Orang Munafik VS Orang Beriman
Orang Munafik VS Orang Beriman
"Orang-orang munafik, laki-laki dan perempuan, sebagian
mereka dengan sebagian lain adalah sama, mereka menyuruh berbuat yang mungkar
dan mencegah berbuat yang ma'ruf dan mereka menggenggamkan tangannya (kikir).
Mereka telah lupa kepada Allah, maka Allah pun melupakan mereka. Sesungguhnya
orang-orang munafik itulah orang-orang yang fasik. Allah mengancam orang-orang
munafik laki-laki dan perempuan serta orang-orang kafir dengan neraka Jahannam.
Mereka kekal di dalamnya. Cukuplah neraka itu bagi mereka; dan Allah melaknat
mereka; dan bagi mereka azab yang kekal." (At-Taubah: 67 -- 68).
"Orang-orang yang beriman, laki-laki dan perempuan sebagian
mereka adalah penolong bagi sebagian yang lain. Mereka menyuruh berbuat yang
ma'ruf dan mencegah dari yang mungkar. Mereka mendirikan salat, menunaikan
zakat, dan mereka taat kepada Allah dan Rasul-Nya. Mereka itu pasti diberi
rahmat oleh Allah; sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. Allah
menjanjikan bagi orang-orang beriman laki-laki dan perempuan surga yang di
bawahnya mengalir sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya, dan tempat-tempat
tinggal yang bagus di surga 'Adn. Dan keridhaan Allah adalah lebih besar; itu
adalah kemenangan yang besar." (At-Taubah: 71 -- 72).
Mengingat betapa bahayanya keberadaan orang-orang munafik dalam
tubuh umat Islam, kita perlu lebih mengenal dan mengetahui karakter mereka yang
sebenarnya, juga karakter orang-orang beriman yang hakiki. Dengan begitu kita
dapat membedakan antara kawan dan lawan sesungguhnya.
Adapun beberapa karakter orang-orang munafik itu adalah:
- Mereka menyeru dan mengajak pada perbuatan mungkar dengan segala cara yang
bisa mengajak orang berbuat mungkar. Mereka lebih senang berbuat mungkar dan
melihat orang-orang berbuat mungkar seperti yang mereka perbuat. Pada umumya
mausia lebih cepat memenuhi ajakan kemungkaran itu daripada ajakan kebaikan.
Banyak yang termakan tipu daya dalam melakukan suatu kejahatan dan kekejian.
Awalnya dibilang tidak apa-apa, sekadar coba-coba bolehlah, demikian rayuan
setan pada pelaku dosa. Akibatnya setelah itu menjadi kebiasaan. Begitu kita
mengajak seseorang untuk berbuat kebaikan, ternyata hal itu lebih sulit. Bahkan,
ada yang marah jika diajak pada kebaikan.
- Mereka senang mencegah orang berbuat kebaikan, tentunya juga dengan menempuh
segala cara yang dapat menghalangi orang dari kebaikan. Seperti ucapan yang
sering kita dengar, "Sok alim", dan "Sok dermawan", dan lain sebagainya.
Orang-orang seperti ini umumnya menghalangi orang dari kebaikan karena iri dan
dengki. Mereka tidak ingin orang lebih baik dari mereka. Mereka ingin orang
lebih rendah dari mereka. Mereka punya kesombongan tinggi hingga merasa
merekalah yang terbaik dan paling pintar.
- Kikir. Ini juga salah satu karakter yang menonjol pada orang munafik. Mereka
amat kikir untuk mengeluarkan hartanya di jalan Allah. Mereka amat sangat
mencintai hartanya, dan senang menumpuk-numpuk harta demi suatu kebanggaan semu.
Dan amatlah sulit untuk membuat mereka mau mengeluarkan hartanya walau sedikit.
Kecuali ada tujuan tertentu, saat itu mereka akan mengeluarkannya dengan harapan
mereka mendapatkan suatu keuntungan tertentu di balik semua itu.
- Mereka melupakan Allah, mereka tidak pernah mengingat Allah dengan sebenarnya. Mereka hanyalah berpura-pura. Karena itu Allah pun melupakan dan mengabaikan mereka dari rahmat dan kasih sayang-Nya. Dan Allah mengancam mereka dengan neraka Jahannam, dan bahwa mereka akan kekal di dalamnya. Mereka juga dilaknat dan mendapat azab yang kekal di dalam neraka itu. Mereka adalah orang-orang yang fasik. Namun, orang munafik yang tidak mau bertaubat tidak akan pernah merasa takut akan azab Allah. Dia merasa bisa menipu Allah dan kaum muslimin, padahal ia sendirilah yang tertipu oleh kebodohannya.
Sedangkan karakter orang-orang beriman itu antara lain
adalah:
- Mereka saling mencintai dan tolong menolong sesama mereka. Mereka menjadikan
cinta karena Allah dan benci karena Allah, suatu pedoman yang menuntun mereka
dalam mencintai dan membenci.
- Berbuat dan menyeru pada kebaikan, serta mencegah kemungkaran. Mereka tidak
hanya mencintai kebaikan ada pada mereka, tetapi mereka juga ingin agar kebaikan
itu ada pada orang lain. Sebagaimana mereka membenci keburukan jika ada pada
diri mereka, seperti itu jugalah mereka membenci keburukan agar tidak ada pada
orang lain. Mereka tidak ingin baik sendiri, dan tidak ingin seorang pun berbuat
keburukan.
- Menjauhi dan melarang dari kemungkaran. Mereka menyadari bahwa kemungkaran
memiliki bahaya dan efek buruk terhadap pribadi, masyarakat dan keutuhan
kebersamaan, serta efek-efek negatif lainnya. Kejahatan dan keburukan akan
menutup hati seseorang dari cahaya iman dan kebaikan. Sehingga, jika seseorang
sudah berkubang dosa, ia akan sulit kembali, walaupun jalan masih terbuka.
Orang-orang beriman tidak ingin kemungkaran merajalela, karena itu akan
menghancurkan tatanan kehidupan ini.
- Mereka mendirikan salat, menunaikan zakat, dan taat pada Allah dan Rasul-Nya. Artinya, tidak hanya salat dan zakat, tetapi semua perintah Allah dan Rasul-Nya mereka taati, dan seluruh larangan Allah dan Rasul-Nya mereka jauhi. Dengan ketaatan ini mereka tidak dapat diperbudak oleh siapa pun dan apa pun. Dengan ketaatan pada Allah dan Rasul-Nya mereka menjadi orang yang merdeka dalam artian sesungguhnya.
Sebagai balasan dan karunia dari Allah, maka Allah limpahkan
rahmat-Nya kepada mereka, baik laki-laki maupun perempuan. Bagi mereka telah
Allah siapkan surga-surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, kemudian
mereka kekal di dalamnya, juga tempat-tempat tinggal yang indah di surga 'Adn.
Dan yang lebih besar dari itu semua adalah ridha Allah terhadap mereka. Itulah
kemenangan besar yang akan diraih oleh orang-orang beriman dan beramal saleh.
Post a Comment