Ancaman Menyebarkan Kekejian
Ancaman Menyebarkan Kekejian
"Sesungguhnya orang-orang yang ingin agar (berita) perbuatan
yang keji itu tersiar di kalangan orang-orang yang beriman, bagi mereka azab
yang pedih di dunia dan di akhirat. Dan Allah mengetahui, sedangkan kamu tidak
mengetahui." (An-Nuur: 19).
Ayat ini adalah sebagian dari ayat yang mengisahkan tentang
peristiwa yang sempat menjadi angin kencang dalam bahtera kehidupan berumah
tangga Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam. Fitnahan keji yang
disebarkan oleh orang-orang munafik di kalangan kaum muslimin ketika itu,
mengguncang hebat kehidupan Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam. Maka turunlah
ayat-ayat surat an-Nuur ini untuk menyatakan bersihnya 'Aisyah Radhiyallahu
'anha dari semua fitnahan keji itu. Kaum muslimin yang lalai dalam hal ini
diperingatkan oleh Allah agar tidak mengulangi perbuatan yang sama, dan bahwa
perkara ini bukanlah perkara enteng yang tak bermakna. Perkara ini adalah
perkara besar yang akan merusak kehormatan dan kemuliaan Nabi Shallallahu
'alaihi wa sallam sebagai pembawa risalah. Tentu saja jika hal itu terjadi akan
mempengaruhi penyampaian risalah dan dakwah yang diemban oleh beliau Shallallahu
'alaihi wa sallam.
Orang-orang munafik yang menyebarkan fitnahan ini pasti akan
Allah balas dengan siksaan yang pedih di dunia mau pun di akhirat. Allah juga
mewanti-wanti kaum muslimin agar berhati-hati terhadap mereka. Selanjutnya,
Allah dalam ayat yang kita kaji kali ini menerangkan akibat dari orang-orang
yang ingin kekejian tersebar di kalangan kaum muslimin, bahwa mereka akan
disiksa di dunia dan di akhirat dengan siksaan yang pedih. Ini sekaligus ancaman
bagi yang belum berbuat agar tidak berbuat fitnahan dan kekejian serta tidak
menyebarkannya. Jika kekejian ini tersebar di masyarakat, banyak yang akan
hancur, baik moral, tatanan sosial, garis keturunan, iman, dan sebagainya. Kalau
Allah sudah mengancam orang yang memfitnah Ummul Mu'minin 'Aisyah Radhiyallahu
'anha dengan azab yang pedih, bagaimana kiranya ancaman Allah dan siksa-Nya
terhadap orang yang telah menyebarkan kekejian dan kenistaan itu dengan tindak
nyata di kalangan kaum muslimin?
Selanjutnya mari kita melihat ke dalam masyarakat kita sekarang
ini. Sungguh menyedihkan, kekejian ini mulai dan bahkan sudah dianggap hal
biasa. Perzinahan terjadi di mana-mana, gambar-gambar para penjual tubuh
bertebaran di sana-sini, cerita-cerita kotor dipublikasikan lewat media-media,
film-film "binatang" disebarkan dengan harga murah tanpa mengenal rasa malu.
Parahnya, pemerintah dan aparat berwenang yang seharusnya mengatasi hal ini cuma
diam dan berpangku tangan. Paling sekali-sekali mereka mengadakan pemberantasan
semu yang tak berdampak apa-apa. Para pemodal, pembuat, pengedar, dan segala
pihak yang terkait dalam masalah ini begitu ingin hal keji dan kotor ini semakin
tersebar di kaum muslimin. Mereka menikmati keuntungan-keuntungan haram dari
rusaknya bangsa dan kaum muslimin. Mereka ini pasti akan mendapatkan balasan
yang setimpal, entah sekarang atau nanti di akhirat.
Ironisnya, kebanyakan mereka juga notabene beragama
Islam, mereka tidak mengerti Islam dengan benar, iman mereka mudah dikikis oleh
kilauan dunia yang fana. Mereka jauh lebih buas dari pada binatang sekalipun.
Bukankah dengan perbuatan mereka itu mereka telah mengorbankan orang banyak
untuk segelintir harta yang cepat habis.
Sekarang, kita sebagai kaum muslimin harus bertindak dengan
seksama dan membentengi diri, keluarga dan masyarakat kita dengan iman dan
tindak nyata dalam memberantas penyakit ini, jangan dibiarkan semakin akut, baru
bertindak. Bertawakallah dan mohonlah pertolongan Allah dalam memberantas
kenistaan ini, untuk kemudian dapat menegakkan panji-panji dan hukum-Nya di muka
bumi ini. Allahu Akbar!
Post a Comment