْ يَنْظُرُ إِلَى قُلُوبِكُمْ وَأَعْمَالِكُمْ
“Sesungguhnya Allah tidak melihat rupa dan harta kalian, tetapi Allah melihat hati dan amal kalian.”
(HR. Muslim)
Komentar Ulama
-
Imam An-Nawawi:
“Hadis ini adalah landasan utama dalam ilmu tazkiyatun nufus (penyucian jiwa).” -
Ibn Rajab Al-Hanbali:
“Baiknya anggota tubuh bergantung pada baiknya hati, dan rusaknya amal karena rusaknya hati.”
2. Takut kepada Allah (Khauf): Pilar Kelembutan Hati
Hadis Nabi ﷺ
لَوْ تَعْلَمُونَ مَا أَعْلَمُ لَضَحِكْتُمْ قَلِيلًا وَلَبَكَيْتُمْ كَثِيرًا
“Seandainya kalian mengetahui apa yang aku ketahui, niscaya kalian akan sedikit tertawa dan banyak menangis.”
(HR. Bukhari dan Muslim)
Makna Hadis
Bukan larangan tertawa, tetapi peringatan agar tidak tenggelam dalam kelalaian.
3. Ragam Istilah Takut dalam Al-Qur’an
Al-Qur’an menggunakan beberapa istilah untuk menggambarkan takut kepada Allah, menunjukkan kedalaman makna spiritual.
a. Khauf (خوف)
Takut secara umum terhadap ancaman Allah.
b. Khasyiah (خشية)
إِنَّمَا يَخْشَى اللَّهَ مِنْ عِبَادِهِ الْعُلَمَاءُ
“Sesungguhnya yang paling takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya hanyalah para ulama.”
(QS. Fathir: 28)
Komentar Ulama
- Ibn Katsir:
“Semakin seseorang mengenal Allah, semakin besar rasa takutnya kepada-Nya.”
c. Wajal (وجل)
إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ الَّذِينَ إِذَا ذُكِرَ اللَّهُ وَجِلَتْ قُلُوبُهُمْ
“Sesungguhnya orang beriman adalah mereka yang apabila disebut nama Allah, gemetarlah hati mereka.”
(QS. Al-Anfal: 2)
d. Rahbah (رهبة)
Takut yang mendorong menjauh dari maksiat.
e. Haibah (هيبة)
Takut yang bercampur pengagungan dan cinta.
Penjelasan Ibnul Qayyim
“Khauf bagi orang beriman secara umum, khasyah bagi ulama, haibah bagi para pecinta Allah.”
(Madarijus Salikin)
4. Janji Allah bagi Orang yang Takut kepada-Nya
Dalil Al-Qur’an
وَلِمَنْ خَافَ مَقَامَ رَبِّهِ جَنَّتَانِ
“Dan bagi orang yang takut saat menghadap Tuhannya ada dua surga.”
(QS. Ar-Rahman: 46)
Komentar Ulama
- Al-Qurthubi:
“Dua surga ini adalah balasan bagi mereka yang menahan diri dari syahwat karena takut kepada Allah.”
5. Teladan Para Sahabat dan Salaf
a. Umar bin Khattab r.a.
Ketika mendengar bacaan:
إِنَّ عَذَابَ رَبِّكَ لَوَاقِعٌ
“Sesungguhnya azab Tuhanmu pasti terjadi.”
(QS. Ath-Thur: 7)
Beliau jatuh sakit berhari-hari karena takut kepada Allah, bukan karena dunia.
b. Ali bin Abi Thalib r.a.
Beliau berkata:
“Wajah mereka pucat di pagi hari karena panjangnya sujud di malam hari.”
6. Raja’ (Harap) kepada Allah: Sayap Kedua Hati
Takut tanpa harap melahirkan keputusasaan. Harap tanpa takut melahirkan kelalaian.
Dalil Al-Qur’an
إِنَّ الَّذِينَ يَتْلُونَ كِتَابَ اللَّهِ وَأَقَامُوا الصَّلَاةَ... يَرْجُونَ تِجَارَةً لَنْ تَبُورَ
“Mereka mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi.”
(QS. Fathir: 29)
فَمَنْ كَانَ يَرْجُو لِقَاءَ رَبِّهِ فَلْيَعْمَلْ عَمَلًا صَالِحًا
(QS. Al-Kahfi: 110)
Komentar Ulama
- Hasan Al-Bashri:
“Harapan tanpa amal adalah angan-angan kosong.”
7. Keseimbangan Takut dan Harap
Dalil Al-Qur’an
إِنَّهُمْ كَانُوا يُسَارِعُونَ فِي الْخَيْرَاتِ وَيَدْعُونَنَا رَغَبًا وَرَهَبًا
“Mereka berdoa kepada Kami dengan harap dan takut.”
(QS. Al-Anbiya: 90)
8. Perumpamaan Agung Ibnul Qayyim
“Perjalanan hati menuju Allah seperti burung. Kepalanya adalah cinta, dan dua sayapnya adalah takut dan harap…”
(Madarijus Salikin)
Tanpa takut → lalai
Tanpa harap → putus asa
Tanpa cinta → mati
Penutup: Jalan Zuhud dan Keselamatan
Hadirin yang dimuliakan Allah,
Zuhud bukan meninggalkan dunia, tetapi mengeluarkan dunia dari hati. Dan hati tidak akan bersih kecuali dengan:
- Takut kepada Allah
- Berharap rahmat-Nya
- Menangisi dosa
- Menghidupkan amal
Doa Penutup
Ya Allah, hidupkan hati kami dengan rasa takut kepada-Mu, kuatkan harapan kami pada rahmat-Mu, dan wafatkan kami dalam keadaan Engkau ridha kepada kami.
Post a Comment