Tauhid Asma' dan
Sifat
Tauhid Asma'
wa-Sifat yaitu beriman kepada nama-nama Allah dan sifat-sifat-Nya, sebagaimana
yang diterangkan dalam Alquran dan sunah Rasul-Nya, menurut apa yang pantas bagi
Allah SWT, tanpa ta'wil dan ta'thil (menghilangkan makna atau sifat Allah),
tanpa takyif (mempersoalkan hakikat asma dan sifat Allah dengan bertanya
"bagaimana") dan tamtsil (menyerupakan Allah dengan makhluk-Nya). Hal itu
berdasarkan firman Allah SWT (yang artinya), "Tidak ada sesuatu pun yang serupa
dengan Dia, dan Dialah Yang Maha Mendengar lagi Maha Melihat." (Asy-Syura: 11).
Allah menafikan jika ada sesuatu yang menyerupai-Nya, dan Dia menetapkan
bahwa Dia adalah Maha Mendengar dan Maha Melihat. Maka, Dia diberi nama dan
disifati dengan nama dan sifat yang Dia berikan untuk diri-Nya, dan dengan nama
dan sifat yang disampaikan oleh Rasul-Nya. Alquran dan sunah dalam hal ini tidak
boleh dilanggar, karena tidak seorang pun yang lebih mengetahui Allah daripada
Allah sendiri, dan tidak ada--sesudah Allah--orang yang lebih mengetahui Allah
daripada Rasul-Nya. Maka, barang siapa yang mengingkari nama-nama Allah dan
sifat-sifat-Nya atau menamakan Allah dan menyifati-Nya dengan nama-nama dan
sifat-sifat makhluk-Nya, atau menakwilkan dari maknanya yang benar, maka dia
telah berbicara tentang Allah tanpa ilmu dan berdusta terhadap Allah dan
Rasul-Nya.
Allah SWT berfirman, "Siapakah yang lebih zalim daripada
orang-orang yang mengada-adakan kebohongan terhadap Allah?" (Al-Kahfi: 15).
Post a Comment