DENGAN HARTA MENGGAPAI RIDHO ALLAH

DENGAN HARTA MENGGAPAI RIDHO ALLAH
 Katakanlah: "jika bapa-bapa , anak-anak , saudara-saudara, isteri-isteri, kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai dari Allah dan RasulNYA dan dari berjihad di jalan NYA, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan NYA". Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasik. [makna At-Taubah (9):24]
Assalaamu'alaikum wr.wb
 Di dalam kehidupannya di dunia ini, manusia sering lupa bahwa hidupnya di dunia hanya sementara. Daya tarik harta, adalah salah satu hal yang dapat mealpakan hati kita dari mengingat akan kehidupan masa depan. Untuk mendapatkan harta banyak orang yang lupa daratan, lupa akan akhlaq mulia, lupa akan hak milik orang dan lupa akan adanya pengawasan Allah terhadap dirinya. Harta adalah tempat curahan cintanya, harta telah menjadi Tuhannya. Seorang mu'min memahami bahwa kehidupan di dunia ini bukanlah kehidupan yang hakiki, melainkan hanyalah sebagai salah satu fase yang harus dijalaninya untuk sampai pada kehidupan yang hakiki, yaitu kehidupan di alam akhirat nanti. Dunia dipahaminya sebagai tempat untuk mempersiapkan bekal untuk perjalanan panjang. Seorang mu'min adalah mengetahui bahwa kebaikan hidup di akhirat sangatlah ditentukan bagaimana ridho dari Yang Memiliki kehidupan ini. Untuk dapat merebut Ridho Allah -Yang memiliki kehidupan ini- maka kita harus berusaha agar dicintaiNya. Manusia dijadikan oleh Allah memiliki kecenderungan akan kecintaan terhadap orang tua, anak-anak, harta dll, tetapi Allah menginginkan agar kita mecintai Allah diatas segala cinta. Rasulullooh SAW yang diturunkan kepada manusia untuk meluruskan orientasi hidup, mengajarkan kepada kita bagaimana sebaiknya kita meletakkan kecintaan kepada Allah. Abdurahman bin 'auf -sebagai pribadi yang dibentuk oleh Rasulullooh SAW- pernah mengetarkan kota Madinah disaat beliau pulang dari perjalanan perniagaannya ke kota Syam. Beliau pulang dengan membawa dagangan dan iring-iringan unta sebanyak 700 ekor yang sarat dengan bawaannya berupa sandang, pangan dan keperluan-keperluan penduduk. Sebelum iringan-iringan untanya berhenti dan tali temali perniagaannya dilepaskan, secepat kilat ia menjumpai Ummul Mu'minin Aisyah RA dan berkata, "saksikanlah bahwa kafilah ini dan seluruh muatannya berikut kendaraan dan perlengkapannya kupersembahkan sebagai infaq di jalan Allah Azza Wajalla." Begitulah salah satu pembuktian sikap cinta kepada Allah yang dicontohkan oleh sahabat. Harta adalah sebuah alat yang dapat digunakan untuk merebut cintaNya. Suatu contoh yang patut kita renungkan dan kita contoh agar kita pun dapat merebut cintaNya. Mudah-mudahan Allah meringankan kita untuk selalu mau berkurban untuk merebut cintaNya. Wassalaamu'alaikum wr.wb

Tidak ada komentar