MENINGGALKAN AGAMA, PENYEBAB KEHANCURAN
MENINGGALKAN AGAMA, PENYEBAB KEHANCURAN
Segala puji bagi Allah yang telah memuliaakan orang-orang yang taat, dan menghinakan orang-orang yang maksiat, Dia-lah Tuhan yang Maha mulia dan Maha bijaksana. Dan aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah yang telah menurunkan kitab yang jelas dan mengutus Rasul-Nya kepada kita.
Shalawat dan salam semoga tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW utusan Allah sebagai rahmat bagi seluruh alam. Allah berfirman di dalam Al-Qur'an : "Sesungguhnya Allah tidak akan merubah nasib suatu kaum sehingga mereka mau merubah diri mereka sendiri." (Ar-Ra'd : 11)
Dulu ketika umat islam masih berpegang teguh kepada Al-Qur'an dan sunnah Nabi, aqidah mereka masih bersih, perbuatan dan akhlaknya masih terjaga, norma-norma agama masih terjunjung tinggi , ketika itulah Allah eratkan tali per saudaraan mereka, Allah muliakan mereka, sehingga mereka dihormati dan ditakuti musuh pada saat itulah mereka mampu menguasai dunia .
Keadaan ini sangat jauh berbeda dengan kaum muslimin sekarang, aqidah mereka sudah tercemar akhlak dan perbuatan mereka rusak, terhadap urusan agama dan dunianyapuan mereka tidak tahu ilmu dan teknologinya terbelakang, maka pantaslah mereka terhina di hadapan musuh musuh mereka, persatuan mereka rapuh, kemulian mereka tercampakkan, wibawa mereka hilang, mereka kalah dalam segala hal .
"Tiadalah Allah telah menzalimi mereka akan tetapi merekalah yang telah menzalimi diri mereka."
Penyebabnya adalah tidak lain karena umat islam berpaling dari kitab Allah serta menyeleweng dari petunjuk rasululloh, lalu menjadikan hawa nafsu sebagai tuhan yang mereka manut dan patuh di bawah perintahnya. Tidak hanya sampai di situ mereka juga mau ditipu oleh kebudayaan semu, kemajuan palsu dengan dalih "ini adalah modern", sehingga budaya serba boleh dianggap kemerdekaan, mereka tidak mau lagi diatur oleh norma agama, lalu mencampakkannya dianggap kemajuan.
Maka tidak heranlah kalau Allah marah, lalu Ia turunkan azabnya berupa musibah yang melanda kaum muslimin, atau Allah kirmkan musuh untuk menyerang mereka, kalau tidak Allah jadikan bagi mereka pemimpin yang zhalim sehingga mereka selalu hidup dalam penderitaan.
"Berikanlah peringatan kepada orang-orang yang selalu menyalahi perintah Allah, bahwa Allah akan timpakan kepada mereka fitnah atau Allah siksa mereka dengan siksaan yang sangat pedih."
Sungguh, kita telah merasakan bagaimana getirnya penderitaan akibat musibah, pitnah dan huru hara yang menimpa kaum muslimin, bagaimana pahitnya kehinaan akibat dari pepecahan dan pertentangan sehinagga dengan gampangnya musuh memecahbelah kaum muslimin lalu menyerang kita dari dalam.
Ini semua tidak lain adalah buah dari ketidak istiqomahan kita dalam melaksanakan agama. Akibat dari penyelewengan kita dari jalan yang lurus, jalan yang telah digariskan Allah Tuhan yang menguasai langit dan bumi. Maka hanya Allah-lah tempat kembalinya semua perkara!
Walaupun demikian kita belum juga sadar dari lalai kita, belum juga bangun dari tidur kita, kita tidak jera dengan musibah yang menipa, tidak mau mengambil pelajaran dari kejadian -kejadian disekitar kita. Maka jika kita masih punya pendengaran, penglelihatan dan hati, maka kesedihan dan penderitaan itu akan membangunkan kita dari panjang.
Agama Islam adalah aqidah yang bersih, ibadah yang benar, hubungan yang baik dan harmonis, akhlaq yang mulia dan adil. Lalu sudah benarkah akidah kita, sudah luruskah ibadah kita, sudah muliakah akhlak kita ? sudah sesuaikah perbuatan dan keadaan kita dengan tuntunan agama? Ataukah kita masih jauh dari tuntunan agama dan melenceng darinnya.
Apakah dikatakan berislam orang yang masih suka berbohong, berkhianat, sombong , menyalahgunakan amanat !. Apakah dikatakan berislam orang yang menyengsarakan anak-istrinya, atau ia durhaka kepada orangtuanya, lalu ia memutus tali silaturahmi dan selalu menyakiti tetangganya!
Apakah dikatakan seorang muslim orang yang tidak tergerak hatinya untuk membantu saudaranya yanng miskin anak-aanak yatim dan orang yang tertinpa musibah?
Tentulah semua itu tidak sesuai dengan tuntunan Islam dan tidak lah pantas bagi seorang musliam untuk bersikap seperti itu.
Allah berfirman di dalam Al-qur'an :
"Sembahlah Allah dan janganlah menyekutukannya dengan sesuatu dan berbuat baiklah kepada kedua orang tuamu."
Sabda Rasulullah SAW: "Seorang muslinm yang baik adalah orang yang tidak menyakiti tetangganya baik melalui tangan ataupun lidahnya."
Maka kerusakan akhlaq dan moral bukanlah ciri masyarakat yang berdasarkan kepada Al-Qur'an dan sunnah Rasul, akan tetapi itu adalah ciri dari tercampaknya ajaran agama dari masyarakat tersebut. Maka yakinlah tidak ada yang menyampaiakan kita kepada kemulian dan kebahagian kecuali hanya dengan Islam .karena islam membebaskan manusia dari kehawatiran penderitaan yang akan alami manusia baik di dunia dan akhirat.
"Barang siapa mencari selain Islam sebagai agama, maka tidak akan diterima amal perbuatannya, dan di akhirat kelak termasuk orang-orang yang merugi."
Rasululah bersabda : "Berhati-hatilah (takutlah) agar jangan engkau terjatuh dalam perbuatan yang haram, maka engkau termasuk orang yang paling abid diantara manusia, ridlalah dengan apa yang Allah karuniakan (bagikan) kepadamu maka engkau termasuk orang yang paling kaya, dan berbuat bailkah terhadap tetnggamu maka engkau termasuk orang yang beriman, dan cintailah orang lain seperti engkau mencintai dirimu sendiri maka engkau termasuk orang yang selamat" (HR. Muslim).
Tidak ada yang bisa membebaskan umat ini dari berbagai kesulitan dan kemelut ini, kecuali dengan sama -sama kita memperbaiki hati kita, menanamkan azam ke dalam sanubari kita ketguhan untuka konsisten dalam berbuat amal shaleh yaitu dengan kembali melaksanakan perintah-perintah agama dan menghidupkan sunah Rasul.
Sabda Rasulullah SAW: "Aku tinggalkan kepada kalian dua perkara, jika kalian berpegang teguh kepadanya sekali-kali kalian tidak akan tersesat, kitabullah dan sunnah Rasulullah
Post a Comment