Renungan
Renungan
Wahai
sahabat?.Tanpa disadari waktu terus berjalan dengan cepat, yang tidak
bisa kita kembali lagi untuk mengulangnya.? Apakah semua amalan kita
sudah cukup untuk bekal kita nanti? berhati-hatilah terhadap
kegelinciran yang tidak kita sadari. Bawalah bekal dari dunia sebelum
mati. Marilah kita koreksi kembali diri kita masing-masing
(instropeksi), dan takutlah kepada Allah ketika khalwat (sendiri).
Berfikirlah, renungkanlah, berlombalah dan perbanyaklah amal-amal dalam
usia yang pendek ini:o:p>- Sebelum ada panggilan perpisahan
- Sebelum mati datang tiba-tiba
- Sebelum terhalang antara diri dan antara kesukaan dalam hidup ini
- Sebelum berangan-angan untuk kembali ke dunia, dimana hal itu tidak mungkin terjadi
Wahai
Sahabat?Persiapkanlah bekal untuk perjalanan kita yang hampir sampai
waktunya. Perjalanan yang tidak mungkin kembali. Bersungguh-sungguhlah
dan bersiap-siaplah untuk perjalanan tersebut. Perbanyaklah amal-amal
shalih, sebab tak lama lagi dunia ini akan berpisah dengan kita dan
akhirat segera menjelang. Bekal untuk perpisahan ke rumah abadi harus
disediakan. Bangkit dan tanamkan ketaqwaan dalam perkataan dan
perbuatan. Jangan terlalu berbangga dengan kehidupan dunia. Jangan
memperbanyak hal-hal yang membawa dosa. Hati-hatilah dan jangan tertipu
oleh angan-angan yang menyesatkan.
Dibelakang
kita adalah kuburan-kuburan yang mengerikan, mencekam dan penuh ancaman
yang menyulitkan. Nafas terasa sempit dan akan melihat hal-hal yang
belum pernah kita perkirakan sebelumnya. Kesulitan besar akan dialami
ditempat tersebut. Disanalah hati terasa copot, dan jiwa akan teringat
waktu-waktu yang ditinggalkan tanpa amal. Serta berangan-angan sekiranya
bisa menambah kebaikan, pasti akan ringanlah hukuman yang ditimpakan.
Namun itu tidak mungkin. Allah berfirman (QS Yunus : 30) : ? Ditempat
itu (padang mahsyar) tiap-tiap diri merasakan pembalasan dari apa yang
telah diperbuatnya dulu, mereka dikembalikan kepada Allah Pelindung
mereka yang sebenarnya dan lenyaplah dari mereka apa yang mereka
ada-adakan.?
Wahai
Sahabat, Kecemasan dan penyesalan terhadap dunia yang berakhir dengan
kemusnahan dan kerusakan; kecemasan dan penyesalan terhadap umur panjang
namun membosankan, semua itu tidak ada artinya.Waktu terbuang percuma
diatas permadani permainan dan kealpaan, siang malam dihabiskan untuk
kenikmatan dan kesenangan fana serta syahwat, atau membaca bacaan yang
merangsang bahkan mendorong pada perbuatan dosa dan kesalahan besar.
Dengan
penyesalan yang tak terhingga itu, kita pergi dan tak akan kembali.
Penyesalan atas dosa yang pasti dihisab (dihitung), baik yang besar
maupun yang kecil, penyesalan atas kalbu yang alpa dalam kegelapan,
penyesalan atas lidah yang tak henti-hentinya berdusta, bergunjing,
memfitnah, dan lain sebagainya; penyesalan atas lidah yang tak pernah
berdzikir kepada Allah Pencipta langit, semua itu tinggal penyesalan dan
penyesalan. Alangkah ruginya orang yang menghabiskan umurnya dalam
kemungkaran dan dosa besar, orang yang dagangannya maksiat dan
dosa-dosa.
Wahai
Sahabat?Janganlah berbicara tentang dunia seolah seperti layaknya orang
zahidin (orang yang tidak tamak kepada dunia), namun perbuatan kita di
dunia tak ubahnya seperti orang-orang yang memuja dunia. Kita menyukai
orang shalih tapi tidak beramal seperti mereka. Kita benci kepada orang
yang berbuat kemungkaran, sementara kita sendiri justru seperti
mereka.Kita takut mati karena merasa banyak dosanya, hingga sama sekali
tidak ingin mati. Kita tidak yakin pada rezeki yang diberikan dan tidak
melakukan apa yang diwajibkan. Kita tenang-tenang saja mengerjakan dosa
saat memperoleh kenikmatan, bahkan meminta tambahan kenikmatan lagi
tanpa bersyukur.
Ya
Allah anugrahkanlah kepada kami perbaikan atas kekurangan-kekurangan
yang ada pada kami. Jadikanlah takwa sebagai bekal kami. Dalam agama-Mu
kami berjihad. Kepada-Mu-lah kami bertawakal dan bersandar, dengan
rahmat-Mu Allah Yang Maha Pengasih.
Wahai
para hamba Allah, Bagaimanakah bila ruh telah sampai ditenggorokan, dan
betis-betis saling bertindih, suami istri saling berpisah dengan
anak-anak dan teman-temannya? Bagaimanakah bila sudah diusung diatas
pundak-pundak, dan kemudian dibaringkan dengan berbantal tanah dalam
kegelapan kubur, serta sempitnya lahat? Bagaimanakah bila datang kepada
anda malaikat Munkar dan Nakir yang mendudukkan anda lalu bertanya?
Bagaimanakah bila anda keluar dari kubur pada hari kebangkitan nanti?
Bagaimanakah bila rapor anda berterbangan, sedang shirat(titian) telah
dipasang, timbangan telah disiapkan. Allah, Allah?Ingatlah wahai hamba
Allah, inilah tempat kembali. Inilah akhirnya.
Wahai
Sahabat, Pintu taubat masih terbuka dan Allah masih membebaskan
hamba-Nya yang mukmin. Kembalilah dan datanglah kepada-Nya dengan
tunduk. Luangkanlah waktu untuk menghadapkan wajah kepada-Nya sebagai
ganti atas sibuknya urusan dunia yang fana ini. Semoga Allah memperbaiki
keadaan kita, dan mengampuni dosa-dosa kita.
Post a Comment