Iman atau Kufur serta Konsekuensinya


Iman atau Kufur serta Konsekuensinya


Allah SWT berfirman yang artinya, "Dan katakanlah: 'Kebenaran itu datangnya dari Tuhanmu; maka barangsiapa yang ingin (beriman) hendaklah ia beriman, dan barangsiapa yang ingin (kafir) biarlah ia kafir'. Sesungguhnya Kami telah sediakan bagi orang-orang zalim itu neraka yang gejolaknya mengepung mereka. Dan jika mereka meminta minum, niscaya mereka akan diberi minum dengan air seperti besi yang mendidih yang menghanguskan muka. Itulah minuman yang paling buruk dan tempat istirahat yang paling jelek. Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal saleh tentulah kami tidak akan menyia-nyiakan pahala orang-orang yang beramal dengan baik. Mereka itulah (orang-orang yang) bagi mereka surga 'Adn, mengalir sungai-sungai di bawahnya; dalam surga itu mereka dihiasi dengan gelang emas dan mereka memakai pakaian hijau dari sutra halus dan sutra tebal, sedang mereka duduk sambil bersandar di atas dipan-dipan yang indah. Itulah pahala yang sebaik-baiknya, dan tempat istirahat yang indah." (Al-Kahfi: 29)
Beberapa hikmah dan pelajaran yang dapat kita ambil dari ayat-ayat di atas adalah sebagai berikut.

  1. Kebenaran adalah dari Allah, yaitu Alquran dan Sunah nabi-Nya, bukan dari selainnya. Kebenaran bukan menurut selera, pandangan, atau pikiran masing-masing orang. Jika kebenaran itu menurut selera setiap orang niscaya hancurlah bumi ini, karena setiap orang akan berbuat yang menurut dia benar. Jadi, setiap orang yang selama ini berteriak membela atau mencari kebenaran haruslah ditanya tentang definisi kebenaran itu sendiri. Jangan asal cuap-cuap kebenaran, padahal ia buta apa itu kebenaran.
  2. Kebebasan memilih yang diberikan oleh Allah Sang Pencipta kepada manusia untuk beriman atau tidak. Namun, perlu diketahui bahwa hal ini bersifat ancaman. Artinya, setiap pilihan mempunyai konsekuensi dan resiko yang sesuai dengannya. Bagi yang beriman, surga; bagi yang kafir, neraka. Dengan demikian, manusia tidak lagi mempunyai alasan (hujjah) di hadapan Allah pada hari Pembalasan nanti jika ia termasuk orang-orang yang kafir.
  3. Hal itu sesuai dengan ayat 256 surat al-Baqarah yang artinya, "Tidak ada paksaan untuk (memeluk) agama itu (Islam). Sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat...."

  4. Kemudian Allah Ta'ala menerangkan apa yang akan menjadi balasan bagi orang yang memilih kekufuran, yaitu neraka dengan sifat-sifat yang terdapat pada ayat di atas. Tujuannya adalah agar manusia mengetahui akibat kekufuran itu, kemudian agar menimbulkan rasa takut bagi yang akan memilih kekufuran, sehingga ia berpaling dari kekufuran dan memilih keimanan.
  5. Kemudian, dilanjutkan dengan menerangkan apa yang akan menjadi balasan bagi orang yang memilih keimanan, yaitu surga dengan sifat-sifat yang disebutkan pada ayat tersebut. Tujuannya adalah agar manusia tahu balasan keimanan itu, kemudian agar menimbulakan rasa ketertarikan pada keimanan, sehingga manusia memilih keimanan dan meninggalkan kekufuran.

Demikianlah, beberapa hal yang dapat menjadi hikmah dan peringatan bagi kita, semoga Allah memberikan taufik-Nya kepada kita untuk menjadi ahli surga dan melindungi kita dari neraka. Mungkin di balik ayat-ayat tersebut masih tersimpan banyak hikmah dan pelajaran yang tidak kita ketahui, jadi tidaklah salah kalau kita mau merenung dan bertafakur sejenak akan kandungan ayat-ayat ini. Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang mau berfikir tentang ayat-ayat Allah dan mengambil pelajaran darinya. Wallahu a'lam.

Tidak ada komentar