URGENSI AGAMA DALAM KEHIDUPAN SOSIAL
URGENSI AGAMA DALAM KEHIDUPAN SOSIAL
Segala puji bagi Allah yang telah meridhai agama Islam sebagai jalan hidup bagi hambanya, lalu memuliakan orang yang berpegang teguh dengan ajarannya serta menahan diri dari segala larangan-Nya.
Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan yang wajib disembah kecuali Allah yang Maha Melihat dan Maha Mendengar, dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah yang membawa kabar gembira dan peringatan bagi manusia.
Shalawat dan salam semoga tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, kepada semua keluarga dan sahabatnya yang mulia.
"Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari diriyang satu, dan daripadanya Allah menciptakan isterinya; dan daripada keduanya Allah memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan namanya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu." (An-nisaa' (4) : 1)
"Hari ini telah Aku sempurnakan bagimu agamamu dan telah Aku sempurnakan atasmu nikmatku,dan telah Aku ridhai bagimu Islam sebagai agama."(Al-Maidah (5) : 3)
Sesungguhnya manusia bagaimanapun ia diberi kekuatan, harta, ilmu dan kekuasaan, ia tak sanggup berdiri sendiri untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Artinya, si kaya tidak bisa hidup tampa si miskin, yang kuat tidak akan eksis tanpa yang lemah, orang pintar tidak dianggap kalau tak ada orang bodoh, begitu juga sang raja tidak tidak bisa memerintah jika tak ada rakyat. Jadi, kehadiran orang lain dalam hidup ini adalah merupakan kemestian, hidup bersama mereka adalah kebutuhan asasi yang tidak bisa ditawar-tawar, demi mewujudkan kebahagiaan dan kemakmuran dalam hidup ini.
Namun, akankahkebahagiaan itu kan tercapai secara sempurna? Rasanya semua itu mustahil kalau dalam upaya mencapai kebahagiaan tersebut tidak diatur oleh petunjuk dan rambu-rambu yang memberikan rasa aman kepada mereka yang berjalan di atas dunia ini. Selanjutnya kita membutuhkan aturan-aturan yang jelas, undang-undang yang adil dan bijaksana, undang-undang yang mencegah orang-orang zhalim berbuat onar,yang memberikan keadilan bagi yang dizhalimi. Undang-undang yang mampu menahan manusia dari melanggar batas-batas larangan Allah, sehingga mereka tetap berada pada asas kewajaran dan keseimbangan yang ditetapkan Allah. Agar supaya hawa nafsu yang menjadi sumber segala kejahatan dan kerusakan di dunia ini bisa diredam, dan tidak merajalela menguasai manusia untuk menghancurkan kebahagiaannya.
Lalu, adakah undang-undang yang sesempurna ini? Kalau kita cari, tidak akan kita dapatkan kecuali pada agama. Hanya agamalah yang mampu melunakkan watak manusia yang keras seperti batu, yang mampu membersihakan jiwa dari kotoran dan karat-karat penyakitnya, sehingga bisa menyinari jalan hidupnya.
Kalau kita bertanya, "Kenapa agama memperingatkan kita untuka menjauhi iri hati dengki, tipu daya,aniya, permusuhan, dan semua bentuk kejahatan. Lalu menganjurkan kita untuk berakhlak mulia dan berbuat baik. Tentu itu semua adalah untuk membersihkan jiwa dan hati kita agar mudah menyerap cahaya hidayah Allah yang akan menerangi hidup ini, menuju kbahagiaan dunia dan akhirat.
Kalau kita perhatikan agama-agama samawi (yang diturunkan oleh Allah) semuanya mengajak kepada Allah, menganjurkan pemeluknya kepada akhlak yang mulia dan budi pekerti yang tinggi. Akan tetapi Islam adalah lain daripada yang lain, agama Islam adalah yang paling istimewa. Sebab Islam agama yang terakhir, dialah agama yang paling sempurna ajarannya, yang paling indah aturannya, yang paling jelas hujjahnya.
Demikianlah Islam membawa kemaslahatan manusia baik dunia maupun akhirat, dan menyampaikan manusia kepada kebahagiaan yang hakiki nan abadi. "Katakanlah ini jalan (agama)ku dan orang-orang yang mengikutiku, mengajak kamu kepada Allah dengan hujjah yang nyata, Maha Suci Allah, dan aku tidak termasuk orang-orang yang musyrik." (Yusuf (12) : 108).
Agama islam agama yang tidak bertentangan dengan akal sehat, bahkan agama islam selalu menagjak manusia untuk selalu menggunakan akal untuk berpikir tentang hakekat kehidupan ini. Di dalam Al-qur'an banyak kita menemukan ayat-ayat yang mengajak manusia untuk berpikir tentang hakikat kehidupan ini untuk menumbuhkan iman kepada Allah, agar iman itu menembus masuk ke dalam jiwa, bersarang di lubuk hati yang paling dalam.
Perhatikanlah bagaimana Allah menerangi akal manusia dengan ayat-Nya; "Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya malam dan siang, bahtera yang berlayar di laut membawa apa yang berguna bagi manusia, dan apa yang Allah turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu Dia hidupkan bumi sesudah (keringnya) dan Dia sebarka di bumi segala jenis hewan, dan pengisaran angin dan awan yang di antara langit dan bumi; sungguh (terdapat) tanda-tanda (keesaan dan kebesaran Allah) bagi kaum yang berakal."(Al-Baqarah (2) : 164).
Di sisi lain agama islam adalah agama yang sangat indah ,di dalamnya terdapat ajaran dan bukti-bukti kebenaran yang berdasar pada tauhid, yang bercirikan keadilan dan persamaan, aturan pergaulannya yang bersendikan cinta kasih dan toleransi, ibadahnya menumbuhkan jiwa ikhlas dan pengorbanan, mengeratkan hubungan antara hamba dan penciptanya dan meneguhkan ikatan persatuan dan kesatuan antar sesama. Maka, jelaslah bahwa hanya Islamlah yang menjamin kedamaian masyarakat dalam mencapai kebahagiaan, karena tidak yang diutamakan diantara manusia kecuali orang-orang yang berbuat baik dan bertakwa. "Sesungguhnya orang yang paling mulia di sisi Allah adalah adalah orang yang aling takwa di antara kamu, sesungguhnya Allah Maha mengetaui dan Maha Mendengar." (Al-Hujurat (49) : 13)
Ini adalah sebagian dari ketinggian ajaran islam, maka kami mengajak para hadirin untuk meningkatkan takwa kita kepada Allah, selalu berpegang teguh kepada ajaran agama, meningkatkan amal ibadah, serta mengeratkan tali persaudaran, dengan cara tolong menolong antar sesama. "Dan tolong menolonglah kamu dalam mengerjakan kebajikan dan takwa, dan jangan tolong menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran" (Al-Maidah (5) : 2). "Dan jika kamu berpaling maka ketahuilah bahwa kewajiban Rasul kami, hanyalah menyampaikan (amanat) dengan terang." (Al-Maidah (5) : 92).
Post a Comment