KEMATIAN HATI
KEMATIAN HATI
Hati dalam bahasa Arab adalah Qolb, yang kemudian di-Indonesiakan menjadi kalbu. Ada dua pendapat berkenaan dengan pengertian Qolb. Pertama, Qolb adalah suatu lintasan perasaan pada diri manusia tapi tak berwujud sebuah benda atau anggota tubuh. Ia adalah sesuatu yang abstrak, yang hanya bisa dirasakan.
Kedua, Qolb adalah suatu organ tubuh yang terletak didada manusia sebagai tempat bertarungnya pengaruh kebaikan dan kejahatan. Oleh karena itu Qolb selalu terbolak-balik dan mengharu biru bergejolak. Inilah pendapat yang lebih kuat karena didukung ayat 46 QS. Al Hajj. Sebagaimana organ tubuh yang lain, Qolb bisa sakit atau bahkan mati. Tak ada jaminan apapun bahwa seseorang akan selalu sehat hatinya. Oleh karena itu untuk mengantisipasi agar kita terhindar dari kematian hati, berikut ini sebagian dari tanda-tandanya :
- Suka mengikuti syahwat. Syahwat disini tidak terbatas kemaluan dan perut, lebih dari itu adalah syahwat pola pikir dan pendapat pribadi. Dan justru yang terakhir inilah yang paling berbahaya. Allah berfirman (artinya),'Dan janganlah kamu mengikuti orang yang hatinya telah kami lalaikan dari mengingat Kami, serta menuruti hawa nafsunya dan adalah keadaannya itu melewati batas'.(Al Kahfi:28)
- Mementingkan dunia. Dunia adalah suatu istilah yang dalam hal ini adalah lawan akhirat. Maka segala hal yang menyebabkan akhirat menjadi tidak penting, adalah tergolong dunia. Bisa harta, karir, anak, organisasi dll. Rasulullah bersabda yang artinya,' Akan terjadi fitnah yang dengan itu hati seseorang akan mati sebagaimana badannya mati, pagi hari ia menjadi mukmin dan sorenya ia menjadi kafir atau sebaliknya sore masih mukmin tapi pagi hari telah menjadi kafir. Ia menjual agamanya dengan sekerat dunia'.(H.R.Ibnu Majah)
- Lalai. Ini sebetulnya akibat lanjutan dari mementingkan dunia. Sebab, seseorang yang mementingkan dunia, ia akan lalai degan akhirat. Untuk tidak lalai dari akhirat memang membutuhkan keseriusan dan kemantapan niat. Bagaimana tidak, akhirat merupakan persoalan ghaib sementara hal-hal yang nyata (dunia) dekat sekali didepan mata kita. Untuk selalu ingat dunia tidak perlu susah, tapi untuk bisa ingat akhirat mesti dengan perjuangan yang sungguh-sungguh. Syurga memang mahal. Allah berfirman yang artinya :' Telah dekat kepada manusia hari perhitungan amal mereka, sedang mereka dalam kelalaian lagi berpaling. Tidak datang kepada mereka satu ayatpun dari Tuhan mereka, kecuali mereka mendengarnya tapi mereka bermain-main. Hati mereka dalam keadaan lalai...' (QS.Al-Anbiya:1-3)
- Terjadi kegoncangan jiwa. Yakni timbulnya perasaan cemas, gelisah, marah dan segala kekalutan yang campur aduk laksana benang kusut. Bahkan kadangkala samapai stress. Hanya Allah yang mampu menolong mengurai benang kusut tersebut. Maka hanya kepada-Nya kita berserah diri.
Post a Comment